Kring!kring!kringg
Bel istirahat telah berbunyi dan anak-anak pun meregangkan otot otot mereka yang kaku.
"ngantin yok" ajak Vania
"iya ayo" balas Elvira.
Tasya,Farrel,Elvira,Vania,Seva,dan juga Rafa berjalan bersamaan dikoridor sekolah dan itu menimbulkan pekikan-pekikan murid-murid alay.
"yaelahh cantik sama ganteng mah bebasss"
"astaga, bak bidadari turun dari kayangan gilaaa"
"vira cantik banget elah,minta nomer WA nya dong"
Elvira yang mendengar itu pun hanya terkekeh
"bak dewa dewi astagaa"
"yatuhann kumohon berikanlah hamba jodoh seperti Rafaa,kalau bukan periksa kembali yatuhan sapa tau ada yang salah"
Gelak tawa mereka pun pecah setelah mendengar doa salah satu siswi yang menggunakan kacamata bulat itu.
"ngapain kalian ketawa?!" tanya Rafa kesal
"noh,ada yang mau sama elo! Sana hush hush jauh jauh lo dari gue!" ucap Seva memahan tawanya.
"lah ngapain sama dia kalo udah ada elo hm?"
Deg! Ucapan Rafa membuat Seva mematung ditempat.
Sorakan-sorakan dari para sahabatnya pun terdengar
"ahahahahaha" tawa Vania yang paling mendominan
"kayaknya ada yang mau nyusul gue sama Tasya nih" sindir Farrel membuat semua tertawa terbahak-bahak. Kecuali Seva yang hanya mendegus kesal.
Sesampainya mereka di kantin. Rafa duduk disamping Seva, Farrel duduk disamping Tasya,dan Vania duduk disamping Elvira. Tertinggal 2 kursi yaitu di samping Elvira dan Vania.
Tak lama Aldrick datang bersama Kenzo dan langsung duduk disamping Elvira dan Vania.
Vania pun membulatkan matanya karena tiba-tiba Kenzo duduk disampingnya dan langsung meminum minumannya tanpa ijin.
"heh! Itu minuman gue! Ngapain lo minum?!" pekik Vania menatap Kenzo tajam
"haus." ucapan Kenzo membuat Vania naik oktaf
"kalo haus ya beli dong! Ngapain minum punya gue!"
"nanti gue beliin" Vania hanya memutar matanya malas.
"eh guys,katanya minggu depan bakal diadain class meeting ya?" tanya Elvira
"iya" balas Seva
"yang megang olahraga elo kan Sev?" tanya Tasya
"iya"
"oh iya,kapten basket nya gimana nih? Siapa yang nggantiin?" tanya Farrel kepada Seva
Ya,Farrel dan Rafa mengikuti ekstra basket sedangkan Aldrick tenis. Tak lupa juga Aldrick lah ketua tenis di sekolahnya itu.
"iya juga ya, ngapain sih si Rendi pake pindah segala. Yang repot kan gue jadinya" ucap Seva kesal
Rendi,anak XI IPA 4 yang menjabat sebagai kapten basket sekarang sudah pindah karena orang tuanya tugas keluar kota,otomatis dia harus ikut.
"oh ya Ken,lo pindahan dari mana?" tanya Aldrick
"inggris." jawaban Kenzo membuat semua membulatkan matanyanya sempurnya
"gila!" satu kata yang reflek keluar dari mulut Vania,Vania pun langsung membekap mulutnya sendiri
"busett jauh amat" gumam Farrel masih dengan melongo