7.Sepotong kenangan baru

238 3 0
                                    

Ketika Widya dan Esa sudah selesai makan,Widya tak sengaja melihat seseorang yang sangat ia kenali dan ia juga merupakan orang yang sempat  menjadi bagian dari masa  lalunya.Disaat akan menghampiri orang tersebut untuk memastikan,tiba tiba saja tangannya ditarik oleh seseorang dari belakang.

"Awas!!!"
Ucap seseorang yang menarik Widya itu.Lalu Widya pun terpental kebelakang dan menubruk orang yang menariknya hingga orang yang menariknya tersebut terlihat sangat jelas.

"Ka-kak Rizan?"
Widya terkejut siapa orang yang menariknya tersebut.

"Kamu gak apa apa kan? Hampir aja tadi ketabrak."

"Gak kak gak apa apa kok,makasih ya"

"Iya sama sama,lain kali liat liat dulu jangan asal jalan aja."

"Iya kak."

Tak lama Esa datang dengan raut wajah yang tak dapat dijelaskan,antara marah sekaligus khawatir atau entahlah apa itu.

"Widya ya ampun gue tadi ngomong sendiri tau gak?!"

"Hehe,ya maaf tadi kaya ada temen SMP makanya mau nyamperin cuma tadi hampir aja ketabrak tapi untungnya ada kak Rizan."

"Hah ketabrak?! Tapi lo gak papa kan? Gak ada yang luka?"

"Dia gak apa apa kok sa,tenang aja."kali ini bukan Widya yang menjawab tapi Rizan.

"Makasih ya kang,adik saya emang kaya gitu suka seenaknya."

"Ih enggak juga."Widya kesal karena dikatakan suka seenaknya oleh kakaknya sendiri.

"Yaudah kalo gitu,saya ke tenda duluan ya."

"Iya kang silahkan"ucap Esa dan Widya bersamaan.

Setelah Rizan pergi Esa pun akhirnya mengajak Widya untuk kembali ke tendanya.

***

Keesokan harinya semua peserta berkumpul dilapangan untuk senam pagi sebelum dimulai acara selanjutnya yaitu berjelajah.Setelah diberi bagian masing masing akhirnya kelompok Widya yang mendapat bagian ke 4 akhirnya pun mulai menjelajah setelah ke tiga kelompok sebelumnya sudah berangkat.

Pos demi pos yang telah dilewati penuh tantangan dan menguji mental mereka tapi untungnya mereka berhasil memecahkan teka-teki dan tantangan tersebut.Saat tinggal 3 pos yang tersisa mereka harus naik ke atas bukit,tapi ternyata itu tidaklah mudah karena dini hari tadi sempat hujan.Tapi untungnya dibukit tersebut ada beberapa panitia dan tali tambang untuk membantu mereka nanti ke atas bukit.

Satu persatu dari kelompok Widya mulai naik,dan Widya naik terakhir.Pada saat hampir tiba diatas,rupanya Widya salah menginjak tanah.Bukannya menginjak tanah yang cukup kering iya malah menginjak tanah yang basah sehingga menyebabkan iya tergelincir tetapi tiba tiba ia merasa tangannya dipegang oleh seseorang dan ditarik keatas bukit.

"Kamu gak apa apa Widya?"tanya seseorang yang menolongnya.

"Gak apa apa,makasih udah nolongin untuk yang kedua kalinya"jawab Widya agak gugup setelah mengetahui siapa yang menolongnya.

Ya dia adalah Rizan,Rizan yang kebetulan ada disana melihat Widya salah menginjak tanah langsung menghampiri ketika tau Widya akan tergelincir.

"Iya,kamu bisa jalankan?"

"Bisa kak"

Rizan pun membantu Widya untuk berdiri.Baru saja Widya akan berjalan tiba-tiba Widya terjatuh kembali,namun Rizan dengan sigap menahan tubuh Widya sehingga Widya tidak jatuh ke tanah.

"Kamu bener gak apa apa? Kayaknya kaki kamu keseleo deh"tanya Rizan.

"Kayanya gitu,agak sakit juga."

"Yaudah kita langsung aja ke tenda.Untuk kalian,kalian lanjutin aja biar saya yang antar Widya ke tenda."

"Iya kang"jawab teman teman Widya,lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Hm,kamu bisa jalan?"

"Gak tau kak,bisa kayaknya"

"Lebih baik jangan jalan aja takutnya lebih parah,kamu aku gendong aja."

"Eh gendong? Gak apa apa kak aku jalan aja."balas Widya agak terkejut dengan apa yang Rizan ucapkan.

"Gak usah,kalo jalan nanti keseleonya tambah parah."

"Tapi kak-"
Belum selesai Widya bicara,Rizan tiba tiba saja menggendong dirinya dan mulai berjalan.

"Kak turunin aku gak apa apa kok"

"Kamu diem aja,jangan berisik.Nanti malah tambah sakit kakinya"balas Rizan tanpa menghentikan langkahnya.

Widya pun menuruti ucapan Rizan dan mereka pun pergi menuju tenda Widya.Sesampainya disana Rizan membuka sepatu Widya dengan hati hati dan mulai mengobati kaki perempuan itu.

"Makasih ya kak,ini ketiga kalinya kakak nolongin aku."
Ucap Widya tak lupa dengan senyumnya yang manis itu yang membuat Rizan tenggelam dalam senyumnya untuk sesaat.

"Ya ampun,senyumnya aja manis gitu.Orangnya lebih lebih manis ternyata,lebih manis dari gula.Eh gue ngomong apaan sih kok jadi kayak gini."batin Rizan.

"Eh i-iya sama sama"jawab rizan setelah tersandar dari lamunannya.

Rizan pun mengobati kaki Widya tersebut dengan serius hingga tak sadar bahwa ada seseorang disampingnya.

"Ehem serius amat sih"

"Astagfirullah,eh lo did kenapa sih suka ngagetin!"Rizan kesal karena dikejutkan oleh Hadid.

"Eh kirain kak Hadid gak ada disini."jawab Widya.

"Iyalah gak akan nyadar ada gue disini,soalnya dunia serasa milik berdua ketika kalian bersama hahaha." Ujar Hadid sambil tertawa.

Mendengar perkataan Hadid tersebut Widya dan Rizan langsung bersemu merah wajahnya.Menyadari bahwa Rizan pasti akan menceramahinya Hadid pun langsung pamit.

"Kayanya gue ganggu kalian deh,gue pergi dulu ya.Semoga cepet sembuh ya Widya."ucap Hadid dan langsung kabur saat melihat Rizan sudah akan mengejarnya.

"Eh mau kemana lo!jangan pergi!"

Widya pun menahan tawanya saat melihat perilaku Rizan dan Hadid yang menurutnya kekanak-kanakan itu.

"Widya ini mungkin agak sakit tapi gak akan lama kok tenang aja."

"Iya kak makasih ya"

"Iya, yaudah saya pergi dulu."

"Iya kak silahkan."

Lalu Rizan pun pergi meninggalkan Widya sendiri yang senyum senyum tak jelas karena perbuatan Rizan kepadanya.

"Dia lucu juga ya,kadang sikapnya berwibawa dan baik kadang juga kaya anak kecil"batin Widya.

***

Yeay akhirnya selesai juga part ini🤗
Maaf ya kalo diakhirnya agak gak jelas atau apalah itu😅
Sampai ketemu di part selanjutnya dan Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalaninya 🙏

Kenapa Harus Dia?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang