16. Why? (Revisi✅)

296 51 4
                                    

Kai mengatahui dibalik senyum dan kata-kata Nara yang terdengar baik seakan tak ada masalah, ia sedang merahasiakan rasa sakit dalam tubuhnya dan tidak ingin merepotkan orang lain, tetapi apa boleh buat saat Nara menolak diantar pulang oleh Kai.

☆☆☆☆☆

Hari semakin sore dan langit semakin cepat berubah warna menjadi lebih gelap lagi dari sebelumnya, secara perlahan dan beruntun tetesan kristal bening berjatuhan dengan derasnya menyentuh tanah.

Sedangkan saat ini sosok gadis yang tidak lain bernama lengkap Kim Nara sedang kebingungan mencari tempat berteduh, apalagi keadaan tubuhnya yang sudah tak stabil lagi akibat benturan bola basket beberapa menit yang lalu di sekolah, dan ia mulai mempercepat langkah kakinya agar segera sampai di Apartment walaupun dalam keadaan basah kuyub akibat guyuran air hujan yang terus berjatuhan.

"Ya Tuhan kenapa harus hujan sekarang? Sedangkan aku masih membutuhkan waktu sekitar 10 menit lagi untuk sampai ke Apartement...tapi kepalaku sangat pusing dan seakan bumi ini sedang berputar. Ini sangat dingin, aku tidak tahan lagi rasanya!" serunya dalam hati.

*****

Disisi lain kini Sowon dan Yerin sedang berteduh di Minimarket dekat Apartement. Sore tadi mereka sedang membeli snack dan minuman, karna malam ini rencananya member Gfriend akan menonton Drakor bersama, sehingga harus mempersiapkan semua keperluan terutama untuk mengisi perut.

Karena saat menonton Film tak akan terasa berapa jumlah makanan ataupun minuman yang akan masuk ke dalam mulut, tentunya dalam kurun waktu yang terbilang tidaklah lama.

Sowon dan Yerin terlihat sedang tertawa bersama dikarenakan aktivitas yang saat ini sedang mereka lakukan, yaitu melihat perdebatan lewat grup chat seluruh member Gfriend. Untung saja suasana malam ini cukup tenang sehingga penyamaran mereka juga tidak dengan mudah terbongkar.

Sowon yang sedang menyimak perdebatan di Grup Chat Gfriend, tiba-tiba suara petir mengelegar dengan kerasnya, sehingga membuat Ponsel yang ia pegang, tiba-tiba jatuh ke lantai, sedangkan Ponsel milik masih tetap aman didalam genggamannya.

"Eonnie, tak apa?" Tanya Yerin was-was saat Ponsel milik Sowon terjatuh tiba-tiba, karena ia memang melihatnya secara langsung.

"Nee, Gwenchana Yerin-ah. Hanya retak sedikit dibagian antigoresnya."

"Apa ada sesuatu yang mengganggu fikiran Eonnie?" tanya Yerin yang mungkin saja merasa bahwa Sowon sedang ada masalah.

"Kurasa tidak ada, tapi kenapa firasatku mengatakan ada hal buruk yang akan terjadi, dan itu membuatku tidak nyaman," jelas Sowon pada Yerin mengutarakan kegundahan hatinya saat ini.

"Emm, Eonnie kenapa tiba-tiba aku juga  berfirasat buruk seperti ini?"

"Semoga tak terjadi apa-apa nantinya." Kata Sowon menenangkan Yerin serta dirinya sendiri.

"Nee, Eonnie....Huftt kapan hujan ini akan berhenti? Langitnya sangat gelap dan petir diluar sana sangat mengerikan!" keluh Yerin sambil menghembuskan nafasnya kasar, cuaca yang buruk telah membuat mereka harus terjebak di Minimarket.

"Benar Yerin, jika kita berlari pasti kita akan basah kuyub apalagi belanjaannya...huft, Aku yakin pasti anak-anak yang di Dorm sedang menunggu kita." jelas Sowon mengingat Member lain yang masih berada di Asrama.

Sowon yang kini penasaran akan keadaan nyata diluar langsung melangkahkan kakinya ke pintu keluar. Dan benar adanya bahwa hujan sangatlah lebat, bahkan terlihat jelas hanya sedikit alat transportasi yang sedang berlalu-lalang. Tapi kini ia sedang melihat kejanggalan diluar sana, tepatnya di seberang jalan tersebut.

[1/2] To Sowon EonnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang