Ternyata Dia....

1K 57 0
                                    

"Masak iya Mamah lupa matiin tv,ah gak mungkin.Apa mungkin maling?ah klau maling sih gak mungkin.Klau maling,itu tv udh diambil bukan dinyalain trus ditonton.Ih siapa sih yg nyalain tv.Masak iya hantu,ya kalik hantu nongol disiang bolong.Ah tauk ah mending gua mau mastiin siapa yg ada didlm rumah gua."kataku berbicara sendiri.

Akhirnya kuputuskan untuk memasuki rumah lewat jendela tersebut.Dan akhirnya aku berhasil melewati jendela tersebut.Aku sudah berada didalm rumah.Dannn...ada suara orang mandi dikamar mandi.

"Ihh...siapa yg mandi tu?kan ini rumah gak ada orangnya,lah trus siapa yg mandi dong.Setan beneran kalik ya?ya mungkin aja sih ya.Ini rumah asrama kan udh lama alias udah tua,peninggalan Kolonial Belanda kemungkinan yak.Ih serem bgt sih.Apa maling numpang mandi apa yak?iihhh..kok jadi kek gini sih,"ucapku sendiri sambil mengacak-acak frustasi rok skolahku.
"Aha...gua punya ide,"ucapku tersenyum.

Akhirnya aku berjalan menuju dapur untuk mengambil teflon yg menggantung ditembok dan berjalan pelan²menuju depan pintu kamar mandi.
Aku berdiri disamping pintu kamar mandi dan berjaga²sambil mununggu orang itu selesai mandi.
Akhirnya orang itu membuka pintu kamar mandi dan spontan aku langsung memukul orang tersebut menggunakan teflon.

"Aduhh aduhhh...aduhhhh sakit dek...dek dek...ini kakak,"ucapnya sambil kesakitan.
Aku langsung menyudahi memukulnya.Dan aku berdiri sejenak dan memandanginya dari bawah sampai atas.....dan ternyata dia....Kak Juna😒

"Iiihhhh kakak tu ya...kayak maling tauk gak,"ucapku sambil melempar teflon ketangannya dan aku meninggalkan menuju sofa depan tv.

"Adek gak kangen sama Kakak?kan biasanya klau kakak pulang,adek langsung peluk kakak tuh,"godanya
"Tauk.Adek ngambek sama Kakak,"ucapku sambil memanyunkan bibirku.
"Yeeee...gitu aja ngambek,"ucapnya sambil duduk disebelahku.Aku langsung memutar badanku membelakanginya.
"Yaudah situ ngambek gpp.Yang penting jangan lupa aja sama perjanjiannya,"ucapnya sambil menaikkan satu alisnya.
Aku langsung membalikkan badanku kearahnya dan mengerutkan keningku.

"Hah?perjanjian apaan?prasaan aku gak prnh deh buat perjanjian sama kakak."ucapku kebingungan
"Hadeh,gak inget beneran?"tanyanya.Aku hanya menggelengkan kepalaku.
Dia langsung berdiri dari sofa dan berkata
"Nanti sore ya.Nonton film kamu yg bayar,"ucapnya dan meninggalkanku yg masih bingung.

Flashback on

Hari yg ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.Hari sabtu ini adalah pembagian nilai uts sekaligus peringkatnya.
"Hoii..Amara ringking siji(satu) woiii,"tiba-tiba Shinta berteriak didepan meja guru.
Saat itu wali kelasku sedang diruang guru.Dan Shinta itu orangnya emng suka usil.Dia berjalan kemeja guru dan melihat kertas selembar berisi daftar nilai sekaligus pringkt siswa klas 8C.
"Hahh hooh po?"tiba-tiba semua siswa berlarian kemeja guru dan itu membuat suasana kelas menjadi gaduh.

"Hoii..Ara congratulations kamu bisa ngalahin Kurni."ucapnya sambil bersalaman dgnku.
Aku hanya bisa diam karna aku sendiri tidak yakin aku bisa mengalahkan anak pintar itu.
Tiba-tiba Bu Uli(wali kelasku) datang.Serempak mereka semua yg berada dimeja guru langsung kembali ketempat duduk masing-masing.
"Ini hasil UTS kalian.Dewi dan Listia silahkan kalian bagikan kpda teman-teman kalian."perintah Bu Uli.
"Siap buk,"jawab mereka serempak.
Merekapun segera membagikan kpada seluruh siswa.

"Cieee...yg peringkat satu ni ye,"ucap Dewi saat membagikan punyaku.
"Haa,"kataku singkat sambil menaikkan satu alisku.

Aku langsung membaca semua nilaiku dikertas tersebut dan melihat peringkatnya.Aku kaget dan menengguk salivaku.
"Salah ketik apa ya?"pikirku.
"Eh Ara lho pringkat satu,"ucap Adella.Aku hanya menaikkan satu alisku.
"Hmmm..."jawabku singkat.
"Ciaaaaa Amara udh bisa ngalahin gua sama Kurni ciaaa..."kata Syifa tiba-tiba heboh sendiri.
"Hadehh...truss...gua harus gimana ha?ini masih uts blm akhir semester"jawabku santai.

My Dream is ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang