ASM - 15

2K 250 11
                                    

A Secret Marriage
Present
-
-
-
-
-

Selama di kantor, isi pikiran Karl pasti tidak akan pernah lepas dari sosok Charol. Terlebih, setelah pertengkaran mereka semalam, nampaknya Charol sengaja mematikan ponselnya untuk sementara waktu. Sepertinya, perempuan itu butuh waktu untuk menenangkan diri.

Arsen yang mulai kembali dengan segala rutinitas yang ada pun menyadari gelagat aneh dari sahabatnya tersebut. Sejak pagi, Karl memang terlihat bingung, ditambah dengan pandangan matanya yang juga kosong. Arsen pikir Karl sedang ada masalah, tapi setelah ia mengetahui hal yang menganggu pikiran Karl adalah Charol.

Arsen menyerah, dan tak ingin ikut campur dalam hubungan asmara seseorang. Mengingat hal itu merupakan privasi mereka. Yang perlu Arsen lakukan detik ini adalah memberikan suntikan semangat kepada Karl agar hasil dari pekerjaannya menjadi lebih baik.

"Karl, kau sudah memeriksa beberapa file terkait peluncuran video game itu kan?"

Chen berdiri disamping layar proyektor yang masih menyala, beberapa menit yang lalu ketiganya memang sedang mengadakan rapat. Namun, akhirnya selesai.

Karl tersadar, dan lantas segera menoleh ke arah Chen yang masih setia menunggu jawaban  yang keluar dari mulutnya. "Sudah,"

"Oh, berarti semua persiapan yang kita butuhkan sudah terpenuhi, ya. Besok siang beberapa team dari pihak EO akan datang mendekorasi aula di lantai dasar. Salah satu sahabatku akan datang dan memimpin teamnya nanti." Ujar Chan sambil melihat arlojinya.

Sudah pukul 12 siang, waktunya makan siang ternyata. Tanpa pikir panjang, Chen pun segera membereskan beberapa barangnya, lalu buru-buru melangkah keluar dari ruang rapat tanpa berpamitan terlebih dahulu.

"Karl?"

"Hmm," Karl menatap ponselnya dengan nanar, seolah-olah tengah menunggu seseorang membalas isi pesannya yang sudah ia kirim sejak tadi malam.

Arsen menepuk bahu Karl pelan, lalu menarik kursi pria itu mendekat dengan dirinya.

"Aku yakin Charol sedang memikirkan dirimu juga sekarang. Jadi, please bro, jangan terlalu bersedih. Bertengkar dengan kekasih adalah hal yang wajar. Lambat laun kalian pasti akan saling memaafkan satu sama lain. Terkadang, aku dan Emily juga sering bertengkar satu sama lain. Tapi, ujung-ujungnya kami berbaikan lagi kok."

"Iya, aku paham. Tetapi, nyatanya Charol bukanlah wanita yang gampang untuk memaafkan. Dia tahu apa yang harus diperbuat setelah ini. Mungkin saja, Charol akan mengakhiri hubungannya denganku."

Nada bicara Karl barusan terdengar seperti orang yang putus asa atas kehidupannya. Hal itu tentu saja sudah menjadi kebiasaan Karl sejak lama. Karl terlalu gampang berspekulasi atas dirinya sendiri dan juga orang lain.

Padahal, belum tentu apa yang Karl pikirkan sama dengan kenyataan yang ada.

"Bagaimana kalau selepas kerja nanti kita pergi keluar bersama untuk menenangkan diri?"

Karl mengangguk, "Tapi, jangan ajak istrimu ya? Anggap saja, kau sedang meluangkan waktumu untukku."

"Oke, tidak masalah, kalau begitu nanti kita bertemu di parkiran bawah tanah. Ingat, jangan sampai terlambat." Arsen memperingatkan Karl sekali lagi sebelum ia benar-benar melangkah pergi dari sana.

Karl terkekeh begitu mendengar perkataan Arsen barusan. Mungkin, karena ia sudah lama tak mendengar kalimat itu, Karl jadi lupa rasanya disaat Arsen menyuruh dirinya untuk tidak terlambat.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A SECRET MARRIAGE (OSH x KJS) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang