21° lamtur haechan

855 80 10
                                    

1 minggu kemudian

"Woy woy woy lo tau ga sih ini gilak sih GILAAAAAAAAAK" teriak haechan nyaring dari depan pintu kelas.

"Apasih chan? Pagi pagi udah berisik banget!" Kata somi, mantan haechan.

"Gua........." kata haechan, sambil berjalan mengendap ngendap melirikan matanya kesana kemari seakan mencari posisi aman.

"GUA UDAH TAU ALASAN WONYOUNG BERENTI SEKOLAH!!!!!" Teriak haechan didepan anak anak kelasnya.

"Ya terus apa peduli kita anjir? Ah ganggu gua mabar aja lu!!" Kata jaemin.

"DENGERIN DULU LO SEMUA PASTI KAGET!" kata haechan lagi

"WONYOUNG BERENTI SEKOLAH KARNA HAㅡ"

"Good morning guys, pangeran comebackk" ucap jeno riang sambil memasuki pintu kelas nya. Senyum siyeon langsung terukir manis diwajahnya begitu melihat jeno.

"Jen!" Panggil siyeon riang sambil tersenyum menyambut pelukan yang jeno berikan.

"Ekhm, udah ngehamilin anak orang masih aja sok romantis ke pacarnya" ucap haechan tibatiba.

Semua pasang mata tertuju pada haechan. Jeno melepaskan pelukannya dari siyeon, dan menatap bingung kepada haechan.

"Maksud lo siapa chan?" Ucap jeno santai,

"Hahahaha maling mana mau ketangkep" ucap haechan.

"Lo ngomong apaansi anjir yang, mending diem dah" kata seoyeon yang kemudian berjalan kearah haechan.

"Temen temen, dengerin gue ya jadi jeno kapten basket kita yang selama ini jadi pujaan para wanita ternyata bajingan juga" ucap haechan santai,

Jeno mengeratkan kepalan tangannya mendengar penuturan yang haechan ucapkan tadi.

"Lo semua tau kan 2 hari yang lalu wonyoung anak kelas 11 berenti sekolah?" Tanya haechan pada anak kelas, dibalas anggukan oleh mereka.

"Penyebabnya ya karna si bajingan ini, dia hamil. Di hamilin sama jeno"

"BANGSAAAAT!! LO DI BAYAR BERAPA SAMPE BERANI NYEBAR BERITA HOAX BEGINI ANJINGGGGGG" teriak jeno penuh amarah sambil menonjok rahang haechan.

"Lambat laun, kebusukan lo bakal kebongkar juga bro! Haha" ucap haechan sambil berusaha bangun.

"GAJELAS LO ANJING! SAMPAH LO" teriak jeno sambil terus berusaha menjatuhkan haechan.

Badan siyeon bergetar, melihat apa yang terjadi didepannya. Ucapan haechan kini berputar putar di pikiran siyeon. Benarkan jeno setega itu kepadanya?

"ASTAGFIRULLAH HAL ADZIM ADA APA INI PAGI PAGI UDAH TONJOK TONJOKAN, BUBAR BUBAR KALIAN! BUKANNYA DIPISAHIN MALAH DI TONTONIN DASAR ANAK ZAMAN NOW!! BUBARRRRR!!!!" Teriak pak taeil menggelegar.

"JENO HAECHAN! IKUT SAYA KE KANTOR. SEKARANG!!!!!!"

Jeno melepaskan tangan nya dari kerah seragam haechan, dan mengikuti pak taeil dari belakang.

"Jeno! Bener apa yang haechan bilang?" Tanya pak jhonny, kepala sekolah.

"Bapak kalo ga percaya sama saya, tanya aja langsung sama wonyoung nya"

"Haechan, coba kamu telfon wonyoung"

Haechan segera menuruti kata kata kepala sekolah karena kebetulan ia memang dekat dengan adik kelasnya sebagai teman. Tak lama kemudian wonyoung menjawab dengan suara lemahnya. Haechan menekan tombol loud speaker agar jeno dan pak jhonny dapat mendengar percakapan mereka.

"Apa kabar young?" tanya haechan mengawali percakapan.

"Agak buruk sih kalau boleh jujur, ada apa ya kak?"

"Gue mau nanya sesuatu, agak sensitif sih"

"Boleh, nanya apa?"

"Lu, beneran...emm sama jeno?"

"Maksudnya?"

"Yang lu ceritain ke gue, beneran jeno pelakunya?"

"Udah aku udah gak ikhlas kok kak, gak usah bahas bahas dia lagi"

"Gak gitu wonyoung, lu korban"

"Gak kak gue gak apa apa, beneran"

"Gue tanya sekali lagi. Bener dia?"

"Iya...jangan sebarin kak, kasian kak jeno" jawab wonyoung dengan volume kecil, suara lirih dan sejuta kesedihan bergelayut disana.

"Lu terlalu baik young" kata haechan sambil melirik sinis jeno

"Oke, lu baik baik ya, ntar gue bakal main ke rumah bawain thai tea sama seoyeon" haechan mengakhiri percakapan.

"Jeno, saya akan bicara dengan orang tua kamu" ujar pak jhonny.

🌱

Siyeon terkejut. Ia tentu saja tidak memercayai omongan haechan. Sama sekali tidak.

Jeno memasuki kelas setelah pergi ke ruang kepsek tadi. Ia berjalan ke tempat duduknya untuk mengambil tasnya.

"Jen, gue ikut ya?" tanya siyeon agak takut sebab air muka jeno yang tak bersahabat. Jeno hanya diam.

Siyeon menyampirkan tasnya dan mengekori jeno keluar kelas. Jeno tidak menunjukkan keberatan pada siyeon. Namun tak juga memberi persetujuan, ia hanya diam. Jeno masuk ke mobil, diikuti siyeon. Jeno terdiam sejenak sebelum menyalakan mesin mobilnya dan melaju.

Siyeon memutuskan untuk meraih satu tangan jeno. Ia menggenggamnya erat. Jeno menatapnya sendu. Siyeon hanya tersenyum.

"I love you Jen" ujar siyeon tulus. Terlampau tulus. Namun tak ada jawaban dari jeno.

.
.
.

Hai haiiiii. Kangen kalian guys! Seperti biasa, maaf yaaa kita slow banget updatenya, makasih juga yang masih nungguin kelanjutan kisah jeno sama siyeon. Lapyuuu 💜

Religion | Jeno lee ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang