Chapter 6

25 5 1
                                    


Class Tournament. Acara ini adalah Festival dimana setiap kelas mewakilkan 2 sampai 5 murid untuk bertarung satu sama lain. Di dalam tournament , tidak ada hal dimana mereka harus melakukan pertarungan dengan tubuh telanjang. ( Tubuh Murni tanpa perlengkapan )

Semua di berikan perlengkapan yang di persiapkan oleh sekolah. Namun, bagi murid yang ingin menggunakan senjata miliknya di perbolehkan. Akan tetapi senjata harus di periksa apakah serangan yang di berikan akan berdampak lebih besar yang mengakibatkan ketidak adilan. Jika di setujui oleh sekolah, maka di perbolehkan. Jika tidak maka harus memakai yang di persiapkan sekolah.

Di dalam kelas , pada jam istirahat.

" hai, aku dari SMP 17, Novita. Karena kita sekarang satu kelas, mohon kerjasama untuk kedepannya! " seorang anak perempuan berambut terurai mendekati Deny, seperti yang dia ucapkan tadi. Ia sedang memperkenalkan namanya dan meminta berkenalan dengan Deny.

" Deny, dari SMP 10 Jakarta. Salam kenal Novita" Jawab Deny singkat. Deny menatap Novita dan novita hanya tersenyum dan berbicara kembali.

" Salam kenal!, dan yang di sebelah Yoga kan? Salam kenal! " Ucap Novita kepada Yoga yang duduk di sebelah Deny, yoga membuka headset di telinganya dan menjawab " Salam kenal " dengan cepat.

" Omong – omong, Kalian sudah saling kenal ? " Balas Novita.

" Ya , sudah dari SMP. Memangnya kenapa? " , " Ya, kalian terlihat akrab dari awal guru masuk ke kelas dan dengan santainya berbincang satu sama lain. "

" Haha, lagi pula. Kau tidak ingin berkenalan dengan yang lainnya? " Ucap Deny, ia mengambil HP dari kantungnya dan membuka Grup Chat kembali.

[ Fharo : Deny! Kami berhasil menyelesaikan dungeon ! ayo ikut kami merayakannya di cafe dekat rumah dimas.

Topa : Iya, kita yang traktir. Tenang aja den, dateng ya nanti!

Deny : kalian menyelesaikan dungeon !?

Dimas : Yup~ , meskipun kita hampir mati di dalam sana beberapa jam yang lalu..

Fharo : jangan begitu dim, ajal tuhan yang memutuskan. Bukan kamu.

Dimas : Aku tidak ingin mendengarnya dari mu ro..

Topa : Benar, kau kan yang membuat kita hampir mendekati kematian tadi ...

Fharo : Tehe~ :v

Deny : tunggu , kalian berhasil menyelesaikannya? Kalian dapat reward dari administrator Dungeon tidak??

Fharo : Dapat

Dimas : Ya, dapat.

Topa : Yup, Yup.

Deny : aku iri sekarang.., ah ada yang mengajakku bicara. Nanti aku lanjutkan, berikan saja waktu dan tempat dimana nanti kita bertemu. Adios~ ]

Deny menutup lock screen miliknya, dan menatap kearah perempuan yang sedang berbicara dengan yoga.

" Oh sudah selesai main Hp-nya? " Ucap Novita.

" Kau masih disini? " Balas deny. " Kasar sekali .. ya aku juga ingin berkenalan dengan yang lainnya si. Sampai jumpa " Balas Novita, ia pergi dari tempat Yoga dan Deny lalu berjalan kearah kumpulan anak perempuan. Entah apa yang terjadi mereka cepat sekali akrab dan tertawa satu sama lain.

" Kau kenapa seperti tadi den?? " Ucap yoga bingung dengan sikap Deny yang acuh tak acuh. Deny itu bisa di bilang anak yang ramah, Yoga jarang sekali melihat Deny marah.

" Tidak tahu, aku hanya .. ya. Tidak tahu " Jawab deny bingung.

" Bagaimana kalau kita kekantin dahulu sekarang?? " tawar Yoga , Deny mengangguk dan berkata dengan senyuman di wajahnya.

Dungeon In EarthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang