ASM - 01

7.3K 482 17
                                    

A Secret Marriage
Present
-
-
-
-
-

Arsen menghela napasnya sejenak dan kemudian mengangkat kedua tangannya ke atas. Akhirnya, pekerjaan yang memakan waktu selama seminggu itu pun selesai. Kini Arsen dapat bersantai selama beberapa hari sebelum peluncuran game terbarunya tersebut.

"Finally!"

"Jullian, apa kau melihat di mana pakaian dalamku?"

Emily keluar dari dalam kamar dengan balutan handuk berwarna putih yang menutupi setengah tubuhnya.

Arsen terdiam selama beberapa detik begitu mendapati keberadaan Emily di hadapannya. Dengan rambut yang masih setengah basah, serta bulir-bulir air yang masih menempel di kulit mulusnya saja sudah cukup untuk membuat seorang Arsenio Jullian menelan ludahnya dengan sangat cepat.

"Clark... menurutmu bagaimana kalau kita menghabiskan waktu sepanjang hari ini diatas ranjang?" Arsen menutup laptopnya. Lalu, bergegas bangkit dari sofa dan kemudian berjalan menghampiri Emily.

"Kau gila, Jullian! Charol menyuruhku datang ke kantornya hari ini, ada banyak hal yang perlu kami bicarakan mengenai novelku yang selanjutnya." Emily mencoba mendorong tubuh tegap Arsen guna menjauh dari dirinya. Namun, hasilnya nihil.

Arsen berhasil mengunci tubuh mungil Emily dalam pelukkannya dan mulai menciuminya dengan liar. Emily meronta dengan cara menarik rambut di kepala Arsen. Tetapi, nyatanya pria itu tidak merasa kesakitan dengan sikap kasar Emily barusan.

"Jullian! Kumohon hentikan!" Emily dapat merasakan bagaimana telapak tangan Arsen mulai menyentuh permukaan kulit punggungnya.

Arsen menggeleng, dia tampak puas begitu membuat seorang Emily Clark tunduk dalam kuasanya. Dengan cepat, Arsen membawa paksa Emily kembali masuk ke dalam kamarnya.

Melihat bagaimana seringai menggelikan itu, Emily tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Oh No! Please, jangan sekarang!

"Jullian!" Teriak Emily dengan keras saat Arsen mengunci pintu kamar keduanya.

***

"Em? Apa saat ini kau sedang sakit?"

Charol bertanya pada Emily yang baru saja datang menemuinya siang ini. Keduanya tengah duduk disalah satu kafe perusahaan sembari menikmati makan siang bersama.

Seharusnya, Charol bertemu dengan Emily pagi tadi. Tapi, entah mengapa, Emily secara mendadak merubah jam pertemuannya.

Charol tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Emily, terutama setelah ia mendengar suara parau Emily di telfon sebelumnya. Charol merasa ada yang aneh pada diri sahabatnya itu.

Ya, setahu Charol. Emily bukanlah orang yang gampang merubah jadwal pertemuannya dengan seseorang.

"Em..." Charol menyentuh tangan Emily dengan lembut. Wanita itu sontak tersadar dari lamunannya, dan langsung mengeratkan lilitan syal merahnya di leher.

"Jadi, bagaimana apa ada bagian dari naskah ku yang tidak kau sukai?"

Charol tersenyum, ia melepaskan sentuhan tangannya dari Emily.

"Menurutku itu sudah jauh lebih baik dari sebelumnya."

"Berarti novelku sudah bisa naik cetak untuk bulan depan 'kan?" Emily menyeruput orange juice hingga setengah.

Charol mengangguk. "Aku akan menghubungimu setelah semua proses penyuntingan selesai. Rencananya, hari ini aku akan melihat jadwal antrian naskah terlebih dulu. Setelah, melihat seberapa banyak naskah yang di ajukan ke percetakkan. Jika memungkinkan? Ya, bisa saja naskahmu dapat di cetak tepat waktu nantinya."

A SECRET MARRIAGE (OSH x KJS) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang