Hai?:)
Damai ya kitaa, udah setahun nih:)
🖤🖤🖤
Jam menunjukkan di angka 23.53 WIB yang artinya sudah hampir tengah malam, mereka (Nina & Exyaldo) baru saja sampai dirumah kediaman Nina. Rumah itu masih tampak terang benderang, sepertinya Bi Inah atau Bi Darmi belum tidur, mereka masih menunggu Nona mudanya pulang.
"Udah ya, gue— em aku, aku masuk dulu kamu balik aja ke—"
"Aku akan tinggal disini." Serobot Exyaldo dengan cepat, tangannya menutup pintu mobil dan berjalan mendahului sang pemilik rumah dengan santai.
Pa maksud tinggal disini?
Jika kalian bertanya dengan apa mereka pulang? Tentu saja menggunakan mobil, yang pasti bukan mobil Nina, gadis itu juga tidak tahu menahu dimana mobilnya sekarang, tidak terlalu memikirkannya juga. Mereka datang menggunakan mobil Exyaldo, Exyaldo? Yaps, dia termasuk spesies manusia jadi-jadian jenis modern wkwk.
"MAKSUD LO?!" Teriak Nina spontan, segera dia berlari mengejar laki-laki itu yang sudah hampir sampai di depan pintu, nggak bisa dibiarin ini.
Nina menarik lengan kemeja Exyaldo dengan sedikit kuat. "STOP!! Lo nggak bisa seenaknya gitu, ini rumah gue, dan gue nggak ada izinin lo buat tinggal disini."
Satu hal yang harus Nina ketahui, dirinya melupakan sesuatu yang dibenci Exyaldo (Lo-Gue) ya namanya juga panik bang, wajarin aja tsay.
"Kamu melanggar atura—"
Emang anj- si Aldo.
"Iya-iya aku tau, aku salah, aku minta maaf, gausah hukum-hukum segala gegara kesalahan konyol. Yang paling penting kamu balik aja nanti ketahuan sama Bi—"
Ceklek
"Non Nina? Syukurlah Non udah pulang, Bibi sama Bi Inah khawatir banget Non kenapa-napa. Eh, Tuan Aldo? Mari Tuan masuk, saya bikinin minum dulu." Bi Darmi membungkuk mempersilahkan Nona dan Tuannya masuk.
Tuan Aldo? maksudnya apaan? Bi Darmi kenal sama Exyaldo? Begitulah kira-kira isi pikiran di otak cantik Nina yang terkadang lemot.
Di tengah kebingungannya Nina, Exyaldo malah tersenyum miring sambil berjalan kaki menuju sofa ruang tamu dan duduk disana, ini semua sangatlah mudah.
Tetap berpura-pura mencintai untuk meyakinkan gadisnya dan mengendalikan pikiran semua orang. Gampang bukan.
Maksudnya? Semua yang Exyaldo katakan saat di kampus adalah omong kosong? Ya, anda benar, mana mungkin dia mencintai Nina semudah dan secepat itu? Istri serta calon anaknya saja ia bunuh dengan tangan sendiri. Jadi sudah jelaskan?
🖤🖤🖤
Gadis dengan hoodie kebesaran itu berjalan ke dapur menghampiri dua wanita paruh baya, Bi Darmi yang sedang membuat minuman, dan Bi Inah yang bersih-bersih serta menyiapkan bahan-bahan untuk sarapan besok.
"Bi, Bi Darmi kenal sama dia, Exyaldo?" Tanya-nya to the point, dirinya seperti orang bodoh saja yang linglung kesana-kesini.
Bi Darmi yang sedang mengaduk minuman di gelas hanya tersenyum hangat lalu mengangguk. "Tuan Aldo kan suami Non Nina."
Hah?
Ada apa dengan semua orang? "Tapi aku belum nikah bi! Dia bukan suami aku. Aldo, Exyaldo itu brengsek, pembunuh, iblis. Dia yang udah bunuh orang tua aku." Ucapnya menggebu-gebu sambil menunjuk arah ruang tamu berada. Matanya bahkan sudah memerah menahan tangis, hidupnya seperti dipermainkan, dan dalang semua itu adalah, Exyaldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
my DeviL HUSBAND
Romance"Melanggar aturan, hukuman menantimu, sayang." - Exyaldo McKenzie. Entah bermimpi apa dulu Nina, hingga membuat hidupnya berubah 180° dengan hadirnya laki-laki tidak jelas yang mengaku sebagai suaminya? Sangat tidak masuk diakal! Lebih parahnya, ia...