36. lelah

18 3 0
                                    

Aku bukan robot yang setiap kamu suruh tunggu, aku akan diam tanpa elak.
Tapi aku manusia yang punya rasa lelah. Lelah karena menunggu mu. Apa boleh aku berhenti menunggumu?

Adel memandangi seluruh rumah nya yang nampak sepi bagai tak berpenghuni. Satu per satu penghuni rumah ini pergi. rumah yang sudah beberapa tahun belakangan ini menjadi tempat ternyaman untuk nya. Mungkin saja suatu saat nanti adel akan pergi juga dari rumah ini tidak menutup kemungkinan agar adel bisa berkumpul bersama papah nya.

Melihat foto yang terpajang di meja dan di dinding membuat adel merindukan keluarga besar nya. Memang rumah ini milik kedua orang tua najil tapi beberapa keluarga besar nya sempat tinggal dirumah ini untuk beberapa waktu yang membuat beberapa foto nya ada dirumah ini.

"Adel kangen" adel memegang bingkai foto yang di dalam nya terdapat foto diri nya, ka zefan dan juga kedua orang tua nya

"Adelllll woy ngapain lo di bawah sini bantuin gue prepare" teriak najil dari lantai 2

Adel bergegas menuju kamar najil sebelum sang empu nya memanggil nya kembali. nanti malam najil dan zefan akan berangkat ke jogja entah berapa lama najil di sana karena ia harus belajar lebih dulu sebelum memimpin perusahaan keluarga nya yang berada di jakarta.

"Ka najil harus banget ya berangkat malam ini?" Tanya adel lesu setelah ia memasuki kamar najil dan duduk di tepi tempat tidur memperhatikan najil yang tengah memasukkan pakaian nya ke koper

"Ya mau gimana lagi del perusahaan disini udah 70 persen jadi. Doain gue ya supaya bisa jadi pemimpin yang baik yang tegas yang disiplin yang soleh yang peduli sama karyawan nya"

"Yang kaya gini nih yang bikin adel gamau jauh jauh dari ka najil"

"Uuuhhh lebay nya adik kesayangan gue. Sini peluk" najil berjalan ke tepi kasur dan memeluk adel layak nya adik kandung bahkan najil sudah menganggap nya seperti itu

Najil sendiri sebenarnya tidak ingin meninggalkan adel karena ia tau saat ini pasti adel membutuhkan orang yang selalu ada di samping nya. Berharap pada rizky ia tidak tahu karena rizky pernah mengecewakan nya dan lagipula rizky juga harus melanjutkan cita cita nya.

"Baik baik di jakarta jangan galau mulu belajar yang bener jangan lupa makan kalo ada apa apa kasih tau gue sama ka zefan. Kalo kangen telfon aja kalo ga di angkat berarti gue lagi sibuk"

"Makasih ya ka selama ini udah baik dan sayang sama aku. Ka najil berapa lama di sana?" Adel melepaskan pelukan nya dan menyuruh najil untuk duduk di samping nya

"Gue gatau berapa lama. Mungkin sampai gue bisa atau sampai perusahaan disini udah selesai. Jogja deket kok lo bisa nyusul kalo libur dan ketemu gue"

"Pasti ka"

"Nanti malem jadi?" Tanya najil

"Mungkin"

"Kok mungkin?"

"Ka rizky belum ngabarin aku"

"Coba lo yang tanya ke dia jadi apa engga"

"Iya nanti aku tanya. Yaudah lanjut prepare lagi ka takut ada yang ketinggalan"

Malam ini adel ada janji untuk dinner dengan rizky sebenarnya adel ingin membatalkan nya untuk mengantar najil ke bandara tapi saat itu rizky bilang ada hal penting yang harus adel tau jadi adel memilih dinner dengan rizky.

Setelah bersiap siap adel memesan taxi online. Rizky tidak bisa menjemput karena ia sedang mengantar bunda ke suatu tempat. Dengan balutan dres tanpa lengan adel berjalan keluar kamar untuk bertemu najil terlebih dahulu

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang