4.PENGAKUAN GANDI

9 3 0
                                    

[Empat]

Gandi yang kini tengah dekapan hangat Katrina merenggangkan pelukannya dan menatap wajah Katrina dengan sangat lekat, membuat Katrina salting di tempat. Oh ayolah siapa yang tahan di tatap seperti ini oleh seorang Gandi Arkana, bahkan kucing pun akan di buat bertekuk lutut karena di perlakukan seperti ini oleh Gandi.

"Kamu kenapa bisa di sini,hm?"tanya Gandi dengan heran,pasalnya Katrinanya tidak pernah menemui dirinya seperti ini,dan itu membuat Gandi khawatir terjadi seuatu pada Katrinanya.

Katrina tak menjawab ia hanya mengalihkan padangannya dan menunduk,yang Gandi dapat dari tingkah gadisnya ini pasti ia sedang malu,itu terbukti dari pipi Katrina yang memerah yang membuat Gandi ingin membawa Katrina dalam dekapannya, sungguh menggemaskan, batin Gandi.

30 menit sudah mereka dalam posisinya kini saling melepaskan diri satu sama lainnya. "Aku mau mandi dulu ya? " ucap Gandi pada Katrina yang kini tengah duduk sambil menundukan kepalanya di tempat tidur. "Iya" balas Katrina singkat.

Gandi turun dari ranjangnnya dan mengambil handuk yang menggantung di pintu kamar mandi, sebelum masuk Gandi membalikan dirinya lalu menatap Katrina yang kini tengah menatapnya juga.

"By, mau kan kamu mandiin aku?" Tanya Gandi dengan kerlingan mata jailnya. Katrina yang mendengar hal itu sontak melotot, tak percaya bahwa seorang Gandi Arkana akan jadi orang yang semesum ini.

"Hahaha, santai by, bencanda." Setelah itu Gandi masuk ke kamar mandi. Dan hal itu membuat Katrina bernafas lega. Pasalnya ia tak sanggup bila harus menghadapi Gandi yang seperti itu.

***
Sekarang mereka tengah berada di ruang makan, menyantap makanan yang disiapkan oleh Katrina. Saat tengah makan Gandi selalu memcuri pandang pada Katrina. Katrina sebenarnya risih juga apa bila di perlakukan seperti itu oleh Gandi.

"Apa?" Tanya Katrina, karena ia sudah tak tahan di perlakukan seperti oleh Gandi, oh ayolah jantungnya serasa seperti sedang lari marathon, berdetak begitu kencang. Serasa ingin  keluar dari tempatnya.

"Aku seneng, kamu datang kesini by, setelah kejadian dimana kamu liat aku sama sella waktu itu" ucap Gandi dengan nada sendu, menyiratkan penyesalan yang begitu besar.

"Hahh..." Katrina hanya menghela nafas setelah mendengar perkataan Gandi, otaknya kini mengingat lagi kejadian dimana Gandi dan Sella yang tengah berpelukan di kepalanya.

"Dari semua cewek yang ada disekolah, kenapa harus Sella, Gan?"

"Kamu salah paham by. Aku gak seperti apa yang kamu lihat. " Sergah Gandi.

"Terus apa?"

"Aku waktu itu ketemu Sella buat nanyain semua tentang kamu, karena kamu akhir-akhir ini makin tertutup sama aku, kamu juga semakin menjauh dari aku by."

Deg

Mendengar penjelasan Gandi, hati Katrina berdenyut sakit, jadi selama ini ia salah paham terhadap Gandi. Ternyata Gandi-nya tak pernah berpaling dari dirinya.

Karena tak kuasa menahan rasa sakit, akhirnya air mata Katrina yang tadi sudah menumpuk di matanya kini turun secara perlahan. "Hiks... maafin aku... hiks.. aku udah salah paham sama kamu hiks." Ucap Katrina sembari terisak di depan Gandi. Gandi langsung menarik Katrina yang berada di sebelahnya kembali dalam dekapannya.

"Iya, permintaan maaf di terima." Balas Gandi seraya mengusap punggung Katrina guna meredakan tangisnya, hal ini selalu Gandi lakukan bila Katrina-nya menangis.

Katrina yang mendengar hal itu sontak mendongkak menatap ke dua mata Gandi begitu lekat. " Kamu serius?" Tanya Katrina dengan sorot berbinar yang terpancar dari kedua iris hitam legam dirinya.

Gandi menatap Katrina balik, " Enggak."

"Ih, kok gitu sih? Kan barusan kamu maafin aku?." Tanya Katrina dengan misuh-misuh ke arah Gandi. Gandi yang melihat itu tersenyum hingga memamerkan gigi kelincinya.

"Enggak, salah lagi maksudnya by." Terang Gandi sambil terkekeh yang melihat gadisnya ini misuh-misuh di dalam dekapannya ini.

"Ih, kok kamu nyebelin."

"Nyebelin, nyebelin gini kan kamu cinta by." Ucap Gandi sembari mengerlingkan matanya ke Katrina.

TBC

Note:

Jangan lupa vote dan komen 😊

Terimakasih

EGOTISTICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang