23.Kebahagiaan Sesaat

383 41 5
                                    

Pada saat yang bersamaan setelah lama menunggu, akhirnya oprasi mata yang dilakukan oleh Sowon dan sang pendonor telah selesai, semua berlangsung dengan lancar. Namun berbeda dengan kenyataan yang sesungguhnya, berbeda dengan apa yang diharapkan oleh Eomma dari Kai, mereka menangis histeris saat sang pendonor dibawa menuju Kamar Mayat, ternyata sang pendonor mata untuk Sowon adalah seseorang yang sangat berharga bagi Kai dan keluarganya, namun mau bagaimana lagi ini semua sudah digariskan oleh sang Mahakuasa. Bahkan mereka sendiri tidak dapat menolak keinginan sang pendonor untuk mengorbankan dirinya demi orang lain. Eomma Kai tak hentinya menjatuhkan air mata dan begitu juga dengan Kai ia tak pernah serapuh ini seumur hidupnya saat menatap orang yang sudah tidak bernyawa lagi didepannya, ia mendonorkan mata untuk Sowon disaat keadaannya kritis, namun apa yang terjadi sekarang orang tersebut telah mengorbankan dirinya dengan cara yang tidak wajar untuk dapat dijelaskan. Mereka sangat menyayangi orang tersebut bahkan sudah dianggap sebagai keluarga sendiri, dan kini mereka mendapatkan kabar duka didepan mata mereka sendiri. Besok pagi semua akan diurus untuk pengantaran ke tempat peristirahatan yang terakhir.

Kai yang sudah menganggap orang itu sebagai adik kandungnnya, tidak mungkin akan membiarkan adiknya beristirahat tanpa ditemani  kerabatnya, ia tahu betul temannya ini tinggal sendirian dan akhir-akhir ini menemukan saudara kandungnya yang tinggal bersama teman-temannya. Ia memutuskan untuk menghubungi kerabat terdekat dari temannya itu, dan tentunya menggunakan HP dari sang pendonor yang sudah meninggal.

Keesokan harinya tepat pada pagi hari Kai beserta keluarganya akan melaksanakan penghormatan terakhir. Tak berapa lama datanglah Yerin beserta member  Gfriend lainnya yang menyusul dibelakanh Yerin setelah mengantarkan keperluan Sowon selama di Rumah Sakit. Mereka langsung menuju ke Ruang Mayat dan bertemu Kai dan keluarganya.

"Yeojachingu Nona, anyeonghaseyo !" Sapa Kai dengan membungkukkan badan disusul dengan sapaan dari keluarganya.

"Nee, anyeonhaseyo !" Balas member Gfriend lembut diiringi dengan senyuman dibibir mereka.

"Kai ada apa kemarin menghubungi Eonnie dan menyuruh kami datang kemari ?" Tanya Eunha kepada Kai yang tentunya sudah akrab sebelumnya.

"Maafkan saya Nona, bahwa saya ingin memberitahukan kabar buruk pada hari ini. Mari masuk dan saya pikir Nona harus melihatnya secara langsung, saya mohon agar Nona dapat mengikhlaskan  semuanya ini dan menghadapi semua ini dengan tabah." Kata Kai tanpa basa-basi dengan raut wajah yang menunjukkan kesedihan yang amat mendalam, tentunya membuat member Gfriend yang ada didepannya ini menjadi sangat penasaran.

Member Gfriend yang sudah sangat penasaran langsung masuk ke ruangan tersebut mengikuti Kai, yang tidak lain mereka memasuki Kamar Mayat. Mereka tidak tahu pasti akan hal ini, namun kata hati mereka mengatakan bahwa mereka harus segera masuk untuk mengetahui tentang semua kabar duka hari ini.
































Alangkah terkejutnya saat mereka melihat mayat tersebut, nafas mereka sarasa tercekat bahkan mata mereka terbuka lebar dengan iringan air mata yang membanjiri wajah cantik mereka. Sungguh disayangkan, mereka sangat tidak berharap akan hal ini sama sekali. Tangis mereka semakin keras dengan memeluk mayat tersebut yang sudah menggunakan gaun yang cantik untuk segera dikurburkan hari ini, tapi sebuah tanda kecelakaan tak dapat hilang begitu saja. Wajah cantiknya kini sudah tak berbentuk karna terdapat banyak goresan, tak hanya itu, bahkan disekujur tubuhnya banyak luka besar yang mengikis kulitnya, bibirnya yang pucat serta suhu tubuhnya yang dingin dan terbujur kaku.

"Kai, dapatkah kamu menjelaskan ini semua kepada kami?" Tanya Yerin disela-sela tangisnya

Diri mereka tak siap untuk menghadapi hal besar seperti ini. Hati mereka bagaikan tersayat beribu pisau, dan kini mereka merasakan cambukan takdir kejamnya kehidupan yang telah mempermainkan mereka.

[1/2] To Sowon EonnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang