Chapter 8

10 2 0
                                    

Tentara yang sekarang masih bertempur melawan Wyvern terus menerus menebak dan mengincar tubuh lunak milik musuhnya itu. Suara yang terdengarpun hanyalah suara peluru serta ledakan dimana – mana. Meskipun hanya ada satu lawan di hadapan mereka, mereka masih belum bisa mengalahkannya. Suasana yang mencekam di mata warga sipil itu masih terus berlanjut hingga detik ini.

" TEMBAK , TEMBAK TERUS!!! JANGAN BERHENTI! JANGAN BERI KESEMPATAN DIA MENYERANG !! " Teriak komandan kepada prajuritnya. Tetapi Wyvern yang dengan agresif menyerang menggunakan ekor nya itu menghempaskan mereka.

" Guaarrgg....!! "

" Arrrrgg.. !!! "

" Wooooaaarh..!! "

'Woosh-' suara angin yang disebabkan oleh ekor Wyvern itu terdengar. Prajurit yang terhempas hanya bisa berteriak dan kembali bangkit lalu menyerang Wyvern kembali, karena. Tanpa mereka tidak ada lagi yang akan melindungi tempat yang di isi oleh lautan penduduk ini.

Lalu entah dari mana, seseorang berlari dengan membawa pedang Claymore berwarna biru mengkilap dengan uap es menghiasi di sekitar mata pedang.

Dengan cepat orang itu melompat dan menebas kearah kepala Wyvern.

Wyvern yang dengan refleks melindungi bagian kepala yang tidak di lapisi kulit keras itu dengan tangannya. dan mencoba menggigit lengan orang itu. Melompat mundur menghindari serangan Wyvern. Lalu, dengan sekali tarikan nafas ia berteriak.

" SEMUA YANG ADA DISINI TOLONG MENYINGKIR DAN BIARKAN KAMI MERCERNARY MENGAMBIL ALIH!! "

Berteriak demikian, ia menjulurkan tangannya kedepan dan seakan sedang membidik ia berucap.

" ... [ Icy Bullet! ] "

Es terkumpul di tangan orang itu , di ikuti udara dingin yang menguap dari es tersebut. Ia menembakan peluru berukuran bola basket yang melesat cepat, menghantam Wyvern dan membuatnya mundur berteriak kesakitan.

Tidak memberi jeda, ia berlari mengayunkan pedang yang menyebabkan apapun yang di sentuhnya membeku.

" –MENYINGKIR DARI SANA, LORD ! " ucap seseorang kepada pemegang Claymore." JANGAN PANGGIL GUA LORD!!" balasnya, Setelah melihat orang yang di suruh menghindar itu menyingkir, ia melemparkan tombak dengan seluruh tenaganya.

Tombak melesat dengan cepat. Menembus angin dan menancap tepat di kepala Wyvern.

Teriakan Wyvern yang tadinya menggelegar keras kian mengecil hingga sampai tidak bisa terdengar kembali dan Wyvern pun tumbang dengan lidah menjulur keluar. Matanya yang memancarkan cahaya kehidupan itu sekarang meredup dan tubuhnya yang besar itu sudah berhenti bergerak, karena dia sudah mati sekarang.

[ MONSTER 'WYVERN' LVL 27 TELAH DIKALAHKAN ]

[ 2,740 EXP DIBERIKAN ]

#

" Lesser demon? " Ucap Gabriel yang mendengar laporan dari Aryp. Lesser demon, seperti namanya ia adalah iblis tingkat rendah. Kebanyakan mengambil sosok domba yang berdiri dengan dua kaki dan memiliki tangan seperti manusia.

' Lesser demon biasanya mudah dikalahkan oleh para malaikat kelas bawah, tetapi untuk manusia, dan terlebih lagi untuk seseorang yang belum mengambil kelas lanjutan .. itu akan sulit ' pikirnya.

Aryp yang sedang dihadapannya itu pun mengangkat bibirnya dan mulai berbicara.

" Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang, kita tidak bisa meninggalkannya begitu saja bukan?"

" Kau benar, .. tapi kau tau juga kan? Kita tidak bisa asal mengirim malaikat untuk membunuh iblis itu. Kita tidak bisa dengan seenaknya mengikut campuri urusan dunia para manusia. "

Dungeon In EarthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang