9 bulan

7.7K 383 28
                                    

Tak terasa aku di Semarang sudah hampir satu bulan lamanya,dan usia kandungan ku sekarang sembilan bulan

Aku senang karna kata dokter aku bisa lahiran dengan normal dan Tania sekarang punya anak bayi yang cantik sepertinya

Selama aku di Semarang, Tania sering main ke rumah bersama bayinya dan menjadi hiburan tersendiri bagiku,andai disini ada Jhansen

Aku sesekali menelfon atau memvideo call ibu Jhansen sebagai pengobat rindu ku padanya,bang Handrian akan pulang bersama calonnya saat aku melahirkan nanti

Dan ya suamiku sendiri semenjak jauh dari ku dia bersikap over karna mungkin mendekati kelahiran anaknya ini

" Kata dokter lu lahiran kapan Len ? "

" Katanya si seminggu lagi "

" Bisa maju bisa mundur itu "

" Iya,perkiraannya si gitu "

" Lah udah tahu jenis kelaminnya ? "

" Masih rahasia wkkw "

" Dasar emang ya gak lu gak suami lu sama aja "

Aku rindu dengan Tania ya walau keadaannya sekarang status kita berdua seorang ibu bukan remaja lagi

Dua jam Tania kerumah ku akhirnya dia pamit pulang karna suaminya sudah menjemputnya di depan rumah dinas

" Mampir lagi ya Tan "

" Siap,kalau lu lahiran cepetan ngabarin gue "

" Oke siap "

Mobil Tania dan suaminya pun perlahan mulai hilang dan aku kembali masuk ke dalam rumah,mama izin pergi ke gedung serba guna di kesatuan katanya si ada acara

Aku menyalakan televisi kembali menonton berita,kartun,atau acara lainnya

Kringg!!! Kring!!!

Suara nada dering hp ku berbunyi,aku segera beranjak dari sofa dan menuju ke kamar

Ternyata dari suamiku,ya Ade dia menelfon ku

" Hallo,assalamualaikum mas "

"..."

" Iya mas,tadi Tania kesini sama anaknya juga tapi barusan aja pulang "

"..."

" Mas video call,aku kangen "

"..."

" Mas... "

"..."

" Kesini dong,kangen "

"..."

" Beneran ? Aku tunggu ya "

"..."

" Tihati mas,waalaikumsalam "

Karna aku kangen dan mungkin suamiku juga akhirnya suamiku menyusul ku ke Semarang dengan ajudan setianya siapa lagi kalau bukan Kenan

Saat aku kembali ke kamar ku rasa perut ku mulas sekali,aku tak tahan rasanya dan ku rasa air ketuban ku pecah,kuat aku paksakan untuk kuat

Aku mencari hp ku dan menelfon siapapun,termasuk papa dan mama,bang Handrian,Tania,Ade juga karna dia suamiku

Mereka belum ada yang datang,aku menelfon bang Alfian akhirnya dia pun datang,menggendong ku dan membawa ku ke rumah sakit untuk proses bersalin

" Dedek sabar ya,bentar lagi sampai "

" I...iya bang,makasih ya "

Aku berusaha menetralkan semuanya,menarik napas panjang lewat hidung dan menghembuskannya lewat mulut

Brivet Raider ( Kekasihku ) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang