6° Ketubiran cowo tamvan

1.8K 238 9
                                    

Yok vomment! 🖤

"Maaf........ " ucap jeno langsung memeluk siyeon, namun siyeon berusaha melepas pelukan yang jeno berikan. Tapi tetap saja, jeno adalah lelaki dan siyeon perempuan, butuh tenaga yang kuat untuk melepas pelukan jeno, karena semakin berusaha melepas, jeno semakin kuat memeluk nya.

"Yeon.. Maafin aku udㅡ" ucapan jeno terpotong karena suara isakan siyeon yang semakin menjadi-jadi.

"No.. hiks hiks.. Lepasin hiks.. " ucap siyeon sambil memukul-mukul bahu jeno, tentu saja jeno hanya diam dan berusaha untung menenangkan siyeon.

"Bener semua yang bunda bilang, aku emang ga cocok untuk kamu, tapi kenapa? Kenapa aku nyaman sama orang yang bahkan tuhan pun tidak akan mengizinkan aku dan kamu untuk bersama, kenapa nooo kenapaaa?!" ucap siyeon emosional dibarengi dengan tangisan yang belum juga berhenti.

"KAK JENO NGAPAIN KAK SIYEON? KOK SAMPE NANGIS GINI?!" Ucap yena tiba-tiba entah sejak kapan dia ada di depan dapur.

"Ayoo kak ke kamar aku, gausah di temenin kak jeno, dia emang jahat!" kata Yena sambil melepaskan lengan jeno dari siyeon dan membawa siyeon ke kamar nya.

Yena liat, dia tahu. Yena tahu semua yang siyeon omongin dan bunda omongin, Yena liat kejadiannya dari awal tapi Yena pura-pura tidak tahu agar masalah nya tidak semakin besar.

.
.
.

"Kak udah ih jangan nangis lagi, aku ikutan sedih nihhh" kata yena berusaha menenangkan siyeon, sebenarnya siyeon sudah berenti menangis sejak 5menit yang lalu, namun suara isakan nya masih terdengar.

"Aku ke kamar mandi dulu ya, mau cuci muka" kata siyeon lalu meninggalkan Yena.

Setelah keluar dari kamar mandi, Siyeon langsung mengambil tas nya yang ada di atas kasur milik Yena.

"Aku pulang ya? Udah sore nih, pasti kak jaehyun nungguin" kata siyeon pamit ke Yena yang sedang merapihkan kasur nya.

"Eh kak, nanti aja dongggg masih kangen tauu" kata Yena meluk siyeon.

"Nanti kalo ada waktu aku kesini lagi kok yen, tapi inikan udah sore" ucap siyeon tersenyum, tidak lupa dengan wajah sembab sehabis nangisnya.

"Hmmm, yauda deh. Ayo aku anterin ke bawah!" ucap Yena semangat

"Eh, ehhh gausah. Kamu lanjut rapihin kamar aja, aku bisa turun sendiri" kata siyeon menolak

"Tapi kakㅡ" ucap yena terpotong

"Kalo kamu tetep mau nganterin aku kebawah, besok-besok aku gaakan kesini lagi" kata siyeon

"IHHH KAK! yaudaa iyaa aku disini aja" kata yena, Siyeon hanya tertawa renyah melihat tingkah Yena.

"Yaudah, aku pulaaang yaaa! Sampai nanti" kata siyeon sembari keluar dari kamar yena.

Siyeon menuruni anak tangga, namun ia melihat bunda jeno, dan jeno sedang berada disana. Lamunan ia buyar saat bunda bertanya "Eh, kamu mau kemana? Pulang?" kata bunda ramah

Siyeon segera menuruni anak tangga sampai akhir lalu mendekatkan diri dengan bunda.

"Iya bun, aku pulang dulu ya" kata siyeon

"Loh ga sama jeno? Ini jeno nya kok masih disini aja, dan ga bilang apa-apa sama bunda?" kata bunda namun ga di jawab sama jeno, karena dia bengong, entah mikirin apa.

Religion | Jeno lee ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang