Suara alarm dari jam beker yang terus berbunyi membuat seorang gadis yang sedang tidur merasa terganggu dan akhirnya melempar jam tersebut hingga pecah. Ia menggeram kesal,lagi-lagi ia kurang tidur karena menonton aksi Avenger dan Spiderman di YouTube hingga larut.
Dengan langkah gontai,ia turun dari single bed-nya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah menatap dirinya di kaca dengan seragam sekolah yang melekat ditubuhnya,gadis itu mengambil tas ransel nya lalu turun ke bawah untuk sarapan."Morning aunty" sapa gadis itu dengan tersenyum manis pada tante nya lalu duduk di kursi yang masih kosong.
"Morning Jane" ucap Devyn–aunty Jane dengan senyum yang tak kalah manis. "Aunty sudah buatkan roti,makanlah setelah itu kau berangkat.Jangan sampai telat."
"Okay" Jane menghabiskan roti yang telah dibuatkan oleh devyn dengan lahap lalu meneguk susu coklatnya hingga tersisa setengah.
"I'm done,aku berangkat dulu" pamit Jane sambil mencium pipi auty nya dengan cepat lalu pergi menuju sekolahnya.
"Take care sweetheart" devyn tersenyum setelah Jane keluar dari rumah. "Andai dia tahu siapa orangtuanya pasti dia bahagia,tidak ku sangka ia sudah remaja."
🕸️🕸️🕸️
Setelah sampai di sekolah,Jane menyusuri koridor dan berhenti di loker miliknya untuk mengambil beberapa buku yang akan di pelajari hari ini.
"Jane!" Teriak seorang gadis dari jauh sambil melambaikan tangannya dan berlari menghampiri jane. Jane segera menutup lokernya,dan matanya menyipit melihat gadis yang sedang berlari ke arahnya.
"Oh,hei brie" sapa Jane sambil terkekeh pelan melihat temannya itu sudah ada di hadapannya dengan napas yang terengah-engah.
"Ayo kita ke kelas" ajak brie sambil menetralkan napasnya. "By the way,apakah jam beker mu selamat?"
"Ya seperti biasa,hancur" brie terkekeh,dia sudah tahu kalau temannya ini suka sekali menghancurkan jam bekernya,sudah berapa banyak yang jane hancurkan hingga akhirnya membeli yang baru dan terus seperti itu.
"Nanti ku temani kau beli jam yang baru." Jane mengacungkan jempolnya lalu duduk di kursi miliknya dan brie duduk di sampingnya.
"Brie,aku ke toilet dulu" Jane bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas menuju toilet yang berada di dekat gudang.
Sesampainya di toilet,Jane membasuh wajahnya dan membuka ponselnya,seperti biasa ia mencari informasi tentang Avenger dan superhero favoritnya yaitu Spiderman. Ia menghela napas pelan saat tak ada update tentang Avenger.
Brukk...
Jane mengeryitkan dahinya saat ada suara gebrakan dari luar toilet,ia mengintip dari balik pintu dan melihat teman sekelasnya sedang di bully. Dengan berani,Jane keluar dari toilet dan menghampiri mereka.
"C'mon flash,apakah kau tidak ada kegiatan lain selain membully?" Suara Jane membuat mereka berhenti melakukan aktivitas nya.
"Bisakah kau tidak mencampuri urusan orang lain Jane?" Cowok yang disebutkan namanya tadi menatap Jane dengan kesal.
"Tidak bisa,karena aku tidak suka jika melihat orang yang sering membully." Jane membalas tatapan flash dengan santai.
"Kau harus diberi pelajaran biar tidak mencampuri urusan orang lain." Flash mengangkat tangannya hendak menampar jane,dengan sigap Jane menangkap tangan flash dan memelitirnya ke belakang hingga meringis kesakitan.
"Well,kau terlihat seperti pecundang flash. Beraninya menindas yang lemah" Jane mendorong flash hingga terjatuh,dan tak memperdulikan flash yang sudah kabur entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Reality (Spiderman)
Fiksi PenggemarCerita ini tidak ada prolog ya:) Jadi kalian baca dulu ceritanya,pasti nanti ngerti hehe