Gandi menatap sebal Aysa yang sedang bergelayut manja di lengan dan bahunya. "Asya lepas!." Seru Gandi.
"Gak mau, Asya mau sama Gandi aja." Kukuh Asya yang membuat Gandi makin Pusing, Gandi sungguh rindu beruang kutub nya, Sudah beberapa hari semenjak kehadiran Asya ia jadi mengabaikan Katrina-nya. Sungguh ia merasa bersalah sekali. Maka dari itu hari ini Gandi mau pergi menengok beruangnya yang sedang hibernasi karena hari ini hari Sabtu, dan pasti setiap libur Katrina akan menghabiskannya dengan tidur. Menggemaskan sekali sih pacarnya ini.
Tapi untuk mewujudkan itu semua Gandi harus menyingkirkan musang kecil ini dari lengannya.
"Asya, lepas!." Bentak Gandi, sungguh ia tak berniat membentak Asya hanya saja, Gandi sudah kelewat kesal, Gandi tak bisa menahan rindu pada Katrina.
Asya yang mendengar bentakan Gandi, bergetar tanda ia akan menangis, dan Gandi merasa bersalah tapi mau bagaimana lagi ia tak mau membujuk Asya untuk saat ini.
"Gandi jahat!, Asya marah sama Gandi hiks!. " Seru Asya seraya menjauh dari Gandi menuju kamarnya.
Asya memang sangat benci di bentak, karena beberapa hal dari masalalu, Gandi mengehela napasnya, Gandi pasti akan di marahi oleh sang paman. Tapi persetan ia tak peduli. Yang penting saat ini ia hanya mau bertemu Katrina.
Jika ada yang menghabiskan waktunya dengan tidur pada saat libur, orangnya itu Katrina. Ini sudah jam 9 pagi dan ia masih enggan untuk beranjak dari tempat tidur, tak peduli dengan ocehan sang bunda yang menyuruhnya turun dan sarapan. Katrina mengantuk sekali hari ini, semalam ia bergadang menononton drama Crash Landing On You sampai jam 2 malam.
Oh bila mengingat drama itu perasaan Katrina seperti Roller Coaster, bagaimana bisa ada lelaki yang kelewat manis seperti Hyun Bin. Bahkan Gandi saja kalah.
Omong-omong tentang Gandi, Ia jadi rindu, kelinci bongsor nya itu tak pernah menemuinya gara-gara gadis manis yang sering menempeli Gandi kemana pun, dan itu membuat Katrina muak.
Katrina mulai bangkit dari tempat tidur nya, ia sudah merasa lapar sekali sekarang, dan memutuskan untuk makan setelah mandi terlebih dahulu.
Katrina turun dari kamarnya ke dapur dan mendapati rumahnya sepi sekali, kening Katrina berkerut kemana sang bunda dan ayahnya? Sampai pada akhirnya Katrina menemukan post it.
Katrina sayang, bunda dan ayah pergi dulu ke rumah nenek dan besok baru pulang. Hati-hati di rumah ya, dan makanlah tepat waktu.
Love,
BundaKatrina tersenyum, bunda nya ini manis sekali, Katrina harap ia bisa menjadi seperti sang bunda namun apa daya Katrina tetaplah Katrina, dengan sikap nya yang seperti Kulkas berjalan.
Katrina mulai menyantap makanan yang telah di siapkan oleh sang bunda, dan Katrina akan menonton lagi setelah ini, ia ingin melupakan rasa rindu nya pada Gandi sejenak.
Gandi telah sampai di rumah Katrina, Ia harap Katrina sudah bangun, karena ia mendapat pesan bahwa dari bunda Katrina bahwa dirinya dan sang Ayah sedang pergi dan Katrina sendiri di rumah.
Gandi memencet bel, dan berharap cemas ia harap Katrina mau membuka pintunya.
"Siapa?." Tanya Katrina, dan saat ia sadar siapa yang ada di hapannya Katrina kaget sekali, ia tak menyangka Gandi akan menemuinya dan tersenyum semanis ini.
"Gandi?." Ia hanya ingin memastika bahwa di hadapannya memang benar Gandi dan bukan khayalannya. Sang empunya nama hanya tersemyum dan semakin mendekat kearah Katrina dan membawa Katrina ke dalam dekapnnya.
"Rindu sekali, Katrina cantik buat Gandi rindu." Bisik Gandi di telinga Katrina. Membuat wajah nya memerah padam. Hilang sudah rasa kesalnya kalau begini, Gandinya manis sekali.
Katrina segera melepaskan pelukan nya, "ayo, masuk jangan di depan pintu malu." Ucapnya seraya meninggalkan Gandi dan berjalan ke ruang tengah dengan waja memerah padam.
Gandi yang melihat itu hanya terkekeh senang, manis sekali miliknya ini. Ya Katrina sudah ia hak patenkan menjadi miliknya, dan tak akan ada yang bisa merebut Katrina darinya. Karena sekali lagi Katrina hanya miliknya, milik Gandi Arkana.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOTISTIC
Разное[Slow update] "You are the last." -Gandi Arkana "And, you are the cause my euphoria." -Katrina Darmadhya