Chapter 11: Protective

675 54 65
                                    

.
.
.
ON!!!
.
.
.
Sejak memiliki hubungan sah dengan Gilgamesh,Arthuria selalu berpikir akan sesering mungkin tidak merepotkannya. Meskipun,Gilgamesh sendiri tidak keberatan direpotkan dengannya. Tapi,sebagai wanita yang di didik dengan tegas dan mandiri,Arthuria menolaknya dan mencoba untuk berusaha untuk dirinya sendiri.

Kecuali—

Saat ini,Arthuria gelisah. Pikiran dan perasaannya penuh akan rasa tidak terima. Entah kenapa,kedua hal tersebut sejalan saat ini. Kursi yang ditempatinya serasa panas ia duduki. Hells yang melapisi kakinya terhentak dengan jelas. Emosi yang biasanya di kontrol dengan baik,kini meluap dan tergambar dengan sendirinya. Kenapa?

Lihat saja,suaminya lebih terlihat menyebalkan dari biasanya. Penampilannya seperti biasa perfect dan berkharisma. Sifat tegasnya masih terlihat. Tatapan tajamnya masih bisa membuat Arthuria merinding.

Tapi yang berbeda kali ini, dia tidak segan-segan dikerumuni para wanita dengan dandanan super fake mereka. Masih saja narsis dengan mantan selirnya. Tidak risih apa?

Di acara alumni sekolah ini terasa lebih menyebalkan bagi Arthuria. Berencana menenangkan diri dengan teman lama malah dapat yang ampasnya. Tidak bisa melihat situasi apa? Oke,sepertinya malam ini Excalibur akan melayang ke kepala seseorang.

"Ahahahaha.. Kau terlihat seperti betina garang,Saber~"

'Siapa!?'

Kepala Arthuria refleks ke sumber suara untuk menemukan salah satu teman dekatnya saat sekolah,kini sedang berjalan dan berhenti dihadapannya. Oh Diarmuid.

"Diarmuid!"

"Apa kabar Saber?"

"Uhum,baik untukku,"

"Yakin? Kau sepertinya tidak betah disini,"

"Apa terlihat jelas?"

"Sangat,"

Pernyataan Diarmuid terhadapnya, membuat Arthuria semakin memaki trouble maker-nya. Ah,ingin pulang cepat.

"Aku dengar kau sudah menikah,maaf yah,aku baru tau tadi,"

"Ahaha.. Ti-tidak apa-apa kok,"

"Apa kau bersama suamimu kesini?"

"I-Iyaa,"

Senyum getir menjawab Diarmuid mengenai keberadaan suaminya. Matanya sedikit berkaca-kaca meratapi nasibnya dan emosinya. Kenapa dia jadi sensitiv soal suaminya?

"Ah!? Kau tidak apa-apa?"

"Hikss.. Diarmuid.. Apa aku jelek!? Hikss~.."

"Heh!? Oy! Kau kenapa jadi nangis!? Dan kenapa kau bawa soal jelek!?"

Sweatdrop terasa dikepala Diarmuid. Zambrud yang biasanya tenang kini diliputi emosi. Senyuman kecil terbentuk dibibir Diarmuid.

"Sampai kapanpun,ka—!?"

"Beraninya kau membuatnya menangis!"

Suara Diarmuid tersedak,geraman tak suka dan kuat terdengar mengintimidasinya. Dapat dilihat Diarmuid,Ruby yang mengkilat intens dan menatapnya tak lebih dari sebuah parasit pengganggu.

"Gi-Gil!"

"Apa mau mu,rendahan!!?"

"A-Aku tidak melakukan sesuatu!"

"Boh—

Buaggh!

Sakit!"

Pukulan dikepalanya sedikit membuat Gilgamesh meringis. Diliriknya pelaku untuk menemukan Arthuria yang memegang nampan aluminium dengan wajah memerah dan cemberut.

Funny DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang