Not Priority

15 7 0
                                    

Siang hari saat Vara keluar kelas terakhirnya pada hari itu langsung berjalan menuju parkiran mencari tebengan untuk ke Kedai, Nizam yang melihat Vara berjalan sendirian langsung mengikutinya dari belakang.

"Siang Var" ucap Nizam sambil menepuk bahu Vara.
"Ya ampun Nizaaam! Kalo gua jantungan mati ditempat gimana?!" ucap Vara sedikit kesal.
"Ehehe sorry sorry... eh iya jalan yuk?"
"Jalan? Gak ah pegel kaki"
"Maksud gua ayo ke Mall nongki kita"
"Buset, Mall kan dari sini jauh Zam, Yakali kita jalan kaki" jawab Vara.
"Var lu kuliah jurusan Komunikasi kok ga ngerti maksud gua sih?!"ucap Nizam sedikit kesal dan Vara hanya terkekeh saat Nizam mengeluarkan wajah kesalnya.
"Hahah yaudah ayo, tapi gua ga bawa mobil"
"Ya naik Motor gua lah, Gua lagi bawa motor Rambut lu gapapa kan kena angin?"
"Ya elah rambut doang Zam. Yaudah ayo" "Eh tapi bentar gua izin dulu sama yang lain ga bisa ke kedai" lanjut Vara.
Nizam hanya mengangguk.

Line
Sekawan punya kedai

Isvara beefa
Gais, Maap gua ga bisa ke kedai, Nizam tiba-tiba ngajak gue jalan. Gue izin duls yaw

Adhira falguni
ACIE CIEEE...

Kaneshia Grizelle
Oke dehh

Tavisa Jayashree
Gass teross :v

...

Sesampainya di Mall, Nizam langsung mengajak Vara untuk makan siang.

"Mau pesen apa Var?"
"Hmm apa ya... Gua lagi ga kepengen makan makanan berat Zam"
"Roti bakar 2 susu anget 2 sama kopi latte nya 2 ya mba" ucap Nizam kepada pelayan.
"Ditunggu pesanannya ya mas, mba" ucap pelayan tersebut kemudian meninggalkan mereka.

"Gimana Var udah Bisa jawab?"
"Hah? Jawab apan?"
"Lu lupa? Astaga Var, Otak lu tuh terbuat dari apa sih" ucap Nizam sambil menggelengkan kepalanya.
"Seriusan gua lupa Zam. Jawab apaan dah?"
"Lu mau jadi pacar gua ga?"
Vara terdiam beberapa detik.
"Var... Vara!" Vara terkejut.
"Udah dapet jawabannya belum?" lanjut Nizam.
"Uumm... Iy...." Perkataan Vara terhenti karna tiba-tiba ada yang menelpon Nizam. Saat Nizam melihat siapa yang menelponnya pun langsung ia angkat.

Tringg...
Zea is Calling📲

📞"Iya Ze kenapa?"
.....
📞"Coba kamu ngomongnya pelan-pelan"
....
📞"Hah?! Iya iya aku langsung kesana, tunggu aku. Aku otw sekarang"
....

"Sorry Var, gue cabut duluan ya, Zea tiba-tiba nelpon gua minta bantuan. Makanannya gua yang bayar tenang aja" ucap Nizam.
Belum Vara menjawab perkataan Nizam, Nizam sudah menghilang dari pandangannya.

"Bisa-bisanya kamu lebih memprioritaskan Zea dari pada jawaban aku yang udah lama kamu tunggu. Apa aku harus merubah jawabannya Zam? " Gumam Vara dalam hati.

...

El yang sedang sibuk di kedai nya menjaga kasir karna menggantikan Vara yang tidak bisa datang hari ini tiba-tiba ada seseorang yang suaranya ia kenali saat sedang memesan.

"Eh kak Alam, mau pesen apa kak?"
"Ga mau pesen, mau ngajak mba kasir nya jalan aja boleh?" ucap Alam.
"Boleh kok boleh, bentar aku panggil Tavisa dulu buat gantian jaga kasir, kamu duduk disana dulu, tunggu ya"

"Tav gantiin gua di kasir ya??? Please" ucap El memohon kepada Tavisa.
"Mau kemana emang lu? Vara ga ada lu ga ada, mentang-mentang Dhira sama Zeline lagi pada jaga"
"Please Vis, gua mau jalan sama kak Alam ehehe. Boleh ya? yayaya?"
"Yaudah gih sanah, cuma kayaknya kita tutup jam 8 deh El, kasian Dhira Zeline dari pagi disini"
"Oh ya udah tutup lebih cepet aja. Oke gua pergi ya" pamit El.

Kemudian Alam membawa El ke Cafe langganannya.

"Kok kesini kak?"
"Iya aku mau nemuin kamu sama seseorang"
"Siapa kak?"
"Sabar, sebentar lagi juga orangnya dateng"

KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang