Selesai sudah permainan bodoh Hyunjin dengan Yuna. Nafas keduanya memburu memenuhi ruangan. Apapun alasan Hyunjin melakukan ini, sungguh brengsek yang dilakukan nya
Hyunjin : " Dimana ramuan nya?"
Yuna memberikan sebuah botol kecil dengan ramuan yang berwarna oranye didalam nya
Yuna : " Minum kan padanya hingga habis"
Hyunjin mengangguk dan segera memakai pakaian nya semula, meninggalkan Yuna yang masih telanjang di dalam sana. Hyunjin tidak peduli, ia harus segera memberikan ramuan ini pada Jeongin, agar pernikahan nya segera dilaksanakan
Yuna : " Bodoh" Yuna bergumam di dalam sana, melepas kepergian Hyunjin
Hyunjin mulai melesakkan sapu terbang nya mencari mansion Brown, tempat tinggal calon istrinya dengan mimik yang sangat bahagia. Berharap ramuan ini benar benar manjur dan membuat perjuangan nya tak sia sia
Hyunjin : " Zio dan Zia darimana?" Hyunjin bertanya pada kedua orang tua Jeongin yang baru saja keluar dari kereta
Taehyung : " Hyunjin? Kau mencari Jeongin ya? Dia sudah kami antar ke rumah orang tua nya"
Melihat perubahan ekpresi keduanya Hyunjin tak berniat menanyakan hal yang lebih lanjut, takut membuat suasana hati mereka menjadi semakin buruk
Hyunjin : " Yasudah Zia, aku menemui Jeongin dulu, permisi"
Hyunjin kembali terbang, meski ada 1001 pertanyaan di benak nya. Apa yang baru saja terjadi? Kenapa wajah Jungkook dan Taehyung begitu muram? Apakah Jeongin bertengkar dengan Jungkook dan Taehyung?
Tak lama Hyunjin sampai di mansion besar milik Philips, ia mendapati Jeongin tengah duduk termenung di pinggir kolam di samping mansion utama. Apakah tebakan Hyunjin benar mengenai pertengkaran nya dan orang tua nya?
Hyunjin : " Jeongin?"
Merasa dipanggil Jeongin menggerakan kepala ke arah sumber suara. Disana ia melihat sosok tampan yang ia cintai. Sosok yang ia impikan lebih memilih dia dibanding Seungmin. Sosok yang akan selalu bangun bersama nya di pagi hari dalam ranjang yang sama. Tapi pikiran itu hilang saat ingatan perang beberapa waktu lalu kembali muncul. Tidak! Hyunjin tak lebih dari seorang penyihir pembunuh. Rendahan!
Jeongin tak menjawab, ia kembali menatap ikan ikan yang berenang di bawah kaki nya. Hyunjin mencoba duduk di sebelah Jeongin dengan ragu, karena takut takut Jeongin membentak nya dan menyuruh nya untuk pergi. Tapi ternyata tidak, Jeongin hanya diam
Hyunjin : " Kau? Emmm kau kenapa? Duh bagaimana cara bertanya nya ya?" Hyunjin tampak gugup dan ragu menanyakan masalah Jeongin dengan orang tua lama nya
Jeongin : " Ya, papa marah karna aku tak mau menerima mu"
Hyunjin membulatkan matanya. Keterkejutan memenuhi dirinya saat ini. Semarah itu Jungkook karena Jeongin tak mau menerima nya?
Hyunjin : " Lalu?"
Jeongin : " Jika aku menikah dengan mu, mungkin aku akan kembali ke Brown"
Tunggu? Apakah Hyunjin salah dengar? Berarti Jeongin akan menikah dengan nya? Itu artinya Hyunjin tidak butuh ramuan ini? Hyunjin masih bingung
Jeongin beranjak berdiri, dan menatap kosong ke arah depan
Jeongin : " Tapi jangan pernah berharap bisa bersanding dengan ku"
Saat Jeongin melenggang pergi, Hyunjin menahan nya dan meminumkan ramuan yang diberikan Yuna padanya. Jeongin tampak memberontak dan menolak. Dominan tetaplah dominan, tenaga Hyunjin lebih kuat dari Jeongin, hingga akhirnya minuman itu tertenggak habis
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST STAY- HYUNJEONG [M]
Fantasyhyunjin : " apapun itu, akan aku laksanakan untuk bisa bersama mu Jeongin, kumohon menikah lah dengan ku" jeongin : " Tapi aku tidak rela menikah dengan penyihir pembunuh" seungmin : " Jeongin, ku titip kan Hyunjin bersama mu. Kau jaga dia, dia sa...