RUMAH NINA 2 LANTAI + TANGGA PUTAR👇🏻🖤🖤🖤
Gadis itu menatap wajah tampan yang ada didepannya dengan tajam, sarat akan kebencian. Ancaman macam apa ini! Dia tidak suka jika ada yang melibatkan kedua orang tuanya.
Prang!
"Lo nggak usah sebut-sebut orang tua gue brengsek!" Teriaknya lantang, nafasnya memburu tanda gadis itu sedang dalam mode amarah yang memuncak.
"Kamu selalu membangkang dan melewati batas." Ucap sosok itu didekat telinga Nina, yang membuat bulu kuduknya meremang dengan sendirinya.
Sial-sial-sial, kenapa juga dirinya harus berada di posisi seperti ini! Kemana keberanian serta sifat pemberontaknya. Nina seakan mati kutu jika berhadapan dengan sosok yang satu ini. "Gue nggak ada urusan dan nggak kenal sama lo! Sekali lagi gue bilang, lo kalau udah mati ya mati aja, nggak usah ganggu gue." Good, akhirnya suara lancarnya kembali lagi.
Seakan tidak perduli dengan ucapan gadis di depannya, sosok pria itu menatap tajam manik mata Nina, gadis pembangkangnya.
"Hahaha, aku tidak mati sayang, aku hanya ingin menjemput gadis kecilku." Dia membelai pipi putih tembam Nina dengan lembut.Matanya terus menelisik pahatan wajah gadisnya dengan seksama. Sudah berhari-hari ia ingin membawa gadisnya itu pergi ke singgasana-nya. Tetapi harus banyak rintangan yang ia lalui. Sudah berhari-hari pula ia menguntit Nina, melihatnya dari kejauhan, bahkan menemaninya tidur, tak jarang pula sosok itu akan menampakkan diri. Tidak menyeramkan, bahkan wajahnya sangat tampan.
Muak dengan apa yang diucapkan oleh manusia jadi-jadian didepannya, Nina dengan sekuat tenaga mendorong dada bidang itu, ia tidak suka posisi intim yang menimpanya saat ini.
"Minggir lo!" Pekik Nina.
Melihat usaha gadisnya yang tidak putus asa untuk menyingkirkan tubuhnya, dengan berat hati ia mulai menjaga jarak dengan Nina, dengan memundurkan sedikit tubuhnya kebelakang.
"Jangan pikir gue takut sama ancaman lo ya! Karena takdir ada pada Tuhan, bukan sama lo setan!" Setelah mengucapkan kalimat pedasnya, Nina berlari pergi keluar dan menuju mobilnya, tanpa memperdulikan senyuman miring serta tatapan tajam dari sosok yang ia teriaki tadi.
Mata tajamnya terus menatap punggung kecil Nina yang berlari. "Ternyata kamu memilih opsi yang kedua, sayang." Aura menyeramkan mulai menguar di sekitarnya. "Dan aku tidak pernah main-main dengan ucapanku."
🖤🖤🖤
"Jangan bertindak gegabah Exyaldo McKenzie!" Bentak seorang pria paruh baya yang saat ini tengah menatap tajam wajah anaknya. "Jangan sampai dia membencimu dan meninggalkanmu lagi hanya dengan tindakan konyolmu itu!" Peringatnya kembali, ia tidak habis fikir dengan jalan pikiran Exyaldo yang notabenenya adalah anaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
my DeviL HUSBAND
Romance"Melanggar aturan, hukuman menantimu, sayang." - Exyaldo McKenzie. Entah bermimpi apa dulu Nina, hingga membuat hidupnya berubah 180° dengan hadirnya laki-laki tidak jelas yang mengaku sebagai suaminya? Sangat tidak masuk diakal! Lebih parahnya, ia...