"Jadi begitu ceritanya" ucap yeonjun sambil meminum kopi yang tadi yoongi belikan di supermarket. Bisa diartikan sogokan agar yeonjun terus bercerita atau tanda terimakasih karena sudah mau mengantarnya pulang.
Gadis yang duduk di kursi belakang. Ralat tidak hanya duduk tapi sekaligus tertidur dengan dengkuran halus nan merdunya sedang menjelajahi dunia mimpi bersama ibu peri.
"Apa dia selalu terlihat cantik saat tidur seperti ini?" batin yoongi sambil melihat hyoora dari kaca spion
"Yeonjun-ssi, lalu apa kabar Kang Daniel?" pertanyaan ini sedari tadi terngiang di pikiran yoongi. Apa dia akan datang dan meminta kepastian dari hyoora? Kapan dia datang?
Ketakutan terbesar yoongi sekarang adalah jika hyoora menerima kang daniel dan memutuskan yoongi. Ada perasaan tidak rela yoongi di situ. Entah sepertinya hyoora sudah membuat seorang min yoongi jatuh sangat dalam dan berubah cukup drastis. Membuat seorang min yoongi ingin mencintai, menjaga dan melindungi seseorang yang sangat berharga dengan segenap hati. Sepertinya tidak ada alasan lain selain itu. Karena cinta tidak membutuhkan alasan bukan. Tidak seperti dulu, tidak ada cinta dan saling menyakiti.
"Kabarnya dia akan pulang sebentar lagi. Itu yang dikatakan Bibi Kim, karena selama ini daniel hanya mau berkomunikasi dengan bibi kim. Tolong rahasiakan ini, bibi hanya memberitahu hal ini padaku" ucap yeonjun dengan wajah memelasnya
"Tentu saja"
"Boleh aku memanggilmu dengan sebutan hyung jika diluar sekolah?" tanya yeonjun sambil menempelkan sidik jari untuk membuka gerbang
"Tentu saja" jawab yoongi datar
"Geurae. Ayo masuk hyung, kau pasti lelah. Di sini banyak kamar kosong. Dan... banyak mobil? Ok. Semua orang menjadikan rumah hyoora penginapan sekarang" yeonjun memarkirkan mobilnya di paling belakang karena parkiran lain sudah dipenuhi oleh mobil-mobil lain. Bukan hanya punya hyoora, semua sahabatnya juga datang.
Hyoora selalu dengan senang hati menyambut sahabat-sahabatnya di rumahnya. Alasannya simpel.
"Aku takut sendirian"
Atau
"Rumah pasti ramai jika kalian ada"
"Ayo masuk hyung! Gendong saja hyoora, dia tidak akan bangun jika dibangunkan. Sudah seperti orang mati" teriak yeonjun sambil membawa semua koper di bagasi
"Yup tidak ada cara lain yoongi. Kau harus menggendongnya dengan ala bridal style" yoongi melakukan hal yang disebutkannya dan menutup pintu mobil dengan kakinya lalu berjalan masuk
"Kau punya rumah. Tapi memilih menyendiri di apartemenmu. Kau bilang kesepian, merasa butuh dihibur dan membutuhkan seorang teman. Tapi... kau sendiri dengan puluhan kaleng bir. Mengoceh tidak jelas, membangunkam tetangga tampanmu ini. Bahkan bodohnya tidak mengunci pintu apartemenmu yang hanya ada satu ranjang dan satu kulkas berisi alkohol. Aku belum memahami sepenuhnya. Mianhae" monolog yoongi dalam hati sambil memandangi hyoora dengan tatapam sendunya
"Di mana kamar hyoora?" yoongi yang baru masuk dan melihat joan ada di ruang tamu memilih bertanya daripada sesat di jalan
"Naiklah ke lantai 2 dan belok ke kanan. Di ujung ada pintu bergambar cookie coklat di pintunya" joan berdiri dan berjalan mendekati tangga
"Kau oppa dari Min Ye Na?" joan menghentikan langkahnya berbalik ke arah yoongi dan spontan yoongi langsung menghentikan langkahnya agar tidak menabrak joan dan menjatuhkan hyoora
"Kau pikir semua yang bermarga Min adalah keluargaku? Tolong minggir, sebentar lagi tanganku copot"
"Mwo? Hyoora hanya memiliki berat 50 KG kurang ssaem, dia juga rajin berolahraga. Mungkin beratnya karena ototnya. Aku kira Ye Na keluargamu. Mian, hehehe" ucap joan sambil bergeser sedikit membuat ruang untuk yoongi berjalan ke atas
KAMU SEDANG MEMBACA
Lunatic Love ✔
FanfictionApa jadinya ketika dosen jatuh cinta dengan muridnya sendiri ? Apa jadinya ketika seorang murid menyukai dosennya sendiri? Tapi siapa sangka jika cinta yang berawal dari perjanjian dan ancaman berubah menjadi cinta yang tulus. Mereka merasakan cin...