day eighteen

4.1K 738 63
                                    

share a bottle of wine over a romantice movie

🧀🧀🧀

"layar proyektor punya siapa nih?"

changbin yang sedang memasang kabel pun menoleh.

"punya chan"

"kak, kenapa ga ke bisokop aja?"

"because i have something special"

"what's that?"

"secret"

felix berdecih tetapi kemudian ia terkekeh.

berjalan mendekati changbin, memperhatikan yang lebih tua bekerja.

"mau nonton apa?"

"roman"

"tumbenan banget"

"because i have something special"

"yaya i know"

"oke siap"

"film apa?"

"sunrise in heaven"

felix mengangguk.

"sebentar, gue kedapur dulu"

"oke"

felix mengambil posisi dikasur changbin, mengambil sebuah bantal bulat dengan telinga kucing diatasnya. itu bantal felix btw, sengaja ditinggalin, katanya kalo changbin kangen felix tidur pake bantal itu saja.

"wine?"

changbin mengangguk sambil tersenyum simpul.

"sekarang punya siapa lagi?"

changbin tergelak. astaga segitu tidak modalnya kah changbin dimata felix?

"gue semiskin itu?"

felix menggeleng.

"serius, biasanya cuma kaleng beer"

"because i have something special"

felix mencibir.

"ini kakak beli?"

"iya"

"enak ga?"

"enak, gue pernah coba"

"kapan?"

"waktu ke club sama hyunjin"

"KAKAK KE CLUB?!"

"eh? iya"

"kok ga ngajak?"

"he? anak kecil ga boleh masuk club"

"cih"

changbin memutar filmnya.

memberikan gelas pada felix. dan felix yang menuangkan winenya.

"ini ceritanya tentang apa?"

"no spoiler"

"halah"

film yang diputar membuat keheningan sejenak. sampai felix bersuara,

"anjir ganteng banget cowonya"

changbin melirik felix yang tampak berbinar menatap pemeran film disana.

"namanya steve, kaya mantan gue dong?" changbin melirik felix yang terkekeh.

oke, sebenarnya changbin anti nonton film roman, tapi ini karna challenge jadi ia lakukan. dan changbin bertambah kesal karena felix memuji pemeran sekaligus mengingat mantannya.

atensi changbin beralih kedepan lagi.

changbin bersiul.

giliran felix yang menoleh.

"kenapa?"

"jan itu cantik ya, gila dia senyum bikin orang oleng, pantes steve kesensem"

"ohh gitu"

dalam hati changbin ingin ngakka saja, melihat wajah cemberut felix yang ditekuk.

setelah satu jam setengah lamanya, film yang diputar habis dan wine tinggal setengah.

felix mulai merasa pusing tapi ia tetap menahannya.

beda dengan changbin, minum banyak seperti felix tidak akan membuat ia teler.

"kenapa? pusing?" changbin akan hendak memegang bahu sang pacar, tapi felix lebih dulu menepisnya.

"gue mau pulang"

"loh, dirumah kan ga ada siapa siapa, tidur disini aja"

"gamau"

"felix"

"gamau!! felix mau pulang! hiks—"

changbin menghela nafas.

"sini tatap gue" changbin meraih wajah felix untuk menatapnya, tapi felix menolak, dan sekali lagi interupsi changbin membuat felix mau tak mau menatap wajah sang pacar.

"kenapa?"

pipi yang tangkup itu membulat lucu, felix memberi jawaban gelengan.

"kenapa?" tanya changbin sekali lagi.

"kaka masih suka cewe ya?"

kening changbin berkerut. sebentar, pertanyaan felix barusan sedikit menohok dirinya. tolong, changbin emang belok semenjak pacaran sama felix ya sebelumnya mantan mantan changbin wanita semua.

"kok nanya gitu?" tanya changbin lembut.

"kaka dari tadi muji jan mulu"

changbin tertawa. felix yang tadi menunduk menjadi menatap changbin dengan berkaca kaca.

"ih iya beneran masih suka cewe, yaudah la kita putus aja"

"eits tidak segampang itu"

"a-aku mana bisa secantik jan, badannya juga bagus, ga kaya aku kurus ke—"

ucapan felix terhenti karena changbin menahannya dengan telunjuk.

"ngomong gitu sekali lagi aku sodok kamu"

felix murung.

"lee felix"

felix masih enggan menatap changbin.

"seo felix!"

wajah freckles itu terangkat. berwarna merah dengan mata yang mulai berair.

"aku sayang kamu seperti kamu yang apa adanya fel"

"aku sayang, engga, aku cinta kamu, dan kamu tau itu kan?"

"i just be gay for you"

"and, mau itu jan atau cewe mana pun ga ada yang bisa ngalahin kamu yang udah jadi singgasana dihati aku"

"felix"

felix menatap diam changbin.

"jangan merasa rendah karna kamu itu lebih dan lebih dari mereka diluar sana. dan aku beruntung mendapatkan itu"

"k-kak"

"maaf malam romantis kita keganggu karna buat lo salah paham, felix lo harus tau kalo hati gue udah terkunci buat lo"

"k-kak udah!"

"h-ha?"

"jangan gombal lagi, aku gatahan"

felix berlari kepelukan changbin dan sedikit menangis karena tidak kuat mendengar penuturan changbin.

felix merona sangat.

dan changbin baru sadar, ia juga bisa alay.

"kak?"

"hng?"

"cium"

"my pleasure baby"











tbc

gila, saya terlalu menebar keju

[🍟] 30 Days Relationship Challenge - changlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang