Farrel yang melihat itu pun hanya tersenyum dan langsung menghampiri Tasya.
"suka hm?" tanya Farrel sembari merangkul Tasya,Tasya pun hanya diam diperlakukan seperti itu. Entah apa yang membuatnya untuk tidak menolak,lagi pula sekarang mood nya sedang sangat bagus.
"iya rell suka bangett,tau nggak udah lama banget gue nggak kepasar malam" balas Tasya kegirangan sembari menarik tangan Farrel menuju sebuah toko boneka panda dan beruang. Farrel pun mengikutinya dengan senyun yang tak pernah luntur dari wajahnya.
Sesampainya mereka di depan boneka-boneka itu Tasya melepaskan tangan Farrel dan melihat boneka beruang raksasa yang ada didepannya dengan mata berbinar. Tetapi setelah ia melihat berapakah harga boneka itu mimik wajahnya berubah menjadi sedih. Farrel yang melihat perubahan wajah Tasya pun mengernyit bingung. 'Tasya kenapa?'. Setelah itu Tasya berjalan menuju boneka panda kecil yang sangat lucu,ia mengambil boneka itu
Dilain sisi,Farrel berjalan mendekati boneka beruang raksasa yang tadi dilihat Tasya,setelah melihat harga boneka itu Farrel tau apa penyebab perubahan mimik wajah Tasya. Farrel pun tersenyum dan memanggil salah satu karyawan toko itu
"mbak,boneka beruang yang ini satu ya" ucap Farrel sembari menunjuk boneka beruang raksasa tadi. Karyawan toko itu pun mengangguk mengerti.
"tapi cewe yang ada disana jangan sampe tau ya" ucap Farrel sembari menunjuk Tasya yang sedang melihat-lihat boneka panda "siap mas!" balas karyawan itu.
Setelah itu Farrel menghampiri Tasya
"udah dapet bonekanya?" tanyannya karena melihat Tasya memegang boneka panda kecil dan Tasya hanya mengangguk.
"yaudah ayo" ucap Farrel sembari merangkul Tasya menuju kasir.
"mbak,pesanan saya yang tadi?" tanya Farrel kepada salah satu karyawan yang bertugas di kasir itu. "oh iya mas sebentar saya ambilkan dulu ya" dan diangguki oleh Farrel.
Tasya mengernyit bingung,
"ini mas pesanannya" Tasya yang melihat boneka yang diinginkannya tadi pun bingung, 'kenapa Farrel beli boneka?ah mungkin aja buat adek nya kan' batin Tasya
Setelah dari pasar malam ternyata Farrel masih punya kejutan lagi untuk Tasya dan entah itu dimana.
"Rel,lo mau bawa gue kemana sih?" tanya Tasya kesal,pasalnya dari tadi Farrel tidak memberitahunya bahwa mereka akan kemana
"udah lah,ikut aja napa. Aman kok" Tasya hanya memutar matanya malas
Setelah 30 menitan akhirnya mobil Farrel berhenti disebuah hotel resto yang ada dikota tersebut.
Mereka berdua turun dan langsung masuk kedalam resto itu yang lantai atasnya terdapat hotel 7 tingkat.
"malam tuan!"sapa salah satu karyawan kepada Farrel sembari menunduk. Tasya pun mengerutkan alisnya 'tuan?' batin Tasya.
Dan Farrel pun membalas karyawan tersebut dengan sebuah anggukan. Ia melihat Tasya yang disamping nya yang sedang bingung pun hanya tersenyum
Farrel membawa Tasya kesebuah lift. Tasya bingung
"loh kok ke lift?"tanya Tasya sembari melihat Farrel.
"aku mau ngajak kamu kesuatu tempat,ayo" Farrel menggandeng tangan Tasya memasuki lift dan langsung memencet tombol lantai 8 yaitu rooftop hotel.
Tasya semakin dibuat bingung pasalnya Farrel menutup matanya dengan menggukan kain katanya 'ada kejutan,udah gausah mikir yang aneh-aneh'. Tasya hanya nurut.
Mereka berdua sudah sampai di rooftop dan Farrel menuntun Tasya untuk membawanya ketengah rooftop hotel yang telah ia dekor dengan bantuan para sahabatnya
Rooftop hotel itu sangat menakjubkan,pasalnya Farrel mendekornya semaksimal mungkin. Ada lampu-lampu bermacam warna,sebuah meja yang terdiri atas 2 kursi dan sudah dihiasi sebagus mungkin. Itu ia lakukan hanya untuk Tasya
"Rel,udah boleh dibuka pa belom sih? Gue penasaran banget tau nggak?" gerutu Tasya
"hm,bentar lagi" Farrel meninggalkan Tasya dan segera mengambil boneka beruang raksasa dan kalung yang tadi dibelinya,setelah itu ia menghampiri Tasya lagi
"sekarang kamu boleh buka,tapi buka matanya pelan-pelan ya" ucap Farrel. Tasya pun perlahan membuka kain dan matanya secara perlahan. Dan Tasya pun terpaku akan keindahan rooftop hotel itu,sangat menakjubkan.
Dan yang membuatnya lebih terpaku adalah Farrel,ya Farrel yang berdiri didepannya sembari memegang boneka beruang raksasa yang tadi diinginkannya.
"Rel,sumpah ini bagus bangett. Makasih udah ngajak gue kesini. Gue seneng bangett" pekik Tasya dan reflek langsung memeluk Farrel. Farrel pun keget karena Tasya memeluknya. Kemudian ia meletakan boneka beruang itu dikursi yang ada disampingnya dan membalas pelukan Tasya.
"bagus deh kalo kamu suka" balas Farrel sembari meletakan dagunya diatas kepala Tasya.
Tasnya pun segera menjauhkan tubuhnya dari dada bidang Farrel,"ehh sorry sorry tadi reflek. Soalnya gue seneng banget gila" ucap Tasya sembari menggaruk pelipisnya yang tidak gatal dan langsung berjalan menuju ujung rooftop sembari merentangkan kedua tangannya dan menutup matanya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.
Farrel yang melihat itu pun hanya terkekeh,setelah itu ia mengambil boneka beruang dan berjalan menuju Tasya.
"nih buat kamu"ucap Farrel sembari menyodorkan boneka itu kearah Tasya,
"eh?buat gue?"tanya Tasya bingung
"iya buat kamu,nih" balas Farrel sembari tersenyum. Tasya pun perlahan mengambil boneka itu dan tersenyum lebar kearah Farrel. "makasih banget ya" ucapnya sembari memeluk erat boneka itu.
"baru pertama kali ini deh rasanya gue pengen jadi boneka beruang,enak kali ya dipeluk-peluk gitu" sindir Farrel sembari menatap langit malam dan memasukan kedua tangannya kedalam saku.
Tasya pun hanya terkekeh mendengar itu. "lo mah gitu,baperan!" ledek Tasya dan gelak tawanya. Farrel yang mendengar Tasya tertawa pun menoleh dan menatap lekat Tasya,Tasya pun membalas tatapan itu sampai Farrel kembari bersuara
"lo cantik" ucap Farrel pelan
"hah?!" balas Tasya kaget, apa iya barusan Farrel mengatakan bahwa dirinya cantik?
"lo cantik." ucap Farrel mantap masih menatap Tasya. Pipi Tasya pun seketika memerah karena apa barusan ia dengar.
"paan sih lo,gaje tau ngga?!" balas Tasya seraya memukul lengan Farrel. Farrel pun terkekeh karena pipi Tasya memerah karena ulahnya.
Disaat Tasya sedang memandang langit malam sembari memeluk boneka beruang ia tersentak karena Farrel memegang kedua tangannya. Tasya pun dibuat gugup seketika
'anjir,Farrel ngapain sih?gila jantung gue rasanya mau loncat minta pindah tempat :v' garutu Tasya didalam benaknya
Yang lebih membuat Tasya gugup adalah disaat Farrel menatapnya lekat dan Tasya hanya menggigit bibir bawahnya.
"sya"panggil Tasya
"hah?apa?lo ngomong apa Rel?"tanya Tasya salah tingkah
"gue belom ngomong apa-apa Tasya"ucap Farrel tersenyum geli karena melihat mulut Tasya berkomat-kamit entah ngomong apa
Hening..
"sya,i know i'm not perfect. But you'll complete me perfectly. Let's together,shall we?" ucap Farrel seraya tersenyum membuat Tasya melongo seketika.