ASM - 06

2.4K 347 39
                                    

A Secret Marriage
Present
-
-
-
-
-

Orion terbangun begitu mendengar suara bel yang di tekan berulang kali. Sambil mengusap kedua bola matanya, Orion melirik jam dinding yang terpampang di dinding kamarnya.

Sudah pukul 4 pagi, ternyata.

Dengan langkah gontai Orion berjalan keluar dari dalam kamarnya. Sesampainya, di depan pintu apartemen, Orion bergegas membuka pintu rumahnya dan jujur hal pertama yang ada dalam benaknya adalah kenapa Emily datang kemari seraya menangis.

"Emily, kau kenapa? Astaga! Seluruh pakaianmu basah, ayo masuk, kita hangatkan dulu tubuhmu sebelum kau terkena demam nantinya." Orion membawa masuk Emily ke dalam rumahnya dengan sangat hati-hati.

Lalu, mendudukkan tubuh Emily di atas sofanya. Orion berlalu ke ruang penyimpanan dan kemudian mengambil handuk serta hoodie putih miliknya

"Em, kau bisa mengganti seluruh pakaianmu dengan ini." Orion menyerahkan handuk dan juga hoodienya pada Emily.

Emily mendongak, menatap bagaimana wajah lelah Orion saat itu. Dalam hatinya, Emily menyesal, kenapa dia harus datang kemari? Sebenarnya, apa yang sedang Emily pikirkan sehingga ia mampu berjalan di sela-sela hujan deras hari ini.

"Orion, maaf, kalau selama ini aku selalu menyusahkanmu." Ucap Emily dengan kepala tertunduk di hadapan Orion. Dia benar-benar merasa sangat malu.

Orion tak peduli dengan kata-kata Emily barusan. Karena baginya, tidak ada yang perlu disesalkan. Bahkan, dengan senang hati, Orion akan selalu menerima kehadiran Emily sampai kapan pun.

Meskipun pada akhirnya, perasaan cinta yang selama ini Orion pendam akan selalu bertepuk sebelah tangan.

"Jangan berbicara omong kosong, Em. Bukankah sudah sewajarnya, jika sahabat menolong sahabatnya yang lain." Orion mengacak rambut Emily yang basah, pria itu tertawa hambar untuk menutupi kegelisahan hatinya saat ini.

Emily tersenyum, lalu berjalan menuju kamar mandi guna mengganti seluruh pakaiannya.

"Em?" Panggil Orion sebelum Emily benar-benar memasuki kamar mandinya. Emily yang mendengar hal itu pun sontak menoleh, "Ya?" Jawabnya pelan.

"Kau ingin minum segelas coklat hangat bersamaku, tidak?" Tanyanya.

Emily mengangguk, pertanda setuju. Dalam hatinya, Orion berseru kegirangan.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menunggumu disini." Kata Orion dengan senyum lebarnya.


***

Sepanjang pagi hingga siang ini, Arsen merasa tak mampu untuk memfokuskan dirinya dalam rapat mau pun segala urusan pekerjaan. Setelah pertengkaran hebatnya semalam dengan Emily. Arsen mulai berpikir kemana kah wanita itu pergi?

Apakah Emily sudah makan? Apakah dia dapat menikmati tidurnya dengan nyenyak?

Semua kekhawatiran itu terus menyerang isi kepala Arsen hingga detik ini. Ya, Arsen ingat bagaimana sikap kasarnya terhadap Emily semalam, ia bahkan sempat menampar wajah istrinya sendiri.

Karena terbawa emosi, Arsen sendiri pun tak dapat mengontrol tindakannya saat itu. Dan kini Arsen menyesal, sungguh, dia sangat menyesal atas semua perbuatannya kepada Emily.

A SECRET MARRIAGE (OSH x KJS) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang