Malamnya Bwx

37 5 2
                                    

"Bagus banget! Yeu nggak ngajakin ih, nggak asyik!" Rara memulai dramanya. Bukannya membujuk agar anak gadisnya tidak merajuk sang mama malah asyik melihati hasil bidikkan lensa kameranya tadi.

"Kemana lagi kita Biru?" tanya Keenan yang hanya dijawab senyuman penuh arti milik Samudera Biru.

+++

Sorenya, sekitaran pukul 3, keluarga kecil Rara tiba di hotel tempat mereka menginap 5 hari kedepan. Ya liburan yang mulanya terjadwal 2 minggu harus rela di bagi dengan mager di rumah. Ya, maklum saja, Hanna dan Keenan adalah manusia karier yang memiliki jam terbang tinggi. Rencananya, habis maghriban nanti, mereka langsung menuju Gesibu Blambangan dan Taman Blambangan yang memang satu tempat. Entah, kata Biru siap-siap khilaf saja. Khilaf apa? Sampai sekarang juga masih menjadi misteri.

"Rara nanti malem pakek baju apa ya?" kata Rara seraya memindah-mindah channel tv, Biru—dia berbaring di samping adiknya yang sedang duduk seraya menatap langit-langit kamar(Rara sedang berpikir bung!)

"Kakak beri saran boleh?" tanya Biru angkat bicara, Rara mengalihkan pandangannya—lalu diangguki tawaran kakaknya itu,"pakai rok tutu pink kamu itu, terus atasannya pakai warna biru muda, kaos yang kembaran sama kakak itu lho, kamu bawa 'kan?" lanjut Biru dengan ide yang terlintas di kepalanya. Rara mengangguk.

"Kenapa nggak pakai gamis?" tanya Rara balik,

"Jangan disana entar rame, lebih rame dari yang tadi, plus suasananya nggak tepat,"

"Tapi oversize kak!"

"Gapapalah,"

"Aku gendut kak, aku juga nggak bawa itu,"

"Kamu nggak mau kembaran sama kakak?" tanya Biru dengan sinis, sebenernya nggak sinis juga sih, lebih ke sebal.

"Ya mau,"

"Yaudah, btw kaos itu dibawa kok, kakak yang masukin ke tas kamu waktu itu," kalau sudah gini sepertinya Biru tidak menerima pertentangan, tapi dipikir-pikir usul Biru boleh juga tuh, lagi pula bagus kok kaos itu.

+++

Malam tepat pukul setengah tujuh Rara dan Biru berjalan berdampingan menuju kamar samping—kamar orang tuanya. Seperti yang telah disepakati, Rara mengenakan rok tutu baby pink yang didouble dengan legging senada kaos berlengan Biru bergambar Bunga Garbera yang dipadu dengan khimar senada ukuran M yang menutupi dada, sneakers abu-abu muda pun sling bag abu-abu menjadi pelengkap. Biru, lelaki 27 tahun itu tampak tampan dengan celana semi casual yang dipadu kaos berlengan panjang berwarna biru dan bertuliskan 'Ocean' di dadanya, juga rambut yang dipoles pomade, sepatu sport abu-abu(sama seperti Rara, bedanya punya Biru versi cowoknya) menambah kadar ketampanan pak dokter itu.

"Ish! Kaos kalian kembaran ya?" tegur sang mama ketika keempatnya berjalan ke parkiran. Rara tersenyum, Biru mengangguk, "Mas mau dong kek gitu, lucu tau!" Hanna merengek seperti anak kecil kepada Keenan,

"Iya iya, besok beli 10 deh biar mereka kalah," hibur Keenan seraya mencubit pipi isterinya itu.

"Adegan dewasa, dilarang iri dek!" tegur Biru diakhiri tawa.

+++

Tak sampai 15 menit, mobil yang berplat nomer P itu sampai di sebuah tempat yang di depannya bertuliskan 'Taman Blambangan Banyuwangi' Biru tak berhenti padahal disisi taman tersebut kelihatan ramai seperti akan diadakan acara, Biru membelokkan mobil Jazz itu dan memarkirkan di dekat tempat pertuliskan 'Pasar Banyuwangi'. Kemudian setelah mengunci mobil, keempat manusia itu berjalan menuju arah kiri yang sudah di tutup jalannya. Seperti tertutup panggung? Astagfirullah! Kenapa Biru lewat belakang?

SayendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang