Misterius

1K 56 0
                                    

Hari telah berganti bulan.Dan kini aku sedang menghadapi UKK (Ujian Kenaikan Kelas).Ya terasa cepat skaliii.Dan hubunganku dgn Beni hanya sebagai seorang sahabat.
.
.
Setelah UKK selesai kujalani,kini yg akhirnya ditunggu-tunggu datang juga.Hari ini adalah hari pengambilan buku rapor.Dan setelah itu pasti libur panjang...yeiye...

Aku sedang duduk dikursi depan kelas sembari menunggu Mamahku mengambil buku raporan hasil belajar.
Tapi sudah hampir satu jam aku menunggu mamahku tidak datang datang juga.Mungkin saja ada kumpulan persit dulu,ah gak mungkin juga,ini kan hari pembagian raport harusnya ibu²pada pergi keskolahan anaknya kan,pikirku.
Tapi ada yg membuatku heran.Baru saja ada orang yg masuk kedalam kelasku dan orang itu terlihat mencurigakan.Mukanya ditutup menggunakan tangannya dan memakai jaket berwarna hitam.Dari kelas 7 sampai klas 8 ini tidak ada perpindahan kelas,dan waktu klas 7 dulu,aku tidak prnh melihat dia kesini untuk mengambil raport.
"Wali murid siapa dia?prasaan dri klas 7 aku blm liat dia kesini deh?"tanyaku pada Syifa
"Iya ya...wali murid siapa ya?blagaknya mencurigakan gitu.Jangan-jangan dia teroris lagi,"jawab Syifa
"Hih kamu tu pikirannya aneh-aneh aja sih,positif thinking dong.Bisa saja dia salah masuk kelas,gitu aja repot,"ucap Dhita.

Baru saja kami menceritakan orang itu,tiba²orang itu keluar dgn membawa buku raport,entah itu punya siapa juga aku tidak tau.
"Eh dia tuh gak salh masuk kelas,buktinya dia aja bawa buku raport gitu,"ucapku sambil membalikkan kepala Dhita menuju arah orang tadi
"Oh iya..hehe kan gua kagak tau,"ucapnya nyengir

Waktu sudah berlalu,hampir 2,5jam aku menunggu mamahku tapi tak kunjung datang.Apalagi sekolah sudah sepi tidak ada orang,tapi wali kelasku masih didalam kelas,mungkin saja menunggu mamahku.

"Ihhh...mamah mana sih,udh sepi lagi nih sekolah,"gerutuku
"Loh Ara,kmu masih ngapain disini trus?kmu gak pulang,?"tanya Bu Uli(wali kelasku)
"Emm...buku raport saya kan blm diambil buk,"ucapku sambil menunduk
"Loh kata siapa?buku raport kamu udh diambil sama wali muridmu,"kata bu Uli
"Lah saya malah gak tau Bu,siapa yg ngambil bu?kan katanya mamah saya yg mau ngambil,tapi dari tadi saya nunggu mamah saya blm dateng buk,"ucapku kaget
"Enggak tau juga saya Ra,yaudh ibu mau keruang guru dulu ya,"ucap Bu Uli meninggalkanku
"Loh,siapa yg ngambil ya?misterius sekali.Ah tauk ah mendingan jugak gua pulang dari tadi,"ucapku ngoceh sendiri.

Setelah itu kuputuskan untuk kembali kerumah dan bertanya siapa yg sudah mengambil buku raportku.Ini menjadi teka-teki bagiku yg membingungkan.
"Siapa yg ngambil ya?apa mungkin orang yg misterius tadi?siapa dia?atau mungkin dia ajudan Ayah?ah tauk ah,"ocehku sendiri.

Setelah aku berjalan menuju gerbang sekolah,aku langsung mencari angkot untuk pulang.Angkot yg kucari sdh terlihat,segera aku memberhentikannya. Angkot berhenti dan aku langsung naik dan duduk dibangku angkot dan angkotpun berjalan.

"Kiri pak,"ucapku kpda supir angkot karna aku sudh sampai didepan batalyon.
Segera aku turun dan membayar angkot tersebut.

Aku berjalan memasuki batalyon dan tiba-tiba aku kembali berpikir siapa yg mengambil raport ku tadi.
"Huh...sungguh misterius,gua harus cpt nyampek rumah."ucapku  sambil tersenyum.Dan aku akan bersiap² mengambil ancang²untuk berlari menuju rumah.Baru dua langkah aku berlari tiba-tiba
Brukkk
Aku seperti menabrak orang dan...

"Awww...aduhhh panas,panaasss...aduhhhhuuuhh,"ucapku kepanasan mengibas-ngibaskan tangan kiriku karna baru saja seperti disiram air panas dan mengenai tanganku.
"Aduh dek,maaf dek.Kakak gak sengaja,aduhh maaf ya tanganmu jadi merah kepanasan gini gara-gara ketumpahan kopi yg msih panas punya kakak,"ucapnya sambil membersihan tumpahan kopi ditanganku.
Ya aku tersiram kopi panas yg baru saja dibuat.Huh klau udh kena tangan ya panas banget lah,air baru mendidih langsung disiram ketangan,langsung merah kepanasan lah tangan gua.

"Yaudah kepos dulu yuk,kakak obatin dulu lukamu,"sambungnya.Belum sempat aku menjawabnya,bapak tadi sudah menarik tanganku menunju pos jaga.Ya belum bapak²juga sih sebenernya.Mungkin sih masih seumuran kakaku masih muda.Tapi tak apa lah,panggil bapak saja biar simple.
"Eh,bro ngapain bawa anak orang kesini?"ucap salah seorang tentara yg berjaga.
"Diem lho.Eh kamu duduk disini dulu ya,kakak mau ambil air dingin sama es batu dulu,"ucapnya.
Stlh ia mulai meninggalku,aku hanya bisa diam saja.

"Eh adek,baru pulang sekolah ya?"tanya salah seorang tentara yg berjaga.
"Enggak pak,baru pulang dari sawah,"jawabku ngawur
"Ih adek ini,ditanya bener²malh jawabnya asal²an.Eh kenapa tanganmu ini?"tanyanya
"Kesiram air kopi,"jawabku singkat
"Oohhh...cepet sembuh ya,"ucapnya.

Tiba-tiba orang yg tadi datang dan membawa baskom berisi air dingin,es batu,dan handuk kecil.

"Sini tangan kamu,"ucapnya.
Lalu aku mengulurkan tangan kiriku dan ketika saat itu juga,tiba-tiba aku melihat mobil Ayahku yg berjalan menuju keluar batalyon dan ternyata Mamah juga ikut pergi,aku hanya melihatnya sekilas dari kaca mobil.
Spontan aku langsung berlari memanggil Ayahku dan blm sempat juga orang tadi mengobati lukaku,aku langsung beranjak dari kursi yg kududuki dan pergi belari mengejar mobil Ayahku.

"Ayaaaahhhhhhh....Yahhhhhhh ini Araaaaa....Ayyyyahhhhhh,"teriakku sambil berlari mengejar mobil itu.Tapi hasilnya nol,aku tidak bisa mengalahkan gas dari mobil Ayahku.

"Hiiihhh...Ayah sama Mamah kok pergi gak ngajak²aku sih.Padhl aku juga mau tanya siapa yg ngambil raportku tadi,"ocehku sendiri.
"Eh dek,itu lukanya blm kakak obatin."ucap orang tadi.Aku hanya berdiam saja dgn pandangan kosong.
"Tadi kamu ngejar mobil Ayahmu?"tanyanya.Aku hanya bisa menganggukkan kepala.
"Yaudh sini,kakak obatin dulu tanganmu,"lanjutnya sambil mengambil tangan kiriku yg tadi tersiram air panas.
"Enggak usah pak,saya mau langsung pulang saja,tangan saya udh gak kenapa-kenapa kok pak,ini juga udh mendingan,"kataku sambil hendak pergi menghindarinya.
"Mau kakak antar?"tawarnya
"Enggak usah pak,saya jalan kaki aja,deket kok langian asrama Ayah."ucapku sambil berjalan menghindarinya.Tapi tangan ditahan,
"Jangan panggil saya bapak dong dek,emng kakak udh tua bgt apa?panggil aja Kak Doni."katanya
"Iya kak doni,yaudh saya pulang dulu,permisi,"ucapku dan aku berjalan meninggalkannya.

Akhirnya sampai sudah aku didpn rumah.
"Eh,tapikan Ayah sama Mamah baru saja pergi pasti ini pintu dikunci,"ucapku sendiri.
Benar saja pintu itu dikunci karna aku sudah membukanya tapi tak bisa terbuka karna dikunci.
Eh aku baru saja ingat karna aku selalu membawa kunci rumah ditasku,langsung saja aku mengambil kunci tersebut.Tapi hasilnya nihil,kunci itu tidak aku temukan didalam tasku.
"Lohhh...biasanya aku selalu naruh kunci rumah ditas bagian sini deh,tapi kok gak ada ya....aduhh,masak iya gak kebawa sih.Tapi seingatku aku gak pernah ngeluarin kunci rumah dari tas ini deh."gerutuku sendiri sambil membuka tasku dan mencari kunci tersebut.

"Eh,Dek Ara sudah pulang ya,"tanya Mbak Dina.Dia tetanggaku
"Eh iya tante.."jawabku singkat dan mencari-cari kembali kunci rumah.Mungkin saja terselip buku.
"Dek,tadi Mamahmu nitip pesan sama tante.Katanya kalau kamu pulang,kamu disuruh kerumahnya Tante Iis dulu,ngambil baju ganti kamu dan nunggu sampai Ayah sama Mamahmu pulang.Katanya hpmu juga ada diTante Iis,"ucapnya.
"Ohh...gitu ya tante,yaudh nanti aku kerumah tante iis,"kataku
"Yaudh klau gitu tante pergi dulu ya,"pamitnya
"Eh,iya tante,silahkan,"jawabku.

Akupun menyudahi mencari kunci rumahku itu.Percumah saja aku mencari kunci itu,gak bakln ketemu juga kan.Mungkin saja tertinggal didlm rumah.Aku berjalan menuju rumah tante Iis yg berada disblh timur rumahku dan jaraknya bisa dihitung dgn jangkah saja.

Eh,tunggu dulu.Ada yg membuatku heran.Kenapa?karna jendela samping rumahku terbuka.Itu yg membuatku curiga.Biasanya Mamah itu kalau mau keluar,dia meneliti rumah dulu,seprti menutup jendela dll.
"Apa mungkin Mamah lupa nutup jendela atau gak sempet atau jangan-jangan ada maling?hah!"kataku sendiri.
Aku langsung belok berjalan menuju jendela tersebut.Dan aku juga heran karena tv diruang keluargaku menyala dan tidak ada orangnya.Ini membuatku bingung penuh dgn teka-teki.
"Masak iya Mamah lupa matiin tv,ah gak mungkin.Apa mungkin maling?ah klau maling sih gak mungkin.Klau maling,itu tv udh diambil bukan dinyalain trus ditonton.Ih siapa sih yg nyalain tv.Masak iya hantu,ya kalik hantu nongol disiang bolong.Ah tauk ah mending gua mau mastiin siapa yg ada didlm rumah gua."kataku berbicara sendiri.

.
.
.
Bersambung...
.
.
.
Haii readers ...
Jangan lupa vote and comment ya...aku butuh kritik dan saran kalian para readers...
Semoga aja kalian suka sama ceritaku ini.

Jangan lupa baca kelanjutannya ya....
.
.

My Dream is ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang