22

1.1K 120 6
                                    

Disclaimer : Naruto punya masashi kisimoto.

Pairing : Sasuke uchiha & Hinata hyuga.

Gendre : Drama,romantice.

Rate : T ( berubah sesuai alur ).

🌹🌹

Warning...!

Don't  like  don't  read.

🌹🌹

Selamat membaca...

"Hufff..."

Ketiga gadis yang tidak lain adalah hinata,ten-ten dan matsuri itu menghembuskan nafas mereka secara serempak setelah melihat apa yang terpampang di mading sekolah.

"Ujian kelulusan tinggal sebentar lagi" ucap matsuri pelan dan di sahuti dengan anggukan oleh hinata dan ten-ten.

"Bahkan mereka sudah memutuskan,universitas mana yang akan mereka pilih" imbuh ten-ten dengan sendu.

Sedangkan hinata,sejak tadi hanya diam dengan ekspresi suram nya.

Kalin jangan berpikir kalo ketiga gadis ini sedang takut dan khawatir akan menghadapi ujian yah...karena bukan itu alasan dari kesedihan,kesenduan bahkan kesuraman yang menghiasi wajah ketiganya.

"Bagaimana...apa kalian juga sudah memutuskan mau kemana" tanya matsuri memulai.

"Huff...aku memilih melanjutkan kuliahku di universitas tokyo jurusan seni" jawab hinata akhirnya.

"Wah...benarkah...aku juga universitas tokyo,tapi jurusan sastra" sahut matsuri dengan iris coklatnya yang tampak berbinar-binara.

"Wah...kita sama dong,aku juga universitas tokyo...tapi jurusan desain" ucap ten-ten senang.

Hinata pun ikut tersenyum bahagia,mengetahui kedua sahabat nya ternyata kuliah di tempat yang sama dengan nya.

"Yeayyy...kita akan selalu bersama" sorak ketiga nya bahagia.

Yah...itulah alasan kesedihan,kesenduhan bahkan kesuraman mereka tadi.

Mereka mengira kalo mereka akan berpisah dan kuliah di tempat yang berbeda-beda,tapi ternyata tidak...mereka memilih universitas yang sama membuat mereka benar-benar merasa bahagia.

Memang sebelum nya mereka tidak pernah membahas hal ini karena mereka memiliki perasaan cemas yang sama.

Tapi kini mereka benar-benar merasa lega.

Tidak jauh dari ketiganya,nampak uchiha sasuke tengah berdiri bersandar di dinding yang tidak jauh dari tempat hinata dan kedua sahabatnya berbincang.

Dia menyunggingkan senyum misterius saat tidak sengaja mendengar perbincangan ketiga gadis itu.

"Universitas tokyo...sepertinya menarik". Gumamnya sebelum berlalu.

Setelah menghabiskan makan malam nya,hinata memilih mengambil buku-bukunya dan mulai belajar di ruang tengah sambil duduk santai di bawah dekat dengan kaki meja.

Sasuke yang melihatnya pun berinisiatip untuk ikut melakukan nya.

Di ambilnya buku-buku miliknya,tapi dia memilih duduk di atas sofa tidak jauh dari hinata.

Bukan nya fokus pada buku yang sedang di bacanya,iris onix nya justru fokus menatap hinata yang nampak serius dengan kegiatan belajarnya.

Hal itu tidak luput dari perhatian mikoto uchiha yang berniat mengantarkan cemilan untuk menemani kegiatan belajar kedua pemuda-pemudi itu.

"Ekhem...serius sekali sih belajarnya" ucap mikoto terdengar seperti sebuah sindiran di telinga sasuke.

"Padahal tanpa seserius itu pun,mama yakin kalian akan lulus...kalian kan tergolong murid-murid yang cerdas".

"Mama bisa saja,aku tidak secerdas itu kok...seperti yang lain nya aku juga harus belajar agar bisa berhasil" ucap hinata sambil tersenyum malu.

"Kalo begitu...semangat yah" ucap mikoto dan di angguki oleh hinata.

Kini iris nyonya uchiha itu beralih pada sosok putranya yang pura-pura seirus dengan bacaan nya.

Dalam hati dia mencibir kelakuan stundre putranya itu,apa sih susah nya jujur dan bersikap apa adanya...kalo suka ya tinggal bilang suka kenapa harus berpura-pura...dasar uchiha...gengsinya sangat tinggi.batin nya merutuk.

Setelah dua jam berlalu,hinata pun memilih menyudahi kegiatan belajarnya.begitu pun dengan sasuke,setelah menyimpan buku-bukunya dia pun memilih ikut duduk di bawah sama seperti hinata.

Keduanya mengambil hidangan yang di sediakan oleh mikoto dan mulai menikmatinya dengan keheningan.

Semua anggota yang lain sudah pergi tidur dan hanya menyisakan kedua orang itu yang masih terjaga...maklum saja ini sudah jam sepuluh malam.

Saat sedang menyantap hidangan nya,tidak sengaja iris onix sasuke melihat buku hinata yang masih terbuka...dia melihat ada beberapa kesalahan di latihan soal yang hinata kerjakan.

"Kau harus memperbaiki,ini...ini dan ini" ucap sasuke tiba-tiba sambil menunjuk ketiga soal yang memiliki jawaban salah.

Awalnya hinata terkejut,tapi kemudian dia mengamati.

"Karena jawaban nya salah" imbuh sasuke.

"H'um...aku memang sedikit kesulitan dengan ketiga soal itu" sahut hinata.

"Dan menurutku...apa yang kau baca itu tidak berguna karena aku yakin tidak akan muncul soal seperti itu di ujian nanti" ucap sasuke lagi dengan yakin.

"Benarkah...bagaimana kau bisa merasa seyakin itu" tanya hinata.

Bukan nya menjawab,sasuke malah menatap hinata yang kini juga sedang menatapnya dengan pandangan dalam yang sulit di artikan membuat hinata merasa salah tingkah sendiri.

"Karena aku cerdas,tidak bodoh sepertimu"

"Apa kamu bilang" pekik hinata tidak terima.

"Sssttt...jangan berisik,kau mau membangunkan orang rumah" bisik sasuke di dekat telinga hinata sambil menaruh jari telunjuk nya di permukaan bibir hinata.

Deg...deg...deg...

Demi tuhan...hinata benar-benar merasa gugup sampe jantungnya berdebar-debar dengan sangat kencang.

Merasa puas dengan kegiatan nya menggoda hinata,sasuke pun menyudahi aksinya dan mulai beranjak.

Sebelum berlalu dia berkata...

"Pelajari soal-soal itu,aku yakin akan sangat berguna untuk mu"

Hinata diam,amesthy nya mengikuti setiap langkah pemuda itu sampe sosoknya tidak terlihat lagi setelah menaiki anak tangga.

Kini atensinya terpusat pada sesuatu yang tergletak di atas meja...sesuatu pemberian dari sasuke uchiha.

"Dia telah merangkum nya dan malah memberikan nya padaku" gumam hinata tidak percaya.

Dia benar-benar merasa bingung dengan sikap sasuke yang suka berubah-rubah.kadang ketus,kadang dingin,kadang acuh dan kadang sangat perhatian.

"Sebenarnya...seperti apa kamu yang sesungguhnya sasuke-kun" bisiknya bertanya-tanya.

Sedangkan di dalam kamarnya,sasuke nampak tengah berbaring dengan posisi terlentang sambil menatap atap kamarnya.

Entah apa yang tengah di pikirkan nya,yang jelas saat dia memejamkan kedua matanya...nampak seulas senyum tulus hadir di bibirnya yang biasanya terlihat datar.

Next---->

Gomen kalo ada typo atau kesalahan yang lain nya.

Maaf juga jika mengecewakan.

Jujur saja...aku sudah mulai lupa bagaimana alurnya dan terlalu malas untuk melihat ulang...jadi maaf kalo ceritanya makin melenceng.

Terimakasih.

Love you all

:)

kissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang