Mereka berempat, Hoshi, Jeonghan, Minghao, dan Seungkwan, duduk berdampingan di sebuah ruang latihan berukuran sedang. Mereka bersiap melakukan siaran langsung pada Afreeca TV*.
Ini bukan yang pertama kali, tapi mereka tetap merasa sedikit gugup. Maklum, mereka rookie.
Sambil menyamankan duduknya di kursi sederhana itu, Minghao mengambil napas dalam-dalam. Kalau ada yang lebih tidak disukainya dari berbicara di depan kamera, itu adalah berbicara di depan kamera secara live.
Sebenarnya dia tak memiliki masalah kepercayaan diri dalam menghadapi kamera. Cita-citanya yang ingin jadi bintang sejak kecil membuatnya jatuh cinta pada spotlight. Tapi percuma saja kau mendapat spotlight jika tak bisa memanfaatkannya.
Makanya Minghao memilih diam dan hanya merespon jika perlu. Tiga rekannya setia berbaik hati dengan mengikutkannya dalam obrolan dan candaan mereka.
Sampai karena entah jenuh atau memang kekurangan bahan obrolan, Seungkwan mengusulkan untuk bermain game speed answer, atau jawab cepat.
"Jadi pilihannya hanya ada A atau B. Dan kalau ada jawaban salah, Jeonghan-hyung harus membetulkannya!"
"Yah! Kok aku?" protes Jeonghan, "Lagian harusnya tidak ada jawaban salah di speed answer!"
"Eii... Tidak seru Hyung jika jawabannya cuma macam preferensi saja. Sekali-kali harus ada jebakannya!"
"Lagipula Hyung kan pintar. Tidak akan kesulitan." Tambah Hoshi.
Tentu saja mereka tahu bahwa Jeonghan itu paling tidak bisa dipuji. Dalam artian, dipuji akan menambah egonya yang sudah cukup itu dan membuat kemampuan mengambil keputusannya jadi bias.
Tentu Jeonghan sadar, tapi egonya pada akhirnya menang, "Baiklah."
Seungkwan tersenyum penuh kemenangan dan kemudian beralih menatap Minghao yang tatapannya sedikit tidak fokus, "Jadi, Myungho-hyung, kita akan bermain speed answer. Mudah saja, nanti Hyung tinggal pilih A atau B sesuai yang kau suka."
"Aah oke."
"Aku akan mulai!" Hoshi berseru antusias. Sebenarnya, dia hanya ingin mengenal Minghao lebih jauh. Salah satu caranya mungkin dengan game bodoh ini.
Minghao itu menarik. Secara sekilas dia terlihat aneh: anak cungkring dengan tatanan rambut yang membuat kepalanya terlihat lebih besar. Dia jadi sedikit mirip boneka kecil yang dipasang di dashboard mobil yang suka bergoyang-goyang.
Tapi Minghao bisa melakukan lebih dari bergoyang. Dia bisa memutar, menukik, salto, membelah udara..... Hmm mungkin dulunya Minghao itu ninja, kalau kata Seokmin.
Sebagai seorang yang tertarik pada kinestetik, Soonyoung (nama asli Hoshi) tentu sering tercenung menyaksikan Minghao beratraksi. Sedikit iri jujur saja. Apalagi Hoshi adalah ketua performance team dan bertugas membuat koreografi bersama koreografer Pledis. Namun rasa kekagumannya mengalahkan rasa iri Soonyoung.
Sayang, Minghao irit bicara dan acara pdkt Soonyoung untuk berteman kadang berakhir menjadi percakapan satu arah yang canggung.
Oh, tentu cowok Namyangju itu tahu itu bukan maksud Minghao. Meski begitu, kadang hal tersebut membuatnya frustasi. Bagaimana dia bisa menjadi performance team's leader jika dia saja tidak akrab dengan anggotanya?
"Oke, Myungho, umm..."
"Ish! Kau terlalu lama Hyung!" Sela Seungkwan pada Hoshi, "Myungho-hyung, sup daging dengan nasi atau sup sosis darah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [gyuhao]
Fanfiction[completed] Xu Minghao, si pemeran pembantu dalam kisah Kim Mingyu. ⚠️this fiction has discussions on sexuality and identity issues.