Chapter 17

980 51 4
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi.Aku langsung bergegas berangkat kesekolah.Hari ini hari jum'at dan pastinya pulang gasik(lebih awal) dri hari biasanya.Hari ini aku memakai baju olahraga karna skolahku setiap hari jum'at mengadakan kegiatan jalan sehat atau membaca al-Qur'an bersama.
Pagi ini aku diantarkan oleh ajudan ayahku menggunakan mobil milik kakakku.Didalam mobil hanya ada keheningan diantara kita.Aku yg biasanya cerewet hanya bisa diam karna aku merasakan badan yg pegal dan rasa kantuk masih terasa.
"Dek nanti pulangnya jam berapa?nanti biar kakak yg jemput."tanya dia memecah keheningan.
"Jam 11 pak."jawabku singkt.
"Loh kok panggilnya pak sih dek.Kan saya ini lebih muda dari kakak kamu."protesnya.
"Hihhh.Ya ya ya...panggil bang aja udah."jawabku.
"Kok mukanya kayak masih kecapekan gitu dek,mendingan tadi gak usah berangkat skolah dulu gpp kan."katanya.
"Biarin.Saya ndak mau ketinggalan pelajaran."ketusku.

Akhirnya sampai juga disekolah.
Setelah 4 hari bertemu dengan kawan-kawanku,akhirnya hari ini juga aku bisa bertemu dgnnya.
Sampai dikelas aku hanya masuk begitu saja dan langsung duduk dikursiku dan membenamkan wajahku ditekukan kedua tanganku dimeja.Tanpa mempedulikan orang disekitarku,aku tidur begitu saja didalam kelas.

"Oi Ra,tidur aja lhu.Baru aja nyampek skolah udah tidur."ketus Syifa sambil berusaha mendongakkan kepalaku agar tidak tidur.
"Hihh...apaan sih!brisik tauk gak!gangguin orang lagi tidur aja!"ketusku sambil duduk dengan benar.
"Ara gua kangen sama lhoo..."ucap Adella.
"Ye,biasa aja kalik.Gua ngantuk pengen tidur!"ucapku.
"Jangan tidur dong Ra.Liat bentar lagi bklan kumpul mau jalan sehat,"kata Febi.
"Eh,gimana mbaknya berjuaang digelanggang?juara 2 ya...ciaaa congratulate ya."ucap Dhita.
"Oke thanks."
"Gimana mbak Syifa?apakah anda betah dengan pelajaran fisika kmren?"tanyaku pada Syifa.
"Gak!gara-gara lhu sih,pakek ikut lomba segala,gua kan yg jadi kena semprot!"gerutu Syifa yg membuat gelak tawa kami semua.
"Kasian dah lu.Makanya jangan lhu bisanya ketawain gua pas disuruh maju aja,nih kena karmanya kan."kataku.
"Yey..kok ketawa semua sih,liat aja ya besk kita mulai lagi,lhu bkln disuruh baca sama maju lagi,"ucap Syifa.
"Oh ya?liat aja ntar.Itu guru udah bkln lupa sama nama gua."kataku.

***
Sampai rumah aku langsung membaringkan tubuhku disofa depan tv.Kunyalakan tv tapi tak kutonton.
Aku merasakan tak enak badan,pusing,dan tenggorokanku sakit.Selain itu aku juga merasakan mau pilek.
Waduh kebanyakan minum es nih.Waktu diGor,aku memang banyak minum es.Aku menghabiskan uang 100 ribu untuk membeli es ataupun jus.Wow gilak beli minum aja bisa ngabisin duit 100k,yaiya lah orang keadaannya panas,gerah bgt.Jadinya pengennya es deh.Nah gini nih jadinya abis minum es ya drop.

***
"Assalamualaikum,"salam seseorang dari luar.
"Wangalaikumsalam,"Bang Satria yg menjawab salam dan membukakan pintu.
"Mau cari siapa ya dek?"tanya bang Satria.
"Maaf bang,saya mau cari Ara ada?"tanyanya.
"Anda siapanya?Maaf Ara nya sedang sakit.Sebaiknya anda pergi saja dari sini."usir bang Satria.
"Saya temannya Ara.Yasudah izinkan saya menjenguk Ara."ucapnya.
"Tidak bisa.Dia sedang beristirahat,sebaiknya anda pergi saja dari sini."printah bang Satria.
"Anda siapa menyuruh saya pergi?"tanyanya.
"Saya ajudan ayahnya Ara."jawab bang Satria.

Mendengar ada ribut²aku segera beranjak dari sofa dan kedepan.
"Apaan sih ribut²?"tanyaku.
"Beni,kmu ngapain kesini,"lanjutku.
"Ara kmu sakit ya?aku mau jenguk kamu,tapi ini ajudan kekeh bgt minta aku pergi."jawabnya.
"Bang,kok diusir sih.Duduk dulu Ben,"ucapku sambil mempersilahkan dia duduk dikursi teras.
"Maaf dek,abang takut klau kmu mlah keganggu ada dia."jawab bang Satria.
"Yaudh abang tinggal nonton tv dulu ya."lanjutnya.
"Oke."jawabku singkat.

"Kamu kok bisa sakit sih Ra,kan aku udah bilang,kmu klau pulang gak boleh sakit."katanya sambil memegangi keningku.
"Udahlah gpp.Ini cuma efek kebanyakan minum es kok."jawabku.
"Yaampun Amara,kamu tau kan,klau ada acara kayk gitu pasti airnya gak bersih.Kmu ini malah beli disana."ucapnya.
"Hehe,abisnya kepengen bgt sih,"jawabku singkat.
"Btw kmu ngapain kesini?"tanyaku.
"Em...sebenarnya sih mau ngajakin kmu jalan,cuman kmunya lagi sakit yaudah deh gak jadi."jawabnya kecewa.
"Oh.Yaudah yuk jalan²aja.Aku bosen nih dirumah sama bang Satria.Orangnya cerewet,suruh aku gini lah gak boleh gitu lah.Ih intinya klau ngamuk nglebihin ayahku."ucapku pelan.
"Haha,kmu ini gak baik ngmomgin orang.Emng kmu gpp aku ajak jalan?"tanyanya lagi.
"Udh gpp,aku baik²aja kok.Yaudah yuk skrang aja.Mumpung bang Satria lagi tidur disofa.Ntar klau dia udh bangun,aku gak dibolehin pergi."kataku pelan.
"Okelah.Asal kau bahagia."ucapnya senyum.

Aku dan Beni telah menaikki motor Beni.Tujuannya kemana aku tak tau,ntah dia akan membawaku kemana terserah yg penting gak buat aku bosan.
Beni memberhentikan motornya disebuah taman yg indah.
"Ben,kita ngapain disini?"tanyaku sambil turun dari motor.
"Ya gpp.Biar kmu bisa menghirup udara segar aja."jawabnya.

Aku berjalan dan duduk dikursi panjang taman,Beni duduk disampingku.
"Kmu suka kmu ajak kesini?"tanyanya.
"Em..lumayan sih buat ngilangin rasa bosen aja."jawabku.

"Ra,kmu tau gak?"tanyanya.
"Nggak lah,orang lhu blm ngmong jugak."ketusku.
"Hehe iya sih,"ucapnya sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal.
"Ra?"lanjutnya.
"Apa?"tanyaku.
"Kmu itu...suka cowok yg kek gimana sih?"tanyanya.
"Hah?lhu ngmong apaan sih?"tanyaku balik.
"Eh..em..gpp kok gpp.Yaudh gak usaah dibahas oke."jawabnya kikuk.
"Pulang aja yuk Ra?"katanya.
"Hah?baru aja nyampek lhu langsung ajak gua pulang?gak salah?"tanyaku menganga.
"Emm...gpp,aku inget klau ada tugas yg aku harus selesaikan,besok udah dikumpulin solanya.Maaf ya,lain waktu kita bisa main bareng lagi."ucapnya.
"Oh iya.Kmren Toni ngajakkin kita main sepeda nih."lanjutnya.
"Oh ya?kapan?aku mauu"ucapku.
"Besok Minggu,kita kumpul dilapangan batalyon jam 8 pagi."jawabnya.
"Oke siap.kemana tujuannya?"tanyaku antusias.
"Gak tau.udah yuk pulang."jwabnya.

***
"Stop stop stop"printahku pada Beni.
"Apaan sih?"tanyanya.
"Udah lhu nganterin pulang gua sampek sini aja.Gua takut ntar klau bang Satria udh bangun lhu diomelin.Nih helmnya,"jawabku.
"Yaelah Ra,yaudah sono lhu jalan.Gua pulang dulu ya bayyy jangan kangen."ucapnya sambil meninggalkanku.

—————————
"Ih,bang satria udah bangun blm ya?wah yakin nih klau gua lwt pintu depan gua pasti udh diomelin."ucapku sendiri.
"Aha gua punya ide."lanjutku.

Akhirnya aku berjalan menuju samping rumahku dan berusaha membuka jendela kamarku.
"Yah,jendelanya kok dikunci sih!ih nyebelin ngt sih,tadi gua yakin ini tadi dibukak kok.Skrang knp jadi kekunci gini.Yah gua harus lwt mana dong nih."kataku sendiri.
"Ekkhemm...mau ngapain neng?mau maling ya?"tanya seseorang tiba²yg membuatku kaget dan membalikkan badanku.
"Ha..ehh..bang Satriaa,"kataku sambil senyam senyum.
Aku berharap itu orang gak ngomel²lagi.
"Ya ada apa?mau minta dibukain jendelanya?"tanyanya.
"Hehe kagak.Tadi Ara cuma..cumaa..emm cumaa.."kataku blm tersambung tiba-tiba terpotong.
"Cuma mau kabur dari saya ha?"tanyanya.
"Huh...tadi kan abang udah bilang kmu itu gak boleh keluar rumah tanpa seizin abng.Kmu kok ngeyel sih!mau abang aduin keAyahmu biar kiriman uangnya dipotong? Ha?"lanjutnya.
"Ih,santai aja sih bang.Ara cuma jalan-jalan sebentar jugak.Gitu aja ngomel."ucapku sambil berlari meninggalnya.

"Huh..dasar bocah!untung situ bukan adek kandung gua,klau iya,udah abis lhu kemakan gua."ucap bang satria sendiri.

***

My Dream is ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang