Resepsi

29 3 0
                                    

Maaf sebelumnya, jika cerita ini banyak alur yang nggak jelas. Nggak suka atau apa, delete aja gapapa. Maaf juga kalau ngawur, kaya Rara lolos SNM tapi boleh ikut SBM asli itu cuma khayalan doang. Tapi kalau boleh diluruskan, sebenarnya Rara itu dapat undangan(langsung masuk) dari UGM kari juara OSN Biologi di nasional. Gitu aja sih, kalau nggak berkenan maafin, cuma khayalan okay?!

Seluruh adat di part ini hasil dari baca di google ya, maafin kalau salah. Belum terlalu ngerti soalnya. Benerin kalau salah yeu.

***

Rara dan Arkan duduk sampingan di mobil hitam yang akan membawa mereka di tempat resepsi—Royal Ambarrukmo.

Rara nampak cantik dengan make up klasik, bibir tipisnya dipoles lipstik merah bata, kelopak mata indahnya didramatisir dengan hadirnya eyeshadow, softlens berwarna hitam legam menjadi pengganti kaca mata yang biasanya ia pakai. Memang, make up Rara tak senatural tadi pagi saat akad. Saat akad Rara menerapkan makeup natural flawless yang sangat pas dengan kebaya yang ia gunakan dan memancarkan kelembutan. Sedang saat ini, pada malam resepsi. Arkan dan Rara mengusung tema Jawa Klasik, jadi ya sehabis ini akan ada acara adat juga. Kedua pengantin nampak serasidengan pakaian adat Jawi Jangkep.

Baju bludru hitam bercorak emasyang membalut, dilapisi manset warna kulit yang menutupi bagian kulit yangterlihat, tak lupa sebuah kalung yang menjadi pelengkap. Tatanan rambutnya masih sama seperti tadi kok. Bawahannya, Rara menggunakan kain batik Sido Mukti yang bertabur gliter menambahkesan mewah. Makna dari motif sido mukti adalah agar mempelai pengantin mencapai kemakmuran dalam kehidupan berumah tangga kelak. Serta mempelai memiliki masa depan yang baik.

Rara cantik deh, khas wanita Jawa!

Arkan, pria yang duduk di samping Rara itu juga nampak tampan dengan baju pengantin Jawa berbahan bludru bercorak emas, sama dengan Rara. Arkan juga menggunakan batik Sido Mukti sama seperti Rara sebagai bawahannya. Selain itu tadi, untuk menambah kesan tampan dan mempesona perlu ditambahkan beberapa aksesoris pelengkap, seperti keris, alas kaki, blangkon solo untuk penutup kepala dan bunga melati yang dililitkan di bagian leher.Gagah sekali Arkan dengan pakaian ini, terlihat 'menjawai' banget. Arkan seperti seorang bangsawan dari Jawa kalau begini. Ya, memang pakaian Arkan tadi pagi tak sebegitu manglingi seperti sekarang. Tadi pagisaat akad, Arkan hanya menggunakan beskap yang senada dengan kebaya Rara.Sedang sekarang? Kesan klasiknya itu lho!

Tak lama, mereka tiba dipelatarantempat acara. Karena ada acara adat, keduanya tidak turun bersama. Pertama Rara, gadis itu turun terlebih dahulu. Berjalan dengan diapit Ayah Mamanya dan diiringi langgam jawa. Begitu pula Arkan, dia berjalan setelah Rara sampaidiujung red karpet, dekat dengan kursi pelaminan. Arkan berjalan dengan gagah,tampan lagi *eaaa. Keduanya kemudian bertemu. Lalu melalukan segala adat yangtelah tersusun.

Pertama, Balangan Gantal. Pengantinpria melempar gantal 'gondhang tutur' dengan sasaran dada pengantin wanita.Sedangkan pengantin wanita melempar gantal 'gondhang kasih' yang dituju lutut pengantin pria. Makna prosesi ini ialah pengantin pria mengambil jantung hati atau cinta kekasihnya. Sebaliknya wanita menunjukkan baktinya kepada guru lakiatau sang suami. Prosesi ini juga berarti suatu peristiwa yang sekilas namun tidak dapat diulangi lagi.

Setelahnya, Ngidak Tigan(menginjak telur). Kaki telanjang pengantin pria menginjak sebutir telur ayam mentah yang diletakkan di atas nampan sampai bagian merah dan putihnya hancur dan menjadi satu. Selanjutnya pengantin wanita membasuh kaki pengantin pria sebagai perlambang baktinya kepada suami. Maknanyabahwa yang dijodohkan bisa mempunyai keturunan. Tigan atau telur melambangkan manunggalnya pria dan wanita seperti pecahnya telur berupa putih dan merah.Putih juga menggambarkan pria dan merah menggambarkan wanita, dan disebut 'ngidak widji dadi'.

SayendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang