56

599 56 11
                                    

Jangan lupa vote dan comment
Karna vote dan comment kalian membuatku semangat untuk rajin up cerita



Jennie duduk di atas ranjang rumah sakit berhadapan dengan suaminya yang setengah berbaring,sedari tadi hanya senyum mengusap wajah jennie mengecup setiap bukuan-pergelangan tangan jennie.

"Kau bahagia?" Tanya jennie yang merasa aneh saja,dia sakit tapi masih bisa berekspresi bahagia di depan jennie.

"Tentu saja karna aku merindukanmu" jawab lay lirih lalu kembali mengecup tepalak tangan jennie

"Jika kau merindukanku kenapa kau berbohong?"

"Lalu sekarng kau mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi,kau sakit apa ?"
Pertanyaan jennie membuat mood lay yang tadinya bahagia dan tidak mau membahas tantang penyakitnya pun buyar

Suasana di kamar itu nyaris kedap,bahkan debu pun tak berani melayang di udara krna kini mreka saling menatap tajam.

Jennie mengharapkan lay jujur,krna jennie telah mengetahui semuanya.dan lay berharap jennie tidak akan pernah menanyakan hal ini,dan bersikap seoalh-olah ia telah tau dan mengerti.

Tapi krna masing-masing dari mreka mangharapkan hal yang berbeda,hingga beberapa menit mreka belum bicara.

"Apapun yang aku katakan ku harap kau tidak akan bertanya dan--

"Iya!" Sergah jennie yang sudah mulai jenggah dengan tingkah lay yang sudah ketahuan tapi tetap saja menyuruh jennie pura-pura tidak tahu dan mengerti

"Aku sakit,sudah lumayan lama" lay menjeda ucapannya dengan mengenggam tangan jennie kuat

"Aku harus menjalani perawatan sementara disini agar aku kembali sehat"

Cih..rasanya ingin jennie jambak rambut lay sekarang ini,tidak perduli lay sedang sakit atau lay suaminya,tapi bukan jawaban itu yang jennie maksud.

Seolah mengindahkan ucapan lay jennie mengiyakan dan tidak bertanya apapun lagi,toh..ia sudah tau semuanya dari awal .

"Kau ingin makan aku suapi ?" Tawar jennie ,dan lay mengangguk

Tak lama lay kembali ingin muntah,rasa tidak tega jennie ingin menangis namun ia tidak boleh terlihat lemah,ia tahu jika sifat suaminya tidak suka jika di kasihani.

Jennie membantu lay mengelap bibirnya degan tissue,di lihatnya bekas darah itu di tissue.

"Istrahatlah" ucap jennie yang turun dari ranjang

"Kau tidak usah menemaniku,aku tidak ingin yang lain tahu"

Jennie menatap sebal lay bisa-bisanya ia mengusir jennie.apa ia tidak tau pengorbanan dia macam agen rahasia yang mencoba mencuiri data,sampai lupa mengatakan terimakasih pada lucas.

DON'T LEAVE , BYUN-BAEKHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang