Kim-Jennie boneka kesayangan ayahnya Kim-Ragon yg harus menuruti apapun perkataannya,terlebih saat dirinya akan di jodohkan dalam ikatan tahta dan harta . dan byun-baekhyun membawa jennie pergi keluar dari dunianya ,apakah baekhyun benar-benar akan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadikan aku model produkmu,ya setidaknya carikan aku kerjaan" celetuk jennie yang kini duduk di sofa kantor Lay
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lay terkekeh "apa-apaan jen,kau tunanganku dan tidak akan aku biarkan kau bekerja apalagi bersamaku"
"Kau butuh uang,aku akan memberikan card ku dan kau bisa menggunakannya"
"Tidak,aku bukan peminta-minta" tentu saja jennie gengsi untuk menerimanya
"Apa yang kau inginkan hmm?"Lay melemah mencoba memahami jennie
"Berikan sebagian sahammu atas namaku,dan biarkan aku menaganinya atau ikut ambil dalam project untuk brandmu"
Lay memghrinyitkan dahinya "untuk apa ? Kau bisa mendapatkan semua yang kau mau tanpa harus bekerja jen"
"Lay" rengek jennie
Lay memang mencintai jennie dan itu bukan sebuah kebohongan,tapi membuatnya harus bekerja itu bukan tipe lay,lay hanya ingin jennie menikmati hidup dan terus bersama lay.
Beda halnya dengan jennie yang telah mengetahui bagaiamana caranya membantu saham baekhyun naik,ya dengan cara ia mempunyai saham sendiri dan menanmkan sahamnya pada perusahaan baekhyun,dan itu adalah salah satu cara membuat mereka tetap bertemu di setiap event atau acara perusahaan.
"Apa jaminan yang kau beri untuk meyakinkanku memberikan kau saham" goda lay
Jennie menaguk salivanya,apa lay termasuk pria mesum ? "Ba..iklah apa yang kau mau ?
Lay berfikir "sepulang kerja aku akan menjemputmu,setidaknya biarkan kita bersama sebagai pasangan"
Jennie menaguk salivanya kasar,oke setidaknya jennie harus terlihat baik-bakk saja setelah baekhyun meninggalkannya.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
