mDH 15

9.6K 600 125
                                    

Kalo gw gada kabar, cari aja di igeh @finnca 👁️👄👁️
Jarang buka WP masalahnya wkw

_________

Cahaya matahari yang memaksa menerobos masuk dari celah jendela, membuat gadis yang masih bergelut didalam selimut itu bergerak tidak nyaman. Matanya mengerjap pelan menyesuaikan cahaya di dalam ruangan itu.

"Hooaamm." Menguap pelan sambil menoleh ke kanan-kiri, memastikan apakah sosok tadi malam masih berada sekitarnya atau tidak. Kosong.

Artinya 'dia' sudah pergi, dan Nina tidak perduli kemana perginya si-dia sekarang. Yang terpenting dirinya harus segera bersiap-siap, karena nanti pukul 10 pagi ada pertemuan penting dengan partner bisnis mendiang sang-Bunda.

Setelah selesai dengan rutinitas mandi dan lain-lain, gadis cantik itu sudah rapih dengan setelan baju formal. Dengan celana bahan hitam, kaos putih serta jas / blazer hitam yang sangat cocok di pakai olehnya, tak lupa sepatu hitamnya juga.

Dengan sedikit memoles tipis bedak serta liptin di wajah ayu alami, setelahnya ia beralih mengikat rambutnya menjadi kucir kuda, dan memakai topi.

"Cocok juga gue pakai ginian." Monolognya sendiri didepan cermin, dan terkekeh di akhir kalimat. "Masih jam 9, sarapan dulu kali ya."

🖤🖤🖤

Baru sampai di anak tangga paling bawah, telinganya sudah disuguhkan oleh suara spatula dan tetebengek nya dari arah dapur.

Tidak mungkin kan Bi Darmi dan Bi Inah sedang bermain perang-perangan?

"Berisik banget, bibi lagi pada ngapa--- hah?" Matanya membulat serta mulut yang melongo melihat situasi di depannya yang eemm seperti kapal pecah.

"Hai." Sapa sang tersangka pembuat onar.

Hah? Hai?

Rasanya Nina ingin menangis melihat dapur kesayangannya yang kacau balau, berantakan sana-sini.

"Aku buatin nasi goreng spesial buat sarapan kita, sama susu putih."

Belum selesai dengan keterkejutannya dari dapur yang berantakan, dirinya kembali dikejutkan oleh suara Exyaldo.

Ia menoleh menatap lelaki itu, mengenakan celemek / apron, dengan kemeja putih yang lengannya digulung sampai siku, kancing kemeja atas yang terbuka serta jangan lupakan keringatnya yang menambah kesan, seksi? Oh iya dan jangan lupakan juga senyum menawan itu. Jujur, ia lebih tampan berkali-kali lipat sekarang. Sangat suamiable.

Tapi, tunggu! Bukannya ini aneh? Kenapa tiba-tiba sekali? Apa ada motif tersembunyi dari semua ini?

Exyaldo sangat aneh, terkadang menyeramkan, suka marah dan gampang emosi, dan sekarang? Tidak ada angin atau hujan tiba-tiba membuatkannya menu sarapan.

"Duduk dan makan sekarang." Titah Exyaldo mutlak, hanya menu sederhana, tapi percayalah, dirinya sangat berjuang sendiri untuk membuatnya, tanpa bantuan embel-embel dari sihir atau apapun itu.

Ia tersenyum tipis melihat raut wajah Nina yang seperti orang linglung, sangat lucu dan menggemaskan. "Makanlah sayang."

Dengan gerakan pelan, ia mulai duduk di kursi makan, menatap makanan didepannya dengan intens. Terlihat nampak lezat, tapi apa nasi goreng ini aman? Nina jadi ketar-ketir sendiri. "I-ini--"

"Beracun? Aku tidak sebodoh itu untuk menaruh racun dimakananmu, bagaimana bisa aku meracunimu sedangkan aku sangat mencintaimu." Ucapnya tenang. Seringai kecil tercetak di bibirnya tanpa sepengetahuan siapapun.

my DeviL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang