Kedai 1

44 11 1
                                    

"Untuk apa Alam hadir kembali setelah Tuhan mendatangkan Fariz?"
-Kaneishia Grizelle

...

"Kamu cowo barunya El?"
Celetuk seorang laki-laki yang tiba-tiba datang.

"Kak Alam..." El terkejut melihat Alam ada di cafe yang sama, yang membuat El lebih terkejut adalah, siapa perempuan cantik dibelakang Alam?.

"Dia siapa Al, kok Kamu kenal?" tanya perempuan dibelakang Alam.
"Kamu siapa?" tanya El.
"kenalin nama saya Lalika Anastasya, panggil aja Tasya"

Grizelle hanya diam, memikirkan siapa perempuan tersebut? Mengapa dia bersama Alam? Kenapa Alam terlihat marah begitu melihat ia dengan Fariz?

"Kamu cowo barunya El?" tanya Alam dengan intonasi suara yang sedikit lebih tegas.
"Kenalin saya Zidan Alfarizi, panggil aja Fariz, saya..."
"Dia cowo baru nya El" jawab Dhira lantang.

Alam yang mendengar ucapan Dhira barusan langsung menarik Grizelle keluar dari cafe tempat mereka bertemu.

"Apa benar dia cowo baru kamu?" tanya Alam.
"Emangnya kenapa kak, kalo dia cowo aku atau bukan? Apa itu jadi urusan kakak?" Jawab Grizelle dengan tegas sambil menahan tangisannya.

"Kenapa Kak Alam hadir kembali setelah Tuhan menghadirkan Fariz? kemana aja Kak Alam selama ini?" Lanjut Grizelle yang hampir meneteskan air matanya.

Alam yang tau perasaan Grizelle hanya menarik Grizelle kedalam pelukannya tanpa menjawab pertanyaan Grizelle.

Grizelle menangis di pelukan Alam, ia memukul dada Alam dengan rasa kecewa yang ia pendam selama ini sambil melepas pelukannya.

Tiba-tiba tangan Grizelle di tarik oleh Fariz yang baru keluar dari cafe tersebut dan mendekap Grizelle.

"Jangan jadi pengecut bro, yang bisanya cuma bikin nangis perempuan!" Ucap Fariz dengan penuh penekanan.

"Asal lo tau, gua selama ini pergi buat nuntut ilmu yang kedepannya bisa buat masa depan gue dan di saat gue udah sukses gua juga bakal nemuin El, karna El adalah perempuan yang ada di hati gue sampai saat ini dan juga dia sebagai acuan buat gua untuk mengejar dia walau dalam diam"

"Apa dengan cara ninggalin dia huh?!"

"Udah udahh stop" tangis Grizelle pecah saat itu juga ia benar-benar bingung dan sakit yang ia rasakan.

"Fariz, anter gue pulang" lanjut El.

"Oke, kita pulang"

Fariz pun mengengam tangan El dengan sangat erat lalu membawanya pergi dari hadapan Alam.

"El gua udah janji sama lo waktu ulang tahun lo di saat gua ketemu lagi sama lo, gua bakal kejar lo lagi dan sekarang gua bakal buktiin itu Kaneishia Grizelle" gumam Alam dalam hati sambil tersenyum menatap nanar kepergian Grizelle.

.......

Di pagi hari yang cerah Isvara Beefa yang akrab dipanggil Vara sudah berada di depan rumah Tavisa. Mereke berencana untuk kumpul dengan 3 temannya yang sudah menunggu di cafe tempat mereka biasa berkumpul.

Tavisa yang mendengar klakson mobil Vara langsung keluar rumah dan langsung masuk kedalam mobil Vara.

"Selamat siang Isvara Beefa yang cantik, manis, dan betah menunggu doi peka"
"ups... keceplosan" sambung Tavisa dengan cengengesan.
"Apaansi lu, untung temen" jawab Vara dengan tatapan sinis.
"Lagian betah benget sih Nunggu Nizam peka? Gak capek apa?"
"Gimana mau capek coba, tiap chattan gua dibaperin mulu..." jawab Vara pasrah.
"Ya terus kenapa lu gak ngodein Nizam coba biar dia peka? Ga bosen di zona friendzone?" goda Tavisa.

Vara hanya diam dan memikirkan omongan Tavisa barusan.

"Var, heh, woi! Malah bengong, mikirin apaan lu? Nyetir yg bener heh jangan ngelamun, gua masih mau idup kali" celoteh Tavisa.
"Hah? Apasih Tavisa Jayashree??? Bisa diem gak, Lu malah buat gua ga konsen nyetir gara-gara bacotan lu tau ga" jawab Vara.

