PROLOG

21.8K 357 2
                                    


Hay semuanya! Ini cerita pertama aku.
Jangan lupa komentar saran dan kritiknya juga. Dan vote tentunya. Terimakasih!

Oke. Selamat membaca!

*******

Jessie Jovandra. Seorang gadis manis berusia 23 tahun. Bertubuh mungil namun seksi. Manik mata hitam pekatnya yang bila menatapnya sekilas saja mampu menghentikan kinerja saraf otak. Oh God, sangat memikat! Wajahnya memang tidak cantik luar biasa, namun kadar manis di wajahnya memabukan jika terus menerus ditatap.

Semua orang, terutama lelaki jika melihatnya tidak akan berpikir dua kali untuk mengajaknya berkencan. Namun, saat mereka mengetahui jati diri aslinya rata-rata bahkan semua lelaki itu hengkang entah kemana. Ah, memang sulit untuk mendapatkan cinta sejati.

Semua keluarganya berada di England, ia minggat saat berumur delapan belas tahun ke California, Amerika dan menghapus dirinya dari kartu keluarga. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dilahirkan dari keluarga tersebut. Dia tidak mau lagi dibesarkan oleh orang-orang yang hendak menjual dirinya dan menikmati hasil itu secara rakus. Lebih baik ia menjual dirinya sendiri dan menikmati hasilnya sendiri pula. Lebih memuaskan! Pikirnya.

Sudah dua tahun ia menjual dirinya, ia melacur di tempat yang dikelola oleh sahabatnya sendiri, yaitu Jovan Geraldino.

Jovan Geraldino, satu-satunya orang yang Jessie miliki di Amerika, dia sahabat terbaik. Berasal dari keluarga kaya raya, semua turunan nya berdarah seniman namun ia memilih untuk berbeda dari yang lainnya. Bisnislah pasionnya!

Meskipun begitu, ia mampu membuktikan pada keluarganya bahwa ia bisa! Sekarang dia adalah seorang CEO perusahan proverti ternama di Amerika dan nightclubnya pun sudah merata dimana-mana. Walaupun perusahaan profertinya tidaklah melimpah, namun perusahaan yang tengah ia kelola ini adalah perusahaan paling berpengaruh di kota besar Amerika.

"Jo, ku mohon!" Ucap Jessie dengan mata berbinar.

"Oh shit! dia sangat menggemaskan!" Batin Jovan.

"Tidak. Jika kau perlu uang, aku akan beri berapapun nilainya,"

"Jo aku tidak bisa terus menerus bergantung padamu. Aku ingin menghidupi diriku sendiri," kekeuh Jessie.

Jovan menghela nafas berat

"Hm, baiklah. Tapi teruntukmu aku tempatkan di posisi yang khusus."

Jovan mengingat kembali kejadian dua tahun yang lalu. Ketika ia terpaksa harus mengangkat sahabatnya menjadi seorang pelacur. Karena ke kekeuhan Jessie ia harus rela membiarkan sahabatnya menjadi jalang.

Tapi ia mengkhusukan teruntuk Jessie hanya melayani seorang lelaki muda saja dan ia pun tidak akan membiarkan keperawan sahabatnya terampas secara cuma-cuma. Ia membiarkan Jessie untuk menemani tidur saja, tidak lebih! Namun bayarannya sama dengan jalang-jalang lainnya. Haha, Jovan memang sahabat terbaik sedunia.

"Malam ini ada yang menginginkanmu. Dandanlah dengan cantik," titah Jovan

"Bukankah tanpa berdandan aku sudah cantik, Mr. Geraldino?" Goda Jessie.

"Ya, aku mengetahui itu. Tapi kau tahu? Kali ini yang menginginkanmu adalah tamu spesial, dia pengusaha muda hebat dan dia adalah teman dekatku, Jessie."

"Ah sudahlah. Aku tak peduli, aku takut jika aku berdandan dengan cantik kau akan tertarik," ucap jessie sambil mengerlingkan matanya. Ah, lagi-lagi dia menggoda sahabatnya itu.

Bisa-bisa Jovan akan gila jika terus menerus digoda oleh jessie. Bagaimana dia tidak gila? Lihatlah pakaian Jessie malam ini. Sweeter hitam sebatas pusar yang sudah kekecilan sehingga membuat lekuk tebuh Jessie tercetak jelas. Dan rok mini merah muda. Saking mini nya mungkin rok itu hanya berukuran sepuluh cm.

Oh My Bitch (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang