Huuuh...
BaCla Update lagi🥳
Karna Kelamaan update, kayaknya Readersnya pada kabur😞Sebelum lanjut dalam cerita, Author minta kritik dan sarannya ya!🙂
Kuy ah...
Happy reading 🧐📖
_____________________Sejak Kim tertusuk peluru itu, perilakunya menjadi gila macam Azmi dan Kawan-kawannya.
Jihan,Nabilla,Machida dan Yoora selalu mawasdiri agar mereka tak tertular.
Rintihan air mata, mengalir deras pada mata Jihan. dia menangis tak kuasa melihat kawan se-nasibnya menjadi gila secara tiba-tiba.
“guys, kita harus pergi..” Machida
“tapi, kim?” Nabilla
“kita harus nyari bantuan” Machida menenangkan
“ku rasa peluru itu bisa menjadi bahan penelitian” Yoora
Yoora memberanikan diri untuk mengambil peluru itu dengan sangat hati-hati. dia menarik nafas dalam-dalam dari kejauhan agar tidak gemetar dan menyentuh bagian kepala atau badannya Kim.
Langkahnya yang tenang membuat dirinya makin relaks dan masih bisa menahan nafasnya. Yoora mendekat menghampiri Kim yang masih tenang dan tidak Bruntar.
Kini tangan kananya sudah mulai memegang peluru itu dengan sangat hati-hati. Dengan cepat Yoora mencabutnya tanpa ampun. Sesegera Dirinya berlari menghampiri Jihan yang sedang bersembunyi.
“Astaga! Gila Pengap banget!” Yoora baru saja mengeluaran Nafasnya
“Alhamdulillah! Kamu dapat Yoora? ” teriak Jihan
“kamu gak papakan?” Machida khawatir
Mereka saling berbincang dengan bersembunyi dibalik pohon raksasa.
Mereka mendengar suara kim yang tertawa seperti sedang mendekat ke arahnya.“Ssst!” Nabilla mengisyaratkan agar mereka diam. Dirinya mencoba bangkit dari tempat persembunyian untuk melihat keadaan.
Sedikit demi sedikit, Nabilla mengeleluarkan Kepalanya dari balik pohon. Dia melakukan hal yang sama dengan Yoora, dia menahan nafas agar dia sedikit tenang dan tidak panik. Angin sejuk hutan yang berhembus membuat Nabilla menjadi lebih tenang.
Brukk!
Kepalanya menabrak badan seseorang.“oh tidak itu Kim..!” teriak Jihan kaget.
Mereka yang panik lari berhamburan tanpa arah. Tapi tidak dengan Nabilla, tangannya di Tarik oleh Kim ke arah berlawanan
teman-temannya lari.Angin sejuk Hutan itu kembali menghembus dengan cepat. Nabilla melihat Kim menggaruk-garuk badannya
dengan sebelah tangan sedangkan tangan satunya masih memegang tangan Nabilla..Brukk! Brukk!
seseorang menendang Kim hingga perempuan itu jatuh tersungkur.“Justin!” teriak Machida
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are BaClaTuBTion
Non-FictionMengisahkan kehidupan mahasiswa di kelas yang bernama Baclatubtion. Seperti biasanya, mereka juga punya masa-masa yang kelam, indah, dan juga momen-momen tak terduga. Rasanya mereka tidak ingin berpisah. Tapi apa boleh buat? Mereka terpaksa terpeca...