21. Sojung Eon...nie ?

380 45 4
                                    

Hari mulai gelap dan angin bertiup dengan kencangnya diiringi rintik-rintik air yang mulai berjatuhan dengan perlahan. Nara beranjak dari tempat duduknya. Baru saja ia melangkahkan kakinya dalam beberapa langkah, tiba-tiba Sowon memanggil namanya.

"Nara-yaa !" Nara yang mendengar panggilan itu otomatis langsung menghentikan langkah kakinya namun dalam keadaan yang sama tanpa bergerak ataupun berbalik arah. Secara perlahan Sowon lah yang menuju pada posisi Nara.

"Bolehkah eonnie memelukmu?....ehm....untuk terakhir kalinya." Nara kini membalikkan posisi tubuhnya, pertanda bahwa ia mensetujui permintaan Sowon sang kakaknya. Sowon memeluk Nara dengan penuh perasaan bersalah yang amat mendalam atas apa yang pernah Nara alami selama ini.

Masing-masing dalam diri mereka diliputi oleh rasa bersalah satu sama lain, sama halnya dengan perpisahan yang akan terjadi setelah ini.

Mereka terlalu terlalut akan fikiran masing-masing sampai tidak menyadari bahwa sudah ada beberapa pohon disekeliling taman tersebut mulai rapuh karna tak mampu lagi menahan beban serta cuaca saat ini. Sowon yang merasakan hal aneh tersebut enggan untuk melepaskan pelukannya dari Nara, tetapi ia semakin mengeratkan pelukannya pada Nara dan berniat melindunginya dari cuaca sekarang ini.

Berbeda halnya dengan Nara yang sangat terasa dilindungi dan merasakan begitu besarnya kasih sayang kakaknya ini, sehingga ia tak terlalu menyadari akan keadaan sekitar.

Saat Sowon mengadahkan kepalanya, tiba - tiba ranting pohon didekat posisi Sowon dan Nara mulai terjatuh bahkan mengenai lampu hias di taman tersebut. Serpihan kaca dari lampu tadi mengenai wajah Sowon, secara spontan membuat Sowon terkejut jatuh dan melepas pelukannya dari Nara.

"Aghh....matakuu...." Sowon tak mampu lagi menahan rasa sakitnya yang mulai menjalar. Demikian juga darah-darah yang mulai menetes dari wajahnya, ia tak tau harus berbuat apa lagi.

"So...jung...eonnie..hiks bertahanlah, Nara akan menghubungi Rumah Sakit terdekat agar segera mengirimkan Ambulance kemari."

"Nara...yaa...hub...hubungi..member...gfriend...su..supaya...kemari...aku tidak..tahan lagi."

"Nee, eonnie !"

Setelah beberapa menit kemudian Ambulance mulai datang yang kebetulan bertepatan dengan datangnya member Gfriend yang melihat kecelakaan yang baru saja terjadi. Nara masih setia memangku Sowon yang sudah hilang kesadarannya dengan mata yang berlinang. Tak lama setelah itu, sebuah ranting yang berukuran lumayan besar mula jatuh dan menghantam tubuh Nara bagian belakang dan jatuh ke tanah.

"Aghh...eonnie !" Member Gfriend terkejut akan kejadian tersebut dan langsung berlari menuju posisi Nara saat ini, sedangkan Petugas Ambulance langsung melarikan Sowon kerumah sakit terdekat.

Sinb dan Umji kini menemani Sowon didalam Ambulance karna perintah Yerin. Sedangkan Yerin, Eunha dan Yuju membantu Nara berjalan menuju mobil yang mereka kendarai tadi.

"Eon...niiee maafkaan Nara hiks...." Tangis Nara tak henti-henti sejak tadi ia masuk kedalam Mobil. Ditengah itu Nara mendapat panggilan Suara dari HP nya yang tertera nama Eommanya.

"Nee...eom...maa?"

"Yak kau dimana sekarang ? Aku mencarimu di Apartement. Apakah kau bersama Sojung ?"

"Ti...tidak eom...ma" Jawab Nara dengan nada yang bergetar.

"Kau pasti berbohong !" Kata Eomma Nara dengan tidak percaya

"So...jung...eonnie....dirumah sakit, maaf eomma ini se...semua salah Nara, Nara akan bertanggung jawab...hiks"

"Yakk, kau ini anak macam apa Hah? Kirimkan alamat rumah sakitnya, tunggulah kami disana arasso (paham) !" Saat panggilan telepon terputus Nara benar-benar merasa bersalah, dan menganggap bahwa kecelakaan ini semua adalah kesalahannya, walau sebenarnya ini merupakan kecelakaan akibat cuaca buruk yang beru saja terjadi. Bahkan saat ini member Gfriend dilanda dengan banyak kecemasan dan mereka tak dapat berkata apa-apa lagi.

[1/2] To Sowon EonnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang