Kawin Kontrak

bab 4

Dengan mengingat hal ini, Bo Kyung tidak bisa tidak marah. Pria ini terlalu egois, dan dia harus mengambil keuntungan dari pernikahan dan perceraiannya, dan menolak untuk rugi sedikitpun.

"Kamu tidak bisa memikirkannya untukku? Karena alasan perceraian, apa perbedaan antara menjadi seorang istri yang cemburu pada zaman kuno pada suaminya, sehingga dia lari? Bagaimana kamu bisa memandangku sebagai seorang wanita?"

"Aku pikir kamu tidak perlu khawatir tentang hal semacam ini," Lee Hwon memandangnya dengan aneh, seolah-olah dia merasa bahwa Bo Kyung memiliki banyak kekhawatiran. "Setelah menceraikanmu, kamu bukan lagi menantu keluarga kami, juga bukan istri penerus 'Grup Lee' di masa depan. Kamu bukan lagi seorang wanita bangsawan, hanya seorang wanita biasa. Media seharusnya tidak ada lagi minat pada Anda. "

"Jadi maksudmu," bisik Bo Kyung dan telapak tangannya mencoba menekan amarah di dadanya. "Aku tidak perlu khawatir tentang masalah citraku di mata publik karena tidak ada yang akan peduli."

Lee Hwon merasakan ketidakbahagiaannya dan alisnya mengeryit. "Apa yang kamu lakukan dengan kesusahan seperti itu? Setelah aku menikah denganmu, tidakkah kamu mendapat banyak manfaat? Setidaknya hutang ayahmu dari dana publik, aku yang telah membantumu menekan kerugiannya, mobilmu juga dibeli olehku, tidakkah aku telah memberikan kamu kartu emas, bukankah kamu telah menggunakannya?" Lee Hwon berhenti. "Ngomong-ngomong, kamu benar-benar menghabiskannya tidak sedikit, tidak sopan padaku, melihat dari apa yang telah kamu beli."

Ya, Lee Hwon sangat murah hati dalam memberikan materi. Bo Kyung juga sangat bersyukur karena Lee Hwon bersedia memberikan bantuan untuk memperhatikan hutang dana publik ayahnya, sehingga ayahnya terhindar dari krisis kehancuran, tetapi bagaimanapun, permintaannya ini masih menyakitinya, tidakkah Lee Hwon mengerti ini?

Bo Kyung menggeretakkan giginya dengan marah. "Yah, bahkan jika aku tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain, bagaimana dengan ayahku? Jika dia tahu aku sangat memalukan di luar, itu akan menjadi sangat sulit."

"Aku tahu bahwa kamu selalu menjadi anak perempuan yang baik dalam pikiran ayahmu." Pada titik berbakti ini, Bo Kyung jelas jauh lebih baik daripada Lee Hwon. Lee Hwon berpikir untuk dirinya sendiri. "Dengan begitu, untuk menebus keluhanmu, aku akan memberimu lebih banyak dukungan setelah perceraian kita." Lee Hwon secara pribadi mengusulkannya dengan murah hati. "Aku melakukan ini, apakah ini masih tidak tepat untukmu?"

Apa yang terbaik? Bo Kyung merasa mati lemas dan tidak bisa percaya.

Bagaimana Lee Hwon bisa mengatakan kata-kata sok suci ini? Pria sombong yang baik! Dia pasti tidak pernah benar-benar frustrasi? Mengapa dia harus mengikuti keinginannya? Sangat benci ...

"Maukah Anda bekerja sama dengan saya?" Lee Hwon bertanya lagi, tampaknya tidak berpikir bahwa Bo Kyung akan menolak permintaannya.

Bo Kyung diam-diam mencibir, menundukkan kepalanya dan mempertajam ketajaman matanya. "Aku tahu."

"Bagus." Lee Hwon mengelus kepalanya dengan puas dan dia lalu turun dari mobil lebih dulu untuk membukakan pintu untuknya, dia tidak melupakan untuk mengingatkan Bo Kyung yang terakhir kalinya. "Ingat, bermain gila, jangan terlau kuno karena pria tidak suka dengan wanita yang membosankan."

Jadi, Lee Hwon pikir Bo Kyung sangat membosankan selama ini?

Karena Bo Kyung tidak gila, dia tidak tahu cara bermain, karena dia mencoba memainkan peran yang elegan dan ramah, karena dia mencoba untuk menggantikan suaminya yang dingin untuk berbakti pada ayah mertuanya, karena dia tidak setenar mantan pacar suaminya. Dia juga tahu tidak tahu bagaimana menunjukkan feminitas jadi dia sangat membosankan.

Bo Kyung berbalik dan dengan bangga meluruskan punggungnya. Dia lalu berjalan memasuki klub malam yang telah ditugaskan oleh suaminya agar dia masuki untuk membuat "pertunjukan". Ya, dia akan tampil dengan hati untuk memastikan bahwa dia mendapatkan efek yang dia inginkan, tetapi tidak berpikir dia bisa. Singkirkan dia dengan aman.