5. Beauty Flower (Revisi ✅)

378 59 2
                                    

Kini Nara mulai bangun dari tidurnya diiringidengan menerjapkan mata berkali-kali, dan itu adalah pemandangan menggemaskan yang jarang Sowon jumpai sekarang ini.

"Ahh eonnie, kau disini?" sambil mengusap kelopak mata dengan kedua tangannya.

"Seperti yang kau lihat !" Jawab Sowon

"Mianhe eonnie...jongmal mianhe...Nara tertidur sangat lama, benar kan ? tunggu tadi kita sedang berada di Cable Car, kenapa bisa sampai di taman ini ?" Tanya Nara bingung, pasalnya saat ia tertidur, ia sedang berada didalam Cable Car bersama Sowon.

"Nara yaa, kau ini menggemaskan sekali ! dan bertanyalah satu satu," kata sowon sambil mencubit pipi Nara yang sedikit cubby tersebut.

"Eonnie...sakitt !" kata Nara sambil merengek

"Baiklah maafkan eonnie hehe, habisnya kau lucu sih !"

"Eonnie belom menjawab pertanyaan Nara !"

"Eoh..? Tadi eonnie melihatmu tertidur di cable car, bahkan saat telah sampai ditujuan pun kamu masih tertidur hehe. Eonnie tak tega membangunkanmu saat tidur, jalan satu-satunya adalah mengendongmu sampai ke taman ini," seketika nara membuka matanya lebar-lebar karna terkejut akan ungkapan Sowon.

"OMO !!! Jongmallo ? mianhe eonnie, Nara tidak bermaksud untuk merepotkan ," kata Nara dengan berdiri sambil membungkukkan badannya berulang kali dengan perasaan malu dan bersalah.

Dengan segera Sowon langsung menghentikan aksi permintaan maaf Nara dengan cepat, karena ia tak merasa direpotkan sama sekali.

"Nara mengapa kau begitu? eonnie tak merasa direpotkan sama sekali olehmu,"

" Mianhe eonnie !" Ucap Nara sambil mengambil posisi duduk seperti semula, dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, karna tingkah laku nya tadi.

"Tapi kamu harus mendapatkan hukuman hehe,"

"OMO !!! aku kira eonnie ikhlas huft," Kata Nara dengan pasrah

"Hukumannya tidak terlalu berat kok"

"Apa itu ?"

"Kemari dan mendekatlah"

Kemudian Nara mendekat kepada Sowon, lalu Sowon memberikan hukumannya dengan mencium Kedua pipi Nara, yang terakhir ia menggelitiki perut Nara sampai Nara pun tak bisa menghentikan Tawanya.

Hingga pada akhirnya Sowon merasa puas dan berlari meninggalkan Nara yang tengah menetralkan nafasnya akibat keusilan Sowon.

"Yakk..Nara kejarlah eonnie !" Teriak Sowon sambil berlari.

"Sowon eonnie kau curang....tunggu pembalasanku !" Teriak Nara yang langsung mengejar Sowon yang sudah lari mendahuluinya.

Karna terlalu asik berlari, Sowon tersandung kakinya sendiri hingga kedua lututnya terluka dan mengeluarkan darah. Saat mengetahui Sowon terjatuh, Nara langsung menambah kecepatan berlarinya.

"Eonnie tak apa ? "

"Nee, Eonnie tak apa. Cuma perih saja,"

Tiba iba Nara langsung menitihkan air matanya saat melihat lutut sowon yang mengeluarkan darah.

"Nara-yaa tak usah menangis !"

"Eonnie terluka tentu aku khawatir !" kata Nara sambil menghapus tangisnya.

Dalam hati sowon mengingat bahwa kepribadiannya dan adiknya sangatlah mirip bila ada seseorang yang merasakan sakit atau suatu kejadian buruk pasti akan menangis karna hatinya sangatlah lembut.

Nara memang belom mengetahui bahwa sebenarnya Sowon adalah saudara kandungnya, sedangkan Sowon sudah mengetahui hal itu, ia ingin merahasiakannya dulu dan akan mengungkapkannya bila waktunya sudah tepat.




■■■■■■■■■■



Nara memang belom mengetahui bahwa Sowon adalah saudara kandungnya, sedangkan Sowon sudah mengetahui tentang hal tersebut lewat HP milik Nara, yang ia yakini adalah isi dalam galeri HP Nara, Sowon ingin merahasiakan dan mengatakan bila waktunya sudah tepat.

"Yakk...Sowon eonnie jangan banyak bergerak dulu !" Teriak Nara dengan Nada khawatir.

"Haiss Nara tak usah berteriak juga, Eonnie didekatmu jinjaa kau ini, !" kata Sowon melawan.

Nara yang mendengar keluhan kesal Sowon ter sebut malah tidak memperdulikannya sama sekali.

Tangan - tangannya pun mulai masuk menggeledah isi tasnya untuk mencari peralatan P3K yang selalu tersedia didalam tas nya tersebut.

Dengan perlahan dan tangannya mulai membersihkan lutut Sowon yang terkena pasir dan darah, setelah itu Nara menutupnya dengan Betadine dan kasa.

"Agh.." ringis Sowon karena menahan rasa perih dilututnya

"Sebentar Eonnie, ini yang terakhir,"

Setelah itu Nara menempelkan Plester anti air ke lutut Sowon yang sebelumnya sudah ada kasa, agar tak  terasa perih karena terkena air.

"Nah...sudah selesai Eonnie😊," kata Nara sambil memasukkan alat P3K yang ia gunakan tadi kedalam Slingbag  miliknya.

"Gomawo Nara !" Kata Sowon sambil menunjukkan senyum manisnya.

"Nee eonnie, Nara akan membantu eonnie berjalan,"

Nara pun mulai membantu Sowon  berjalan memegang pinggang Sowon dengan hati-hati, dan tangan kanan Sowon yang berada dipundak Nara. Walaupun Tinggi Nara masih dibawah bahu Sowon, ia tetap berusaha membantu sowon.

Diperjalanan menuju Minimaket mereka menjadi semakin dekat bahkan tidak bosan-bosannya untuk saling berbincang dan bertukar cerita.

"Eonnie,  jaga dirimu baik-baik yaa dan jangan sampai sakit seperti tadi," kata Nara dengan nada sedih.

"Baiklah Eonnie Kecilku," kata Sowon diikuti kekehan kecil dari bibirnya, Nara yang mendengarnya pun langsung memanyunkan bibirnya karna merasa telah diejek oleh Sowon.

"Yakk....Eonnie jangan mengejekku ! Apa kau tak ingat telah menjahili eonnie kecilmu ini ?" Tanya Nara diikuti tawa mereka berdua😂😂

Sampai ditengah perjalananpun mereka berjalan beriringan dalam diam dengan menikmati indahnya malam yang manis yang mereka alami saat ini. Seperti mereka tak ingin terpisahkan satu sama lain dengan kenyamanan di malam ini.

Saat itu Sowon langsung menanyakan suatu hal yang tengah mengganggu hatinya saat ini, dengan memecahkan keheningan tersebut.























GOMAWO, Bagi yang sudah voment
Gomawo, semoga kalian suka.🌟🌟


[1/2] To Sowon EonnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang