Seleraku

20 9 2
                                    

Pagi hari pukul 8.00 pagi Grizelle sudah bangun. Ia bangun pagi karna jam 9 ada kelas di kampusnya.

Grizelle segera mandi dan seperti biasa dia hanya mengenakan hoodie polos, celana jeans, dan sepatu putih.

Tidak butuh waktu lama untuk Grizelle bersiap-siap. Setelah selesai Grizelle langsung menuju ruang makan untuk sarapan.

Sambil sarapan El mengotak ngatik ponselnya, siapa tau Fariz memberi kabar, namun nyatanya Fariz menghilang. Tak satu pesan pun ia terima dari Fariz kemana dia.

dulu kamu yang bilang Iz kalo kak Alam tuh brengsek hilang dan pergi ninggalin aku tanpa alasan yang jelas. sekarang kamu sama dia apa bedanya? Apa sekarang aku harus buka hati lagi buat kak Alam?
ucap El dalam hati ia sangat bimbang sekarang.

TiiiinTiiiin....
Suara klakson motor berbunyi. Menandakan motor Alam sudah ada di depan rumah Grizelle.

Yup benar, mereka akan kekampus bersama. Dikarenakan Alam ada urusan dengan Dosen pembimbing skripsi nya, maka dari itu alam mengajak el untuk ke kampus bersama.
Oh iya alam sebenarnya satu kampus dengan El hanya saja dia sedang praktek maka itu El tak pernah bertemu.

(Kebetulan Alam sudah menyelesaikan semua ujian praktik dan sedang menyelesaikan skripsi nya agar bisa mendapat gelar spesialisnya)

"Udah jam 8.45 kamu yakin kita ga akan telat?" tanya Grizelle.

kemudian Alam menepikan motornya.

"Kok malah berenti sih? Kalo aku telat gimana? kalo aku ga di bolehin masuk kel..."

Grizelle terdiam ketika Alam menarik tangan El dan menuntunnya untuk melingkar dipinggang Alam.

"Pegangan, soalnya aku mau ngebut" ucap Alam.
"Okey let's go!" jawab Grizelle dengan semangat.

Berhubung kampus Grizelle tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dari rumahnya, akhirnya mereka sampe 3 menit sebelum jam 9. El langsung melepas helmnya dan buru-buru mencari diruangan mana kelasnya hari ini. Alam yang melihat Grizelle panik pun lari menyusul Grizelle.

Grizelle sudah menemukan kelasnya.

"Aku masuk dulu, nanti kalo urusan kamu udah selesai tunggu aku di parkiran motor ya! See u" ucap Grizelle dengan senyuman manisnya.

Kemudian Alam mengacak rambut Grizelle. Grizelle masuk ke kelasnya dan Alam mencari dosen pembimbingnya.

"Yeuu masih pagi udah pacaran aja lu berdua" ucap el saat melihat zeline dan juga rafi sedang bercanda gurau saat di kelas.

"Pagi pale lu, udah jam 9 gini" sahut Rafi.
"Tau lu El, jam 9 masih pagi lagian ni si kampret satu receh banget masa katanya Tavisa bukan orang Medan tapi orang Batak hahaha kan sama aja" ucap Zeline yang sedang tertawa mengingat pekataan Rafi tadi.
"Hahaa sama aja lahh bambang" El pun ikut tertawa.

Entah mengapa selerah humor mereka sangat receh.

Setelah 3 jam berlalu kelas pun berakhir, Zeline menunggu Rafi di kantin sedangkan El menuju parkiran mengingat janjinya tadi dengan Alam. sedangkan Rafi sedang ada urusan katanya.

Dhira yang sedang menunggu Rafi di taman kampus pun akhirnya melihat Rafi yang sedang berjalan menuju tempat duduknya.

"Ada apa Dhir? Kok kayaknya lu ada masalah?" Tanya Rafi dengan memandang wajah Dhira serius.

Dhira pun hanya diam dan menyuruh Rafi duduk, ia benar benar ingin cerita kepada Rafi. Menurutnya Rafi bisa membantu.

"Jadi gini Raf, gua pengen cerita sama lu dan semoga lu bisa bantu gue" jelas Dhira kepada Rafi.
"Iya boleh kok semoga gua bisa bantu lu"

KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang