3

11.8K 503 2
                                    

Dikamar Nisa aku langsung menggulingkan tubuh ku aku rindu kasur ini dulu kita sering melakukan hal konyol di kamar ini dari curhat soal mantan Nisa dan orang yg lagi di taksir Nisa kadang kita nangis bareng karna inget sosok ayah ,iya ayah kami berdua hampir memang bernasib sama tidak punya ayah tapi Nisa di tinggal ayah nya pas umur 3 tahun dan ka Hasan waktu itu masih berumur 16 tahun ayah nya Nisa meninggal.karna kecelakaan dan ayahku entah masih hidup atau tidak karna dari aku masih dalam.kandungan ayah ku sudah pergi entah kemana.aku dan Nisa sering menghabiskan waktu bersama seringnya kita menghabiskan waktu di dalam.kamar ini jarang sekali kita jalan² kek anak muda lain nya kita memilih di kamar saja karna kamar Nisa nyaman sekali ruang nya besar dan ada kamar mandinya tidak seperti rumah ku kamar ku kecil dan sering kebocoran tanpa aku sadari rasa kantuk melanda akhirnya aku tertidur di atas kasur Nisa

15.00 sore

"Najwa..bangun wa bangun "  aku terbangun dan mengucek mataku Nisa tertawa entah apa yg di tertawa kan

"Kamu ini kebiasaan kalau tidur tuh kebluk kaya kebo ,benerin itu jilbab nya ,nih handuk dan baju sana mandi abis itu kita ke cafe nya ka Hasan tadi ka Hasan yg ngajak " Cerocos Nisa sambil memberi handuk dan Gamis beserta jilbab panjang nya aku langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri

"Makasih ,tunggu aku ya" sambil berlari ke kamar mandi

"Anak ini" jawab Nisa sambil tertawa

Tidak butuh waktu lama aku sudah siap dan Nisa dan kak Hasan ternyata sudah menunggu ku di teras depan aku keluar rumah entah kenapa kak Hasan memandangi ku dengan tatapan tajam apa ada yg salah entah lah ! Nisa langsung menarik lengan ku untuk memasuki mobil kakaknya itu ,mobil berangkat dengan kecepatan sedang 10 menit di mobil kami sampai di cafe kak Hasan cukup ramai dan di sana hanya ada 3 orang karyawan yg menyapa kak Hasan dengan senyum manis mereka aku dan Nisa di ajak ke ruangan kak Hasan entah ada apa

"Ok ,Najwa silahkan duduk " perintah kak Hasan

"Ah .i..iya kak ,makasih" jawabku sambil menempatkan pantat ku di sofa empuk ini

"Kamu besok sudah bisa bekerja di sini kamu harus sudah ada di sini jam 09.00 dan kami tutup cafe ini jam 22.00 gaji kamu hanya 1 juta 500 ribu rupiah ngga papa kan? sudah termasuk makan disini ,jangan lupa selalu bersikap ramah pada pengunjung dan kamu harus tetap rapih dalam berpakaian "   penjelasan ka Hasan panjang lebar dengan muka datar dan ketus sungguh aku tidak suka sebenernya dia beda tidak seperti Nisa dan ibu Ranti e'h iya lupa.nama ibunya Nisa adalah Bu Ranti dan papah nya adalah BPK.Darmawan Askandar

"I.iya kak " jawabku gugup

"Udah interview kak ,kalau udah aku mau ajak Najwa ke taman sebentar kak " sepertinya Nisa habis dari luar karna tadi dia tidak ikut masuk ke ruangan kak Hasan 

"Udah ,jangan lama² ini udah sore sebelum magrib kita harus pulang " ucap kak Hasan ketus

"Iya deh bawel " jawab Nisa memanyunkan bibir merah alami nya

"Nisa kita mau ngapain" tanyaku

"Udah ikut aja kamu pasti bosen kan di rumah terus ga pernah kemana² karna aku tau ibu kamu pasti akan marah jika kamu keluar sampai sore ,e'h kamu udah i-" belum sempat selesai ku potong omongan dia

"Astaghfirullah ,aku lupa tadi aku ga izin ke ibu kalau aku mau maen ke kamu pasti ibu khawatir aku pulang dulu Nisa " aku berlari putar arah Nisa mengejar ku

"Najwa Najwa sebentar " dia teriak aku menengok ke belakang dan berhenti

"Ayo kamu pulang sama aku dan kakak aku aja katanya mau nginep biar aku langsung yg minta izin dan menjelaskan biar ibu ga marah" ucap Nisa lalu dia menarik ku menuju cafe kakaknya aku di suruh duduk dulu dan dia memanggil salah satu karyawan dan menyuruh membuatkan minuman lalu Nisa pergi ke ruangan kakaknya

Aku duduk termangu tanpa aku sadari sudah ada minuman dingin di depanku dan si pelayan itu.menepuk bahuku

"Kak ,hey jangan melamun minum dulu jus jeruknya kak " si pelayan itu tersenyum manis dan berlalu meninggalkan ku yg kaget

"Najwa ..tunggu sebentar kakak ku sedang beres² minum dulu gih tenang aja ibu kamu ga bakal marah" ucap Nisa menenangkan ku

" i..ya ,makasih nis" ucapku lalu meminum jus jeruk tsb

"Iya ,Wawa ku sayang " dia mencium pipi ku aku kaget dan tersedak Nisa tertawa terbahak bahak

"oh kamu mh " kulirik sinis dia tapi dia malah tertawa dan membantu mengelap jilbab ku yg terkena jus jeruk

"Uhh Lulu...jangan marah sayang sini aku bantuin " ucap Nisa seperti ke anak umur 5 tahun

"Ayo katanya Najwa mau diantar pulang " ucap kak Hasan datar

"Ayo Najwa " Nisa menarik tangan ku dan berlari menyusul kakaknya yg sudah duluan

15 menit perjalanan kami sampai di rumah ku rumah ku ada di dalam jadi kak Hasan parkirin mobilnya di depan kami masuk ke rumah ku dan sudah ku duga ibu ku sudah menungguku dengan membawa gagang sapu muka dia merah padam dan dengan nafas ngos² an baru saja dia mengangkat sapu tsb dan hampir mengenai kepalaku aku sudah pasrah dan tertunduk mataku terpejam tapi kenapa tidak ada pukulan malah aku di peluk seseorang dan wajahku menempel di dada bidang nya ibuku terdiam lalu aku membuka mataku ternyata kak Hasan yg menahan ibu dan Nisa di belakang kak Hasan sudah meneteskan air mata

Nisa memang sudah tau kalau aku sering di kena kekerasan fisik oleh ibuku dia sering mengobati dan melihat diriku yg sering di pukuli oleh ibu ku

"Ibu ga boleh gitu kasian Najwa ,saya bisa jelasin " bentak kak Hasan dan aku segera berlari ke Nisa

"Anak ga tau diuntung pergi ga bilang² sini kamu anak nakal ga tau diri kenapa kamu pulang kalau mau pergi pergi sekalian ga usah kembali lagi tuh bawa baju kamu ibu udah muak sama kamu cuma bisa nyusahin orang tua sana cari ayah kamu ga usah kembali lagi ke ibu " ibu marah² dan melemparkan tas lusuh ku yg berisi pakaian ku aku berlari dan memeluk kaki ibu

"Bu maafin Najwa Bu Najwa janji ga akan gini lagi Bu maafin Najwa sayang ibu ,ibu satu² nya orang yg Najwa sayang " aku menangis dan terisak di kaki ibu ku

"Ya sudah pergi cepat ke kamar " tunjuk ibu ku ke arah pintu rumah

"Iya Bu ,Nisa maafin aku kaya nya ga bisa nginep salam buat ibu  "aku masih bisa tersenyum dan aku  melihat Nisa yg sudah berlinang air mata dan kak Hasan yg sedang melihat ku dengan tatapan kaget

"Iya wa ga papa" Nisa menangis

" Ya udah kalian cepat pergi dan gausah ke sini lagi jangan ganggu anak saya " ibu ku mengusir mereka dan langsung masuk ke rumah dan mengunci pintu 

Nisa dan kak Hasan tidak langsung pergi dia mendengarkan dulu jeritan ku di dalam rumah yg sedang di pukuli gagang sapu kak Hasan cuma bisa diam dia tidak ingin melawan orang tua ,lalu kak Hasan menarik Nisa agar segera pulang

"Kak ,kasian Najwa gimana kalau kita ajak Najwa tinggal di rumah kita aja kak" bujuk Nisa sambil menangis

"Gimana ya nanti kita obrolin aja sama ibu" jawab kak Hasan yg ikut khawatir

Nisa masih terisak dia memikirkan sahabat satu² nya yg sedang di pukuli oleh ibunya tanpa ada yg menolong Nisa merasa bersalah kepada Najwa karna sudah membuat nya dipukuli ibu nya karna menunggu Nisa pulang

Nikah Muda Dengan Kakaknya Sahabat Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang