Salvami, Jeongin

264 27 0
                                    

Hyunjin berjalan menuruni tangga, air mata memang jatuh perlahan di pipi nya. Setelah ini, tak ada lagi marga Williams di namanya, tak akan ada lagi kekuatan sihir yang membantu hidupnya selama ini. Huh, berat. Hyunjin merasa inilah takdir hidupnya, dimana saat ia berbuat salah dan ia harus menebus nya. Apakah Hyunjin begitu bodoh? Mengapa mau membakar tanda lahir itu? Bahkan Hyunjin bisa mencari bottom lain yang lebih dari Jeongin. Tapi ia bisa apa? Penyihir jika sudah jatuh cinta, mati pun mereka siap.

Hyunjin melewati Chaeyeon, Chaeryeong, dan Yuna yang tercengang melihat langkah gontai nya menuju pintu utama yang mulai menampakan kegelapan, karena gerhana perlahan sudah datang. Tak hanya melihat, Yuna berlari mencengkeram lengan kanan Hyunjin

Yuna : " Mau kemana Yang Mulia?! Gerhana sudah datang! Kau akan tersakiti!"

Hyunjin hanya menghempas kuat lengan Yuna yang menggantung di lengan nya. Haha Hyunjin tak peduli lagi sakit macam apa yang akan ia terima

Yuna tetap tak gentar, ia menyuruh kekasih dan kakak nya untuk menemui Felix, meminta bantuan. Yuna menghadang jalan Hyunjin dengan berbagai macam mantra. Tak peduli itu mantra seringan apapun yang jelas itu bisa menahan Hyunjin agar tak keluar dari mansion.

Hyunjin : " Yuna hentikan!" setelah bentakan tersebut Hyunjin mengarahkan tongkat dan mengucap mantra yang membuat Yuna terpelanting jauh dan mengeluarkan darah dari mulut nya. Yuna kesakitan dan memegangi perutnya

Yuna : " Tidak Hyunjin, kumohon jangan keluar" air mata nya keluar, ia benar benar takut akan bahaya yang akan menimpa Hyunjin.

Yuna tak gentar, ia masih melontarkan mantra mantra ringan agar Hyunjin tidak keluar dan sibuk meladeni nya. Nihil, ia gagal.

Sekarang Hyunjin sudah berada diluar mansion dan perlahan tubuhnya berkeringat, hawa panas mulai merasuki tubuh Hyunjin

Hyunjin : " Ahhh sial"

Hyunjin mengerang saat tanda lahir nya perlahan mulai mengeluarkan api, ia pun terkejut. Dan sekarang api itu menjalar ke sekujur tubuh nya

Hyunjin : " Jeonginnnn!!!"

Bertepatan dengan teriakan itu, Felix datang bersama Chaeyeon, dan Chaeryeong

Felix : " Demi Dewa! Hyunjin! Apa yang terjadi? Bodoh! Laknat!"

Hyunjin menjawab sambil berteriak dan menahan sakit

Hyunjin : " Jeongin yang menyuruh ku"

Chaeyeon : " Ahh aku tau! " ia memotong

Chaeyeon : " Mungkin Jeongin menyuruh Hyunjin menghapus tanda lahirnya di bawah gerhana, agar ia tidak menjadi bagian Williams lagi, tapi yang terjadi tubuh Hyunjin ikut terbakar"

Felix : " Kenapa kau mengambil kesimpulan begitu?"

Chaeryeong : " Sudah sekarang kau jemput Jeongin, selamat kan Hyunjin. Percaya pada kakak ku, dia seorang psikiater"

Tanpa menunggu berlama lama, Felix mengusap air mata yang mengalir deras di pipinya. Dewa, ia sangat menyayangi saudara nya itu, dan berani berani nya, Jeongin bahkan orang yang ia cintai menyakiti saudara kesayangan nya itu, keparat.

*********

Akhirnya Jeongin memutuskan untuk ikut, ia takut akibat kecerobohan nya, ia akan melukai orang, lagi. Entah apa yang ada di pikiran nya, Jeongin bermenung selama di perjalanan. Ia kalut, tak tau musti merutuki kebodohan nya yang mana lagi. Ia bodoh, ia bodoh, selalu kalimat itu diulang dalam kepalanya

Felix menepuk pundak Jeongin, saat masih diatas sapu terbang. Tidak tau sentuhan macam apa yang Felix berikan tapi Jeongin langsung mengeluarkan air mata. Begitu deras. Felix iba

JUST STAY- HYUNJEONG [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang