"Gomawo mirae karena pernah mengisi hari-hari mommy dan daddy dengan sangat baik. Sekarang mirae harus pulang ke eomma mirae, eomma mirae sudah sangat rindu dengan mirae."
"Tapi mommy, kalau milae mau beltemu dengan mommy dan daddy lagi boleh kan?" tanya mirae dengan nada sedih
"Tentu saja boleh, tidak akan ada yang melarang mirae bertemu dengan mommy dan daddy lagi."
"Geulae mommy hyoola, milae akan pelgi sekalang. Gomawo mommy and daddy, milae sayang dengan mommy and daddy. Pokoknya mommy and daddy nanti halus selalu belsama, tidak boleh belpisah. Sampai nanti milae beltemu dengan mommy and daddy lagi, milae bisa mengajak main dedek bayi."
"Geurae mommy hyoora, mirae akan pergi sekarang. Gomawo mommy and daddy, mirae sayang dengan mommy and daddy. Pokoknya mommy and daddy nanti harus selalu bersama, tidak boleh berpisah. Sampai nanti mirae bertemu dengan mommy and daddy lagi, mirae bisa mengajak main dedek bayi." Ini untuk yang sebel ngebaca perkataan mirae yang cadel. Wkwkw
"Dedek bayi?" tanya hyoora bingung
"Iya. Mommy sama daddy harus menikah dan punya anak."
"Kau belajar itu dari mana hmm..." yoongi mengusap kepala mirae sambil tersenyum miris
"Good job mirae" bisik yoongi
"Kalau begitu... milae pelgi dulu. Anyeong hyoora mommy and yoongi daddy. Gomawo untuk semua hal menyenangkan yang bisa milae lasakan selama ini. Paipai" mirae mengayunkan tamgannya di udara sambil berlari ke arah ibunya. Tentu saja sang ibu sudah berterimakasih pada hyoora dan yoongi yang mau menjaga mirae selama ia pergi.
.
.
"Sekarang jadi begitu sepi tanpa mirae" hyoora akhirnya membuka pembicaraan karena sedari tadi yoongi hanya diam memandang jalanan sambil menyatukan jari-jemarinya dengan jari-jemari hyoora lalu sesekali mengecupnya lembut
"Iya. Dan segalanya akan jadi begitu sepi tanpa dirimu"
"Jangan bahas itu yoongi! Kau bisa merusak suasana"
"Suasana akan berubah menjadi sangat baik jika kau berkata aku tidak akan perna pergi dari sisimu dan aku tetap akan setia selalu berada bersamamu. Kau dengarkan kata mirae tadi? Dia meminta kita selalu bersama Han Hyoora." Yoongi menggenggam tangan hyoora semakin erat, seakan benar-benar takut kehilangan mood boosternya ini
"Aku mau ke Sungai Han" ucap hyoora sambil mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil
"H-hyoora mian... aku tidak bermaksud... tadi aku terlanjur kesal" yoongi langsung kalang kabut saat mendengar nada bicara hyoora yang kurang bersahabat saat memintanya ke sungai han
"Iya oppa, aku mengerti"
"Jinjja mianhae, geurigo saranghae"
"Berhenti yoongi!!! Jangan katakan itu lagi! Kau membuatku semakin tidak bisa pergi darimu!" ingin sekali hyoora meneriakkan kata itu, tapi hari ini hyoora akan menyimpan tenaganya mengingat ada nyawa tambahan yang ia bawa di dalam dirinya
"Naddo" hanya itu yang bisa hyoora ucapkan namun mampu membuat seorang min yoongi tersenyum
.
"Mengapa kau mau ke sungai han?" tanya yoongi masih dengan tangannya yang berkaitan dengan hyoora
"Entahlah, hanya ingin menikmati udara segar di sini. Ayo kita duduk di sana oppa!" Tiba-tiba saja nada hyoora yang awalnya lesu berubah menjadi antusias lagi
Yoongi hanya pasrah saja saat ditarik hyoora untuk duduk di kursi di bawah pepohonan yang menghadap ke hamparan sungai han yang begitu luas. Menghirup udara segar di sore menjelang malam hari, menikmati momen-momen yang menurut yoongi sangat berharga dan mungkin aja menjadi momen terakhir sebelum hyoora pergi. Bahkan setiap menit yang ia lalui bersama hyoora terasa begitu berharga. Bagaimana caranya yoongi bisa bertahan tanpa hyoora di sisinya? Yoongi harus bertindak. Iya yoongi harus bertindak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lunatic Love ✔
FanfictionApa jadinya ketika dosen jatuh cinta dengan muridnya sendiri ? Apa jadinya ketika seorang murid menyukai dosennya sendiri? Tapi siapa sangka jika cinta yang berawal dari perjanjian dan ancaman berubah menjadi cinta yang tulus. Mereka merasakan cin...