Tavisa langsung diam dan bermain handphonenya.

"Vis, perasaan lu sekarang gimana?" tanya Vara memecahkan keheningan di antara mereka.
"Gimana apanya Var?" jawab Tavisa.
"Udah dapet yang baru?"
"Gimana ya Var gua ceritanya..."
"Udah cerita aja Tav, tapi kalo emang lu gak mau cerita juga gapapa sih..."
"Beberapa hari yang lalu Abim ngajak gua jalan, cuma gua tolak, mulai dari situ kita sering chattan, tapi ya gitu Var, gua ngerasa ada sedikit rasa yang gua gatau apa mau perasaan gua sendiri" Tavisa menceritakan kepada Vara apa yang terjadi diantara dia dan Abim.

Vara hanya mengangguk mengerti. Tak lama mereka sampai di cafe tempat mereka biasa ngumpul. Sudah terlihat bahwa dimeja biasa mereka tempati sudah ada Grizelle, Zeline, dan Dhira.

"Janjinya jam berapa yaaaaaahh??? Kok jam segini baru sampe? Pantat gua sampe kesemutan nunggu lu berdua dateng gilak" sindir Zeline.
"Sorry Zel, kayak gak tau jalanan Jakarta aja macetnya kayak mudik lebaran" jawab Tavisa tidak mau kalah.
"Udah deh, niat kita ketemu gini tuh mau ngumpul apa mau debat sih?" gantian Dhira yang bersuara.

Mereka saling bercerita tentang kisah Asmara mereka selama berkuliah beberapa bulan. Saat Zeline sedang bercerita karna tugas kampus yang tidak ada habisnya, Grizelle memotong cerita Zeline.

"Guys, gue mau buat kedai kecil-kecilan deh buat nambah uang bulanan"
"Hah? Kedai? Yakin El?" tanya Dhira yang terkejut.
"Boleh juga El, gua boleh gabung gak? Dari lama sih gua mikirin mau buat kedai kecil-kecilan lumayan buat nambah uang jajan" respon Zeline sangat bersemangat.
"Kalo kita buat kedai yang jaga siapa?" tanya Tavisa.
"Kita gentian aja ngejaganya, berhubung gua ngambil jadwal kuliah siang, jadi dari pagi bisa gua yang jaga" saran Vara.
"Yaudah, fix kita buat kedai gais, oke?" Grizelle memastikan teman-temannya.
"Oke fix" jawab Zeline bersemangat.

Selama di cafe mereka membicarakan masalah kedai yang akan mereka buat.

"Oke deh, kalo katak gitu gua balik duluan ya, udah janji sama Bunda mau jemput dia di kantornya" Grizelle berpamitan.
"Eh iya gua juga duluan ya sama Zeline, kasian nih anak klo gua balik duluan entar gak ada yang nganter dia balik" Dhira pun berpamitan.

"Yaudah fix yah Vis, lu yang nyari tempat dimana yang bagus buat bikin kedai. Terus Dhira cari peralatan kedai, terus Vara minta tolong buatin design kedai sama Nizam ya? Gua sama Zeline ngurus yang lainnya. Oke?" ucap Grizelle.
"Harus Nizam El? Kenapa gak Dhira aja minta tolong Arshan?" tanya Vara pasrah.
"gak. udah fix. Udah ah bye gue udah ditungguin bunda di kantor" jawab Grizelle.

Grizelle, Dhira, dan Zeline pun pulang terlebih dahulu. Vara dan Tavisa sedang mencari tempat dari internet untuk dijadikan kedai.

Setelah beberapa menit mereka mencari tempat lewat internet akhirnya mereka menemukan beberapa pilihan tempat. Vara berniat untuk menemani Tavisa melihat langsung tempat yang sudah dipilih tadi.

Tavisa dan Vara keluar dari cafe. Saat sedang menuju parkiran, Nizam melihat Vara dan Tavisa baru saja keluar dari cafe yang akan mereka kunjungi. Nizam langsung mengajak Abim untuk menghampiri mereka.

"Vara?..." panggil Nizam.

...

To be continue

#CuapCuapAuthor
Yaps gimana part kali ini teman-teman thazmana sekalian? Komen ya dan jangan lupa vote n share ke teman-teman kalian juga okee see u babay🤗😚

Untuk Info lebih lanjut kalian bisa follow
Ig : @Thazzmana

Love,
Author Thazzmana❣️

KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang