Niente

1.3K 58 3
                                    

              Lembab, gelap, mengerikan. Hanya itu yang dapat Hyunjin rasakan. Ya, sekarang hyunjin sudah 20 tahun, dan kewajiban keluarga Williams untuk ritual di gua yang menurut nenek moyang mereka itu membawa kekuatan untuk keluarga Williams harus dilaksanakan. Sedikit pun Hyunjin tidak ingin mengikuti kebiasaan keluarga nya ini. Karena menurut nya, itu hanya buang buang waktu. Kekuatan datang dari dalam hati bukan dari ritual konyol keluarga nya. Tapi, Chaenyol dan Baekhyun, ayah dan ibu Hyunjin bersikeras agar Hyunjin mengikuti ritual tersebut. Bahkan Baekhyun, ibu Hyunjin mengancam akan mengarantina Hyunjin bila tak menuruti mereka. Dengan penuh keterpaksaan Hyunjin sudah sampai di gua Victoria Tunnel, tempat mimpi buruk ini dimulai.

            Sudah 3 hari berlalu, Hyunjin hanya tetap diam menatap gelap nya langit langit. Hyunjin tak melakukan satu pun ritual yang di ajarkan Chaenyol, ayahnya. Hyunjin masih kesal dengan keadaan yang mengharuskan dia untuk menginap disini selama 2 minggu tanpa tujuan yang jelas menurut nya. Bahkan orang tua nya tak menyiapkan makanan untuk nya, ahh betapa kelaparan nya Hyunjin sekarang.

Hyunjin : "aku bisa mati disini, sial"

Hyunjin masih bertahan sampai hari ke 7, dan di hari ke 8 Hyunjin pun sakit.

Hyunjin : "ahh aku benar benar akan mati! Tidak akan ada kah seseorang datang kesini dan  membawakan ku makanan?!"

Hanya beberapa detik setelah itu lantai gua bergema menandakan ada sesuatu yang akan datang, tentu Hyunjin bersiap dengan tongkat sihir nya meski lemas dan demam. Samar dilihat nya seseorang yang sangat imut menggunakan sweater kebesaran, celana pendek, ransel kecil berwarna merah dan sepatu yang terlihat sangat imut dimata Hyunjin. Meskipun orang itu juga mengacungkan tongkat sihir nya Hyunjin sama sekali tak ingin menyerang orang imut itu. Semakin lama bukan nya semakin jelas namun semakin samar Hyunjin melihat orang itu, ya Hyunjin pingsan.

Jeongin : "omo, apa yang terjadi dengan orang ini?"

Jeongin berlari mengejar Hyunjin yang tergeletak, padahal Jeongin tak menyerang nya menggunakan tongkat sihir nya. Jeongin segera memeriksa Hyunjin yang tergeletak. Dan ternyata Hyunjin demam tinggi, pantas saja dia pingsan. Jeongin segera mengeluarkan air hangat yang diberikan Mama Taehyung dari dalam ransel merah nya untuk di kompres kan pada dahi lelaki tampan di hadapan nya ini.

Jeongin : "bagaimana bisa ada orang setampan dia?" sambil tersenyum memamerkan lesung pipi nya yang manis.

Selesai Jeongin mengompres Hyunjin, Jeongin berniat ingin membuatkan unggun untuk Hyunjin dan meninggalkan nya lagi, tapi kenapa Jeongin tak ingin meninggalkan nya? Jeongin tetap melanjutkan pekerjaan nya untuk membuatkan unggun.

           Unggun selesai dibuat, Jeongin menyandang ransel merah nya ingin meninggalkan Hyunjin sendirian lagi.

Hyunjin : "kau mau kemana?" ucap Hyunjin tanpa di duga dia sudah bangun

Jeongin : "oh kau sudah bangun, aku akan melanjutkan perjalanan ku, aku hanya ingin istirahat tadi, aku tidak tau ada kau disini, kau terlihat pucat, kau demam kan?"

Hyunjin : "ehmm ya, sepertinya begitu. Apa kau membawa makanan? Aku sangat lapar"

Jeongin dalam hati "tuhaaannn mengapa dia begitu tampan? lihatlah matanya begitu indah, bibirnya begitu seksi aku ingin melumat nyaaa"

Jeongin : "tentu aku membawa makanan, mama menitipkan nya untuk ku, tenang aku bawa banyak, ini isinya burger dan saus kentang, ini kentang goreng dan ayam goreng, ini spaghetti dan daging cincang dann ah aku malas menyebutkan nya kau ambil saja ini, nasi goreng dan salad, agar kau lebih kenyang" sembari tersenyum Jeongin memberikan nya pada Hyunjin yang terlihat ragu untuk mengambilnya

Hyunjin : "terima kasih, omong omong kau mau kemana? Sepertinya kau akan melakukan perjalanan yang jauh? Hingga membawa makanan yang sangat banyak"

Jeongin dalam hati "bisakah dia berhenti untuk tampan? mengapa dia seperti meminta untuk ku serang? bahkan saat dia mengunyah pun terlihat seksi"

Jeongin : "oh, mama menyuruh ku untuk mengambil lavender di kebun kakek ku, memang jauh tapi aku sudah sering melakukan nya dan aku senang melakukan nya" senyum manis Jeongin lolos dari bibir nya

Hyunjin dalam hati "dia anak yang baik, lihatlah wajah polosnya begitu menggemaskan, dia seperti gadis yang masih perawan"

Hyunjin : " apa kau tidak mau menginap dulu disini? sepertinya diluar sudah gelap dan aku khawatir kau di terkam hewan buas"

Jeongin : " hahahaha"

Hyunjin bingung dan mengernyitkan dahi saat orang itu tertawa begitu keras.

Jeongin : "kenapa kau mengkhawatirkan ku? Apa kau merasa berhutang budi?"

Hyunjin : " ah tidak, aku memang sering khawatir terhadap orang lain. Kalau kau ingin tetap pergi ya sudah pergi lah, terima kasih sudah mengobati ku dan memberikan makanan ini"

Jeongin : "oke oke aku akan menginap disini bersama mu, tapi hanya malam ini karna perjalanan ku masih jauh, namaku Jeongin" menjulurkan tangan pada Hyunjin

Hyunjin : " aku Hyunjin" membalas jabat tangan Jeongin

**************

Baekhyun : " sayang, aku ingin ramalan itu benar, aku ingin Hyunjin benar benar memiliki kekuatan itu, dan membalaskan dendam kita pada keluarga Brown"

Chaenyol : " tenang saja, dia sedang melaksanakan tugas nya disana"

Baekhyun : " apa kau yakin dia berhasil?"

Chaenyol : " kau fikirkan saja yang baik ya sayang, sekarang kita tidur dan nanti kan pahlawan kita pulang sebentar lagi"

Baekhyun : " hmmm aku tak sabar menanti betapa gagah nya anak kita"

Mereka tidur sambil berpelukan

***************

Jeongin : " kenapa kau kesini? sendirian dan terlihat bodoh. Bahkan kau tak memanfaatkan tongkat mu"

Hyunjin : " apakah aku terlihat sebodoh itu? Aku di larang untuk menggunakan tongkat sihir ini disini"

Jeongin : "ternyata benar kau bodoh, kalau kau dilarang untuk menggunakan nya kenapa kau mengacungkan tongkat mu padaku tadi?"

Hyunjin : " aku tidak tau apa yang harus dilakukan selain menakuti mu dengan tongkat sihir itu, fikiran ku buntu, tubuhku benar benar lemas, ku fikir bila tak ada kau aku akan mati kelaparan"

Jeongin tertawa kencang sambil memegang perutnya

Jeongin: "memangnya kenapa kau sampai kelaparan? dan kenapa kau tidak boleh menggunakan tongkat mu?"

Hyunjin : "iya, aku sedang melakukan ritual keluarga ku. Aku sudah disini kira kira seminggu dan tidak makan apa pun, ya meskipun aku tak melakukan ritual nya aku juga harus tinggal disini agar tidak dihukum ibuku"

Jeongin dalam hati " apa dia bilang ritual keluarga? tunggu, ini gua Victoria Tunnel. Apakah dia..."

Jeongin : " kau dari keluarga Williams?"

Hyunjin : " ya, aku anak dari Park Chaenyol Williams"

Jeongin : " APAA?!" Jeongin ternganga

tbc

JUST STAY- HYUNJEONG [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang