Firas know, dia terlanjur terbawa emosi. Tapi ya mau begimana lagi?
Dia pergi ke rooftop buat sekedar menenangkan diri. Bukannya jadi tenang, Firas malah tambah emosi.
" Kamu ngapain sampai ngebentak Ali?! What are you doing Firas?! Kamu tahu? Apa yang kamu lakukan itu salah! Kamu harus berpikiran dewasa Ras!" Mark dengan kerasnya mengucapkan kata-kata yang menjadi kalimat
" Jangan ngungkit-ungkit masalah tadi! Lo bisa gak, gak usah ikut campur urusan gue? Please, gue mohon! Jangan buat amarah gue makin parah!"
" Lo tau gimana rasanya diperlakukan kaya gitu? Sakit Firas! Ali itu cuma mau ngasih saran, nenangin hati Lo yang udah kacau balau. Dan Lo, malah kaya gini dan ngebentak dia di depan umum tanpa alasan yang jelas!"
Firas mengepalkan tangannya. Lalu kepalan tangan itu melemah dan dia melayangkan tamparan ke pipi kiri Mark.
Tiba-tiba saja, Digan datang. Melihat wajah mereka berdua yang berapi-api.
" Stop!" Teriak Digan yang membuat dua orang manusia didepannya langsung berhenti.
" BISA GAK SIH KALIAN NYELESAIN MASALAH BAIK-BAIK? GAK USAH PAKE BERANTEM SEGALA!"
" BUKANNYA MINTA MAAF! MALAH BERANTEM!"
Firas menunduk, sementara Mark pergi entah kemana.
Digan hanya menggeleng melihat Mark pergi tanpa alasan.
Akhirnya dia menghampiri Firas.
" Ras, please denger dulu, ketemu sama Ali and samperin Mark sekarang minta ma--"
" Ah! Udahlah Gan, gak usah banyak omong! Sana pergi! Ganggu tau!" Katanya lalu meninggalkan Digan yang menghela nafas panjang.
*
*
*Mark yang masih marah terhadap Firas, terus menerus memaki-maki nya.
" Dasar orang gak tau diri!"
" Kamu kenapa sih? Ngomel-ngomel gak jelas." Tanya Zidan yang tidak tahan dengan ucapan Mark.
" Tau ah! Pusing aku ngadepin nya juga."
" Pusing kenapa?"
" Insiden tadi."
" Ya udah lupain aja, ngapain juga dipikirin? Toh, itu masalah dia juga. Bukan masalah kamu." Kata Zidan dengan santai. Dia tidak suka jika menanggapi masalah orang lain serius.
" Ya, terus, gimana cara nyadarin dia? Aku udah muak!"
" Sabar, sabar itu gak ada batasnya. Ingat Al-Baqarah ayat 45, wasta'inu bishabri wa shalah, dan minta lah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat."
Dear Zidan...
_________________________" Jangan sedih, sesungguhnya pertolongan akan datang bersama kesabaran."
H.R. Ahmad
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are BaClaTuBTion
Non-FictionMengisahkan kehidupan mahasiswa di kelas yang bernama Baclatubtion. Seperti biasanya, mereka juga punya masa-masa yang kelam, indah, dan juga momen-momen tak terduga. Rasanya mereka tidak ingin berpisah. Tapi apa boleh buat? Mereka terpaksa terpeca...