"tadi pagi tuh alarm gue bunyinya jam 6.30 kayaknya gue lupa nyetel ulang deh semalem,yaudah telat deh ehee. Untung aja sih gerbang balom dikunci,kalo udah mah gatau lagi gimana nasib gue" ucap Vania kepada Seva. Dan dibalas anggukan olehnya
"terus kenapa tadi muka lo kayak orang kesel gitu pas masuk kelas?" tanya Seva lagi. Ya Seva jika bersama ketiga sahabatnya memang tidak terlalu dingin,beda halnya jika ia di luar atau lagi tidak bersama ketika sahabatnya. Ia sangat dingin dan cuek terhadap sekelilingnya.
"oh,gue tuh tadi sebel banget njir. Tadi tuh pas gue jalan dikoridor,ada yang nabrak gue. Yang bikin gue kesel tuh ya tu anak bukannya minta maaf eh malah marah-marah sama gue. Ya gue nya jadi kesel banget dong. Udah bangun telat,nggak sarapan,gerbangnya hampir dikunci,ditabrak,dimarahin lagi. Gimana nggak kesel cobaa??!" cerocos Vania kesal.
"emang anaknya siapa sih?" tanya Seva
"nggak tau sih tapi kayaknya anak baru deh
"cewe apa cowo?"kini Tasya lah yang bertanya
"cowo."jawab Vania malas
"oohhh,mungkin anak baru yang tadi dibicara in anak-anak kali,katanya sih cogan,astagaa cogannya Heo high school bertambah gilaa" cerocos Elvira dengan mata berbinar-binar
"orangnya kayak gimana Van?gue penasaran,hehee" tanya Elvira beserta cengirannya hal itu membuat Vania memutar bola matanya malas,
"udah ah,males gue nginget tu orang lagi berasa mau nabok gue kalo nginget tu orang" balas Vania dengan nada kesalnya
Dan Vania pun langsung memakan bubur yang diberikan Elvira tadi dengan lahap. Setelah itu meminum minuman yang diberikan Tasya sampai tersisa setengah. Elvira yang melihat
"udah kenyang Van?"tanya Tasya. Vania pun dengan wajah polosnya mengangguk
"iya hehee,makasih ya kalian emang dabesttttt,Vina sayang kaliann uuuuu" ucap Vania sembari memeluk ketiga sahabatnya tersebut.
*
Diwaktu yanh bersamaan dikelas XI IPA 1 bu Hana masui bersama anak laki-laki
"anak-anak,kalian kedatangan murid baru. Nak,perknalkan dirimu!"
"nama gue Julian Kenzo panggil Kenzo aja" ucao Kenzo singkat dengan nada dingin.
"oke Kenzo kamu boleh duduk disamping Aldrick ya" dan diangguki olehnya.
*
Kringg!kring!kring!
Tak terasa bel pulang telah berbunyi 15 menit yang lalu. Vania pun tengah membereskan buku-buku untuk dimasukan kedalam tasnya.
"kalian udah dijemput?" tanya Vania kepada sahabat-sabahatnya.
"gue sih dijemput kakak gue,paling udah didepan" balas Elvira kepada Vania. Dan diangguki olehnya "oh yaudah hati-hati yaa Vir" ucap Vania kepada Elvira
"lo berdua nebeng nggak sama gue?" tanya Vania kepada Tasya dan Seva.
"hmm gue kayaknya nggak deh Van soalnya gue mau ke toko buku dulu,mau beli novel hehee" balas Seva kepada Vania."sama gue ya" sosor Rafa membuat Seva memutar malas matanya
"nggak!"
"iya?oh oke ayok,gue juga mau nyari buku nih" ucap Rafa menarik lembut tangan Seva
"heh!kapan gue bilang 'iya' oon?!" ucap Seva kesal namun dihiraukan oleh Rafa
"Raf,jagain sahabat gue lo. Awas aja kalo Seva kenapa-napa!" Vania pun terkekeh karena ucapannya barusan.
Sekarang Vania sedang berjalan bersama Tasya menuju parkiran sekolah.
"sya bentar ya lo tunggu aja di lobby gue ambil mobil dulu"ucapnya pada Tasya dan diangguki olehnya.
Disaat Vania sadang berjalan menuju tempat dimana mobilnya terparkir tiba-tiba...
Tinn!! Tinn!! Tinn!!
"kyaaaaaaa" teriak kaget Vania pada saat ia mendengar bunyi klakson motor tersebut.
Vania langsung menghampiri orang yang mengendarai motor tersebut.
"HEHH,LO TU BISA NGENDARAIN MOTOR DENGAN BAIK NGGAK SIH?!" pekik teriak Vania kepada orang pemilik motor tersebut yang memakai helm full face.
"heh,yang ada tu ya elo yang salah ngapain jalan ditenggah jalan?!untung nggak gue tabrak lo!" balas orang tersebut yang masih menggunakan helm nya dengan nada yang ketus. Dan seketika Vania membelakkan matanya setelah mendengar suara orang tersebut.
"HEHH,LO KAN YANG TADI NABRAK GUE!" teriak Vania dengan nada kesal. Dengan santainya orang tersebut mengatakan..
"klo iya terus kenapa?!"tantang orang tersebut dengan senyum miringnya setelah ia membuka helm full face nya. Vania yang melihat itu pun ingin rasanya ia mencabik-cabik wajah orang tersebut.
"hey Van,lo kok lama sih?ehh Ken?,lo kok ada disini sih? Oh,ternyata murid barunya itu elo?"tanya Tasya kepada Kenzo. Ya,orang itu adalah Kenzo.
"hm iya sya,sebenernya kan minggu depan gue pindahnya tapi mama udag nyuruh gue buat cepet-cepet balik ke indonesia. Yaudah deh gue balik." ucap Kenzo dan Tasya hanya manggut manggut.
"lah terus lo kok belom pulang" tanya Tasya
"oh ini,tadi buku fisika gue ketinggalan jadi ya gue balik lagi deh" balas Kenzo
Dan Vania yang melihat sabahatnya begitu akrab dengan orang menyebalkan menurutnya itu hanya bisa melongo.
"eh iya Van,pasti lo bingung kan hehee. Jadi kenalin ini Kenzo sepupu gue dan Ken kenalin ini Vania sabahat gue" ucap Tasya secara bergantian menunjuk dua orang tersebut.
'oh jadi nama ni cowo menyebalkan Kenzo' batin Vania
'oh jadi nama ni cewe aneh Vania' batin Kenzo
Tasya pun yang menyadari dua orang dihadapannya ini sedang tatap-tatapan pun berdeham "ekhem" dan kedua orang itu pun langsung salah tingkah setelah mendengar deheman Tasya.
"hm sya,ayo ah pulang udah sore juga nih" ajak Vania kepada Tasya untuk menutupi sikap salah tingkahnya tadi.
"hm yaudah ayo Van,eh Ken gue duluan ya. Bye" pamit Tasya kepada Kenzo.
"eh iya sya,tiati" balas Kenzo.
Dan Kenzo pun mengamati mobil Vania sampai hilang dihadapannya.
"ck,gue kenapa sih. Kok jadi salah tingkah tadi,bodo ah mending gue pulang."gumam Kenzo.
Dan Kenzo pun melesat meninggalkan sekolah untuk menuju rumahnya.
*"kyaaaaa mamiii Vani pulang yuhuuuu" teriak Vania sembari memasuki rumahnya.
"hey sayang,kamu udah makan hm?" tanya sang Tami.
"udah mi tadi Vani udah makan kokk" balas Vani dengan senyumannya.
"yaudah sana kamu mandi,terus istirahat" perintah Tamu kepada Vania.
"siap mamii,yaudah Vani naik yaa" ucapnya kepada Tami sembari mengecup sekilas pipi nya. Tami pun hanya geleng-geleng melihat tingkah anaknya tersebut.
*
Vania sudah selesai mandi dan ia sekarang sedang berada di balkon kamarnya.
"huftt,gue tadi kok tadi jadi salting sih. Ck gue kenapa sih hihh?!" ucap Vania frustasi.
Vania pun kembali kek kamarnya dan menghempaskan tubuhnya di kasur king zise ternyamannya.
"bodo ah,males gue mikirin tu anak tengil." ucapnya dengan nada lirih. Kemudian semuanya gelap. Vania tertidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Haduh guyss absurd banget ya:(( gw ndiri juga bingung:(
Pokok jan lupa vote n coment ya guys,biar w mangat nulis:(⚠Lopyu!😍
-dari endaa jodoh nya manurios😐❤❤❤❤