Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
──minrene version
"Rene bukain dong," Mino nyodorin sebungkus ciki ke Irene. Irene yang lain main hape nggak nyaut.
"Reneeeee," Mino manggil Irene lagi.
"Ck, apasih?" Irene akhirnya noleh walaupun mukanya kesel.
"Bukain elah, masa gue suruh buka sendiri?" Dumel Mino. Udah minta tolong, nyolot lagi. Untung pacar ya Rene.
"Manja."
Irene ngambil cikinya terus dibuka, tapi karena dia bukanya sambil kesel terus kekencengan deh bukanya. Jadi robek dan pada jatoh isinya.
"KAN PADA JATOH SEMUA." Mino histeris liat cikinya sudah jatoh berceceran. Ada yang di pahanya Irene ada yang di jok mobil.
Irene mendelik, "ih liat nih gue jadi kotor! Lo kok malah mentingin ciki lo sih?!"
"Ya salah lo sendiri kenapa pake bukanya kenceng-kenceng. Jadi tumpah semua." Ucap Mino. Kesel dia cikinya jadi terbuang sia-sia.
"aDAW KOK DI CUBIT SIH?" Mino teriak. Pas banget lagi lampu merah jadi pengemudi-pengemudi yang ada di sekitar mereka berdua langsung nengok.
Irene langsung masang senyum pas diliatin sama bapak-bapak di sebelahnya. Dalam hati malu banget kenapa bisa punya pacar mulut toa kaya Mino. Di loakin aja boleh ga sih?
Eh tapi jangan, nanti Irene ga punya supir gratis lagi.
Hehehehehehe.
Irene naroh bungkus ciki yang masih ada isinya dikit di atas dashboard. Abis itu dia ngebersihin celananya yang ketumpahan ciki.
Disampingnya Mino udah monyong-monyong sambil ngomong ga jelas. Irene mah pura-pura ga denger doang. Mino kalo didengerin terus banyak mudharatnya dari pada manfaatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
──jaerose version
"Tell me how it's feel~ Sitting up there~"
"Feeling so high~ but too far away to hold me~"
Mereka diem terus tatap-tatapan. Abis itu ketawa. Padahal nggak ada yang lucu.
