15° Sunu ngegas

905 116 5
                                    

Jeno memarkirkan motornya dan berjalan hendak menghampiri siyeon dan sunwoo.

Saat jeno sampai di dekat kafe,jeno terdiam dan menghentikan langkahnya. Ia melihat siyeon dan sunwoo. Mereka berpelukan. Di depan matanya sendiri.

Tanpa rasa ragu sedikitpun, jeno langsung menaiki motornya dan melajukan motornya dengan kecepatan yang bisa dibilang 11 12 dengan burok.

🍃

Siyeon dan sunwoo berjalan ke arah pintu kafe. Namun siyeon kehilangan keseimbangannya karena jalan komblok yang tidak rata. Sunwoo dengan sigap menangkap badan siyeon.

"Eh, maaf maaf gua ga maksud" kata sunwoo canggung.

"Makasih, kalo tadi lu ga nahan badan gua, bisa aja gua jatoh terus kepentok jalanan" kata siyeon.

🍃

"Loh, kenapa nih pulang pulang mukanya asem banget? Ga salam juga" kata bunda

"Assalamualaikum" kata jeno dingin, lalu berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

"Kenapa sih bun? Sensi banget kayanya" tanya yena sambil menonton TV.

"Gatau deh, setau bunda tadi dia keluar mau jemput siyeon" kata bunda.

"Aku samperin dulu deh bun" kata yena lalu berjalan menaiki tangga.

"Kak jeno buka pintu nya" teriak yena dari luar.

kenapa harus yena sih? Kalo gini kan jeno gabisa buat ga nurut.

"Apa?" kata jeno sambil buka pintu.

"Kak jeno kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Ih kok nanya balik sih!"

"Ya emang kk kenapa?"

"Ih bodo ah, males" jeno tersenyum, lalu yena meninggalkan jeno, dan masuk kedalam kamarnya yang tepat berada di sebelah kamar jeno.

Ga boong. Cuma digituin sama yena aja mood jeno jadi lebih baik sedikit, emang adeknya ini sakti banget. Pokoknya jeno sayaaaaaaang banget sama yena.

Jeno membuka jaket dan ia lemparkan ke sembarang arah. Walaupun mood nya tidak seburuk tadi tapi tetap saja, jika mengingat apa yang ia lihat di restaurant tetap ingin mencabik cabik wajah sunwoo.

Awalnya jeno ingin membuka aplikasi line untuk membuka grup gucci yang mungkin saja bisa membuat moodnya membaik, tapi saat ia melihat notif dari siyeon tangan nya malah bergerak meng klik instagram seakan tak ingin membalas pesan dari gadis itu.

Namun salah besar. Niat jeno untuk menghindari pesan siyeon malah dibalas oleh snapgram sunwoo yang memperlihatkan foto makanan dimeja dan ditambah tangan perempuan. Jeno sangat kenal, ini tangan siyeon. Tidak mungkin salah.

"Bangsat" jeno melempar hp nya lalu berjalan menuju tembok dan menonjok tembok itu sekeras mungkin. Tangannya masih terkepal erat hingga buku jarinya memutih."BANGSAT" teriak jeno lagi. 'Bukk' Ia kembali menghantam tembok dengan tangannya. Kali ini lebih keras sehingga jari jarinya mulai lecet, tak berhenti jeno kembali memukul tembok sekuat mungkin 'bukk' bercak darah tertinggal di tembok kamar jeno, dengan tangan yang mengucurkan darah dan mulai bergetar jeno memukul tembok tersebut berulang kali hingga rasanya syaraf di tangannya terputus dan mati rasa.

Religion | Jeno lee ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang