15. TXT (Revisi ✅)

315 41 4
                                    


Kini Nara yang keras kepala ingin pulang dan beristirahat di Apartement nya. Karena ia merasa bahwa kehadirannya pasti merepotkan Member Gfriend lagi, apalagi Nara baru saja mengenal mereka bahkan belum dekat sama sekali, begitulah menurutnya. Ia tak ingin menjadi beban bagi orang lain.

Sedangkan Sowon dengan perasaan tak menentu saat itu tentunya sangat mengkhawatirkan keadaan Nara, namun dirinha hanya bisa pasrah saja dan membiarkan Nara pergi untuk beristirahat di Apartement. Sowon mengetahui pasti dimana posisinya yang sudah mengetahui bahwa Nara adalah adik kandungnya.

Keinginan Sowon sangatlah kuat untuk mengembalikan ingatan Nara yang telah lama menghilang, namun tentunya tak semudah itu. Ia sedang berusaha agar adiknya Nara semakin dekat setiap harinya dan lebih mengenalnya lebih lagi, entahlah ia akan berusaha sebaik mungkin.

Tetapi satu hal yang membuat Sowon takut bahkan dilanda Dilema, efek dari semua itu akan mengakibatkan Nara merasakan kesakitan dikepalanya saat memori masa lalu mulai berputar dan datang kembali dalam ingatannya.

Sowon mengharapkan semua keadaan segera membaik.













☆☆☆






Disore kini langit secara bertahap mulai berganti warna legam dan gelap, yang menandakan bahwa akan datangnya hujan. Namun, Nara tidak menunjukkan tanda-tanda akan bergerak sedikitpun dari lapangan basket. Ketertarikan terhadap satu objek yang sedang ia saksikan selalu mengunci perhatiannya, bahkan ia tidak mengetahui bahwa akan segera turun hujan, dikarenakan lapangan basket sekolah yang berada didalam ruangan.

Saat Nara sedang memainkan ponsel digenggamannya tiba-tiba saja bola Basket yang tadinya ada ditengah lapangan mengenai kepalanya. Ia benar-benar merasakan pusing yang luar biasa pada bagian kepalanya. Karena khawatir pemilik bola tersebut berlari kearah Nara dan menanyakan keadaan Nara. Laki-laki tersebut merasa bersalah akibat kecerobohannya  saat melempar bola, bahkan bola tersebut memantul ke lain arah hingga akhirnya mengenai Nara.

Kini hari yang tadinya masih cukup tersng sudah mulai bewarna gelap dengan cepatnya. Nara mengatakan  bahwa ia akan pulang pada seorang yang telah mengenainya bola tadi, yang tidak lain bernama Kai.

Tentu saja Kai sangat khawatir pada Nara, palagi Nara adalah satu-satunya cewek yang ia sukai disekolah ini, bahkan Kai bersedia mengantar Nara pulang dengan Mobil pribadinya. Namun Nara dengan halus menolak ajakan Kai, karna Kai harus berlatih untuk mengikuti Lomba basket antar sekolah, dan akan dilaksanakan 2 hari lagi. Nara lebih ingin Kai tetap melakukan latihannya karena perlombaan sudah dekat.

Dengan perasaan bersalah sekaligus khawatir, Kai terpaksa menuruti permintaan Nara untuk pulang dan pastinya dalam keadaan yang tidak baik-baik saja akibat kejadian bola Basket yang berbenturan dengan kepala Nara tadi. Kai mengusap kasar surai hitam miliknya, ia tak habis fikir dengan perbuatannya tadi. Bisa-bisanya ia melukai seorang gadis yang selama ini ia sayangi. Yang membuatnya bersyukur adalah sifat Nara yang baik hati bak seorang Dewi, Nara tidak marah sama sekali padanya.


Hueningkai atau kerap kali di panggil Kai adalah kakak kelas Nara yang berada di kelas 11 mengambil jurusan yang sama dengan jurusan Nara.

Kedekatan Nara dan Kai banyak disalahartikan, maka banyak rumor yang sering beredar dengan tidak benar dihadapan siswa Hanlim, banyak yang bilang bahwa mereka sedang menjalin sebuah hubungan yang tidak lain yaitu Pacaran. Bahkan, banyak yang bilang kalau Nara dan Kai sangat cocok dan saling melengkapi satu sama lain, padahal mereka hanya berteman dekat saja itupun tidak lebih. Tapi mereka tak menolak semua itu.

[1/2] To Sowon EonnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